PART 5 • TRYING TO GET THROUGH

229K 9.6K 155
                                    

PART 5 • TRYING TO GET THROUGH

Milky masih berkutat dengan tumpukan file milik Gabriel yang kemarin belum sempat ia tata, gadis itu menyusun file itu sesuai dengan abjad di atas rak. Gabriel masih setia di balik meja kerjanya, pria itu tidak berkata apapun, hanya memerhatikan Milky yang tengah sibuk sendiri dengan kegiatannya, lebih tepat dengan hukuman yang diberikan olehnya beberapa hari yang lalu.

Gabriel sempat melirik pakaian dan tas yang digunakan oleh Milky, entah mengapa hal itu sedikit mengusik perhatian Gabriel.

Dia berbeda sekali dengan kemarin malam, batin Gabriel menatap intens sosok itu.

"Apa kamu selalu berpakaian seperti itu?" suara Gabriel memecah keheningan yang sedari tadi melingkupi mereka.

"Eehh, Bapak tadi ngomong apa?" tanya Milky. Gadis itu sedikit kaget saat mendengar suara Gabriel.

Gabriel menghela napas sejenak. "Kamu itu tuli ya?" ucapan Gabriel membuat Milky mendengus kesal. Kata-kata yang dilontarkan dosen killer-nya itu selalu saja terdengar pedas menusuk di telinganya.

"Saya tanya, apa kamu selalu berpakaian seperti itu?"

"Iya, saya memang selalu berpakaian seperti ini!" Ketus Milky.

"Emangnya kenapa dengan cara berpakaian saya, ada yang salah?" tanya Milky dengan nada suara yang sedikit terdengar kasar.

"Apa kamu selalu pakai jeans di bawah pinggang dan kaos yang nggak bisa menutupi sebagian perutmu itu, huh!" Tukas Gabriel.

Entah mengapa Gabriel merasa tidak suka dengan pakaian yang dikenakan oleh Milky saat ini, karena tadi ia sempat melihat perut Milky ketika gadis itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Dan apa itu yang ada di pusarmu? Kamu menindik pusarmu?"

Milky memerhatikan pakaiannya. "Memangnya ada yang salah ya, Pak? Baju saya masih menutupi perut kok," ucap Milky meraba bawah kaosnya, memastikan jika perutnya itu masih tertutup oleh kaosnya.

"Ehh, tunggu dulu, tadi Bapak bilang tindik! Kenapa Bapak bisa tahu pusar saya ditindik?" Milky menyipitkan matanya menatap Gabriel yang masih setia duduk di balik meja kerjanya.

"Coba angkat kedua tanganmu tinggi-tinggi," perintah Gabriel.

Entah mengapa Milky malah menuruti perintah dosennya itu. "See, kamu lihat sendiri bukan," seringai Gabriel.

Milky segera menurunkan kedua tangannya saat ia melihat kaosnya terangkat hingga membuat pusarnya terlihat. Ada semburat rona merah di wajah gadis itu, Milky merasa malu. Milky baru sadar jika setiap kali ia mengangkat tangannya, perut dan pusarnya terekspos dengan sempurna.

Sial, aku nggak menyadarinya!

"Penampilanmu berbeda sekali dengan tadi malam."

"Maksud Bapak?"

"Penampilanmu tadi malam terlihat sangat cantik," ujar Gabriel.

"Oh, jadi maksud Bapak penampilan saya sekarang seperti perempuan jadi-jadian, gitu!" Ucap Milky dengan nada ketus.

Entah mengapa ucapan Gabriel mengingatkan Milky akan  kata-kata Andra kemarin, yang mengatakan bahwa ia terlihat seperti perempuan jadi-jadian jika sedang memakai kaos dan jeans.

Gabriel terbahak dengan ucapan Milky yang memang mengundang gelak tawanya.

"Kamu ini sensitif sekali, saya kan nggak bilang begitu. Saya hanya bilang, tadi malam kamu terlihat jauh lebih berbeda, jauh lebih cantik saat memakai gaun. Hanya itu, tidak terlintas sedikit pun dalam pikiran saya tentang hal yang kamu ucapkan tadi," ujar Gabriel masih terkikik.

Marrying the Hot Guy? #Seri1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang