PART 9 • ASKING FOR CLARITY
"Kalian berdua ini kenapa? Datang-datang sudah seperti kebakaran jenggot begini." Marisa memerhatikan Gabriel dan Milky yang kini berdiri tepat di hadapannya.
"Apa benar Bunda akan mempercepat pernikahan kami?" tanya Gabriel to the point.
"Hah? Kalian itu ngomong apa? Bunda nggak ngerti. Mending kalian duduk dulu dan jelaskan sama Bunda pelan-pelan," ujar Marisa, menggiring anak dan calon menantunya itu untuk duduk di sofa.
"Coba jelaskan ada apa? Kenapa kalian tiba-tiba datang dan bertanya seperti itu sama Bunda. Bukannya kalian berdua saat ini seharusnya berada di kampus?"
"Bunda, aku mau tanya. Kemarin waktu aku menemani Bunda buat pesan gaun pengantin, Bunda sempat ngobrol sama pasangan yang lagi fitting gaun pernikahan kan? Bunda bicara apa saja sama mereka?" tanya Gabriel tanpa menjawab pertanyaan Marisa.
Milky yang duduk di sebelah Gabriel hanya bisa mendengarkan dan menanti jawaban dari Marisa atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Gabriel. Gadis itu sedikit takut jika Marisa memang akan mempercepat pernikahannya dengan Gabriel.
"Maksudmu pasangan…emm, sebentar Bunda lupa namanya." Marisa sempat mengingat-ingat nama kedua pasangan itu. "Ah, iya. Shinta sama Fiky, kan?"
Milky yang mendengar Marisa menyebutkan nama kedua orang yang disebut-sebut penyebar gosip di kampusnya itu, mulai serius mendengarkan pembicaraan antara Ibu dan anak itu. "Iya, Bunda ngomong apa saja sama mereka?" tanya Gabriel.
"Bunda cuma bilang kamu mau menikah," ujar Marisa.
"Lalu?"
"Hanya itu." Marisa mengangkat bahunya acuh.
"Bunda!" Sergah Gabriel mulai kesal.
"Kamu galak sekali," ucap Marisa mengerucutkan bibirnya dan hal itu membuat Milky sempat geli karena melihat calon martuanya itu berlaku seperti anak kecil yang merengek ketika dimarahi.
Ternyata mau di rumah ataupun di kampus Gabriel itu orangnya tegas ya, pantas jika dia disebut killer. Buktinya saja dia bisa mengintimidasi siapa pun dengan tatapan elangnya itu, nggak terkecuali Bundanya sendiri, batin Milky.
"Gini loh, kemarin kan mereka tanya sama Bunda gaun yang Bunda pesan itu akan dipakai kapan dan Bunda bilang buat acara resepsi dan itu masih lima bulan lagi, tapi...." Marisa menggantungkan kalimatnya dan menatap mata putranya itu untuk sesaat.
"Tapi, apa?" tanya Gabriel masih memasang tatapan elangnya.
"Berhentilah memelototi Bunda seperti itu. Kamu mau jadi anak durhaka, hah!" Ujar Marisa kesal, memarahi Gabriel. Apa yang diucapkan Marisa membuat Milky terkekeh.
Gabriel dan Marisa menatap Milky heran. "Kenapa kamu tertawa, hah!" Gabriel menatap tajam Milky yang masih terkekeh di sampingnya.
"Nggak papa. Bunda lucu sekali, tadi sepertinya Bunda takut, tapi tiba-tiba jadi galak begitu sama Kak El," ucap Milky polos.
"Kalau nggak digitukan dia bisa-bisa membunuh Bunda dengan tatapan mautnya itu, Bunda paling nggak suka jika sudah ditatap seperti itu. Sebenarnya Bunda takut, tapi kalau nggak dibentak begitu dia nggak akan pernah berhenti mengintimidasi dengan tatapan tajammya itu. Entahlah, Bunda juga heran dari mana dia mendapatkan tatapan mata seperti itu," ucap Marisa panjang lebar, Milky yang mendengarkan hanya manggut-manggut karena menurutnya apa yang dikatakan Marisa itu benar.
Gabriel mulai jengah karena kedua wanita di hadapannya itu malah mengalihkan perhatian dari topik yang sesungguhnya dan Gabriel pun sempat kesal pada Milky, seharusnya gadis itu membantunya bertanya bukan malah mempersulit seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying the Hot Guy? #Seri1
RomanceKisah cinta mereka berawal dari perjodohan, sejak awal mereka memang sudah saling tidak menyukai satu sama lain, terutama gadis itu. Gadis bernama Milky Audrey itu sangat tidak menyukai calon suaminya -Gabriel Gillbert- yang ternyata adalah dosenny...