"Mbak, ini beneran turun di kuburan!?"panik Obito. Tuh kan, daritadi firasat dia udah gak enak. Obito menoleh ke belakang motornya. Dia terkejut, si penumpang wanita itu udah gak ada.
"Kok gak ada!?"Obito tambah panik.
Obito menoleh ke depan lagi. Tiba-tiba si penumpangnya udah turun aja. Obito kaget banget dong. Tadi perasaan di belakang gak ada. Kenapa cepet banget turunnya, pikir Obito.
"Mbak,"panggil Obito lagi.
Dia masih diam. Helmnya belum juga dilepas. Obito mau ngomong lagi, tapi takut.
"Rumahnya bener disini?"Obito memberanikan diri untuk bertanya.
"Apaan sih mas. Jangan ngadi-ngadi deh. Rumah saya emang deket sini!"
Obito paham sekarang. Tapi, kenapa waktu ditanya, dia malah diam. Kan kalau begini, Obito jadi salah paham. Dikiranya si penumpang itu tuh hantu.
"Ya mbak nya sih, pas saya tanya kenapa diem aja?"
"Saya lagi sariawan. Mau ngomong jadi agak susah gitu,"jelas si penumpang.
Obito hanya mengangguk saja. Lalu seperti biasa, si penumpang itu melepas helmnya lalu tidak lupa untuk bayar. Obito langsung pergi begitu saja, dia mengendarai motornya dengan ngebut. Jujur, dia takut banget.
Lebih baik, dia cepat-cepat pulang. Dia sudah kangen banget sama istrinya.
.
.
.
.
.
.
Hari Senin, hari yang sangat dibenci oleh Sasuke. Padahal barusan dia menikmati liburan kemarin, sekarang udah sekolah lagi.
Hari ini pelajaran bahasa Inggris yang diajar oleh Ibiki sensei. Jujur, Sasuke agak malas dengan pelajaran yang satu ini. Bukan malas pelajarannya, tapi malas kalau sudah diajar oleh Ibiki sensei. Dia, kalau ngasih tugas emang gak ngotak banget.
Hari ini, dia disuruh ngerangkum 8 halaman. Banyak banget.
Semua murid pada fokus mengerjakan tugasnya. Ibiki sensei sedang berada di toilet. Mereka berusaha untuk tidak ribut di kelas.
Entah kenapa, tiba-tiba Naruto itu ketawa gak jelas. Padahal gak ada apa-apa loh. "HAHAHAHA!"
"Apasih, gila!"
"Iya! Gua gila karena lo,teme!"
"NAJIS!"
"Bilang aja lo suka, waktu kita ciuman itu?"
"ANJING! GAK YA! GUA MASIH NORMAL!"
"Ngegas mulu lo sas. Sabar,"sahut Kiba.
"Ngapa sih, nar?"tanya Sai heran.
"Gak apa-apa, hehe.."
"Biasalah Sai, dia ini orang gila yang kabur dari RSJ Konoha."Sasuke sambil menunjuk Naruto yang duduk disebelahnya.
"Eh, anjing! Sialan lo teme!"
"Oalah, sangka gua Naruto ini orang gila yang suka jalan di komplek Suna. Soalnya mirip juga. Rambutnya sama-sama pirang,"sambung Gaara.
"Gaara anjing! Kok jadi gua yang kena!?"
"Ya lo ngapa ketawa gak jelas, tolol!"seru Kiba.
"Namanya juga orang gila kib, gak usah heran,"sahut Sasuke.
Dan semua murid lain pun pada ketawa semua. Yang sabar ya, Naruto.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tukang Ojek Konoha
Fanfictionkisah keseharian Obito, Kakashi dan Guy yang bekerja sebagai tukang ojek Konoha serta keseharian para warga di kampung Konoha "mbak jangan pegangan sama saya ya, nanti kalau istri saya lihat, dia bisa cemburu"-Obito Uchiha "jangan lupa bintang 5 nya...