PART 22

4.4K 133 2
                                    

AUTHOR POV

Hari minggu, hari minggu biasanya dihabiskan orang-orang untuk berpergian atau bertamasya untuk menghilangkan penat di hari-hari sebelumnya tapi tidak dengan keluarga kecil ini.

"Jadi mereka mau datang jam berapa ka?" Ucap Aluna.

"Tadi katanya mereka sampai jam 1 siang ini" ucap Rio.

"Mereka kenapa gak ke rumah mamah dulu ka? Malah langsung ke rumah kita?" Ucap Aluna bingung.

"Mereka dulu gak di restuin mamah sama papah, makanya mungkin mereka gak berani ke rumah papah sama mamah dulu" ucap Rio lagi.

"Kenapa gak di restuin ka? Kok gitu?" Ucap Aluna bingung.

"Udah ceritanya panjang nanti kakak ceritain, kamu sekarang mandi gih, aku mau ke Siti dulu" ucap Rio beranjak dari kasurnya.

"Kaa.." ucap Aluna.

"Mandi aluna" ucap Rio meraih gagang pintu.

"Ka Rio mau keluar gak pake baju! Serius! Pake bajuu dulu kaaaaaa" ucap Aluna merenggek.

Kebiasaan Rio memang kalau tidur tidak pernah pakai baju, dengan alasan panas, padahal AC di kamar sudah sangat dingin.

Rio pun yang sadar hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Aku cuma mau ke Siti kok, bukan keluar rumah" ucap Rio berbalik melihat Aluna.

Aluna tau walaupun hanya Siti, tetap saja aluna tidak terima, tubuh suaminya yang keren itu dilihat sama orang lain.

Walau pun hanya Siti, oya Siti yang membantu aluna membereskan pekerjaan rumah sekarang, Rio mengambil satu pembantu rumah tangga setibanya mereka di rumah, dengan alasan Aluna tidak sendiri lagi mengerjakan pekerjaan rumah.

Aluna yang kesal pun segera berdiri dan mengambil salah satu kaos di lemari merek dan memberikan baju itu dengan kasar ke arah Rio.

"Yaudah terserah kalau kakak gak mau pake baju, Aluna juga bisa gak pake baju di depan orang nanti!" Ucap Aluna menuju kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan kesal.

Rio yang melihat kejadian itu pun hanya tertawa, dan memakai baju yang di berikan Aluna lalu turun menemui siti, untuk memberitahu bahwa akan ada tamu nanti siang, jadi Siti bisa mampersiapkan kamar dan makanan lebih banyak untuk tamu kita nanti.

Jam menunjukkan pukul 12.00 siang, Aluna pun hanya melihat Siti membuat puding coklat yang ia mau, Aluna pun menghela nafas panjang dan berkata.

"Siti, beneran gak mau aku bantuin?" Ucap Aluna.

"Tidak usah non, tadi kata bapak non gak boleh bekerja apa-apa di dapur, nanti non cape" ucap bi Siti melanjutkan mengaduk-aduk air yang akan menjadi puding coklat itu.

"Ahh bi.. ka Rio mah emang lebay bi, masa buat puding aja gak boleh, padahal pudingnya kan aku yang mau" ucapku memanyukan bibir.

"Gak apa-apa non bibi aja, non duduk aja liatin bibi yaa.. lagi pula bapak itu khawatir sama non makanya bapak seperti itu non" ucap bibi lagi.

"Iya sih bi tapi-" ucapan Aluna terpotong karena mendengar suara bunyi bell yang berada dirumahnya.

Aluna pun melihat jam di tembok pukul 12.30, kata ka Rio tamunya akan datang jam 1 mungkin saja itu tamu yang di bilang ka Rio.

Perjalanan KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang