Hari sabtu telah tiba, Obito ingin menghabiskan waktu dengan istri dan anaknya, tapi dia bingung mau ngapain. Di rumah juga bosen.
"Rin, kalau hari libur gini, biasanya kamu ngapain?"tanya Obito pada Rin yang sedang rebahan di sofa. Sementara Rei sedang menonton tv.
"Kalau aku , beres-beres rumah sama ngurus Rei."
"Tou-san, kita liburan yuk. Aku mau mendaki gunung,"ajak Rei.
Obito bingung, lah kok bisa-bisa nya si Rei ngajakin liburan, mana ke gunung lagi. Kan kalau jatuh atau ngegelinding kan bahaya. Obito lalu melihat acara tv yang dilihat Rei. Dia mengangguk. "Oh, gara-gara tv toh."
"Kita ke gunung myobokuzan aja gak sih."Rin memberi saran. Disana udah terjamin keamanannya. Apalagi, Mbah Jiraiya sering banget ke gunung itu buat menulis buku icha-icha.
"Ayolah Obito, keluarga kecil kita ini butuh liburan. Kemarin-kemarin kamu tuh kerja terus, hampir gak ada waktu buat di rumah, kamu gak keberatan kan?"
"Kita ini keluarga besar Rin. Badan aku, kamu dan Rei itu besar loh. Dan aku gak berat sayang. Aku enteng kok."
Rin mengelus dada nya sabar. Ya, Obito emang gak salah kok.
"Yaudah, daripada cuma kita bertiga aja gak seru, lebih baik kita ajak kaa-san, tou-san, mbah Madara sama anak-anak? Gimana? Pasti kamu setuju dong."
"Wah, setuju banget."
Obito, Rin dan Rei bersiap-siap untuk pergi ke rumah FugaMiko. Tetapi sampai di rumah, FugaMiko malah gak setuju dengan rencana Obito yang mau ke gunung Myobokuzan. Karena terlalu berbahaya.
"Ayolah tou-san...."
"Gak, Obito. Apalagi kamu sampai ngajak anak-anak. Di gunung itu bahaya tahu. Kalian bisa jatuh nanti, tou-san juga yang harus tanggungjawab."
"Udah lah aniki, kalau tou-san ngelarang itu gak usah dipaksa. Obito-nii harus nurut. Lagian aku juga kan gak kuat dingin."
"Diem kamu. Kalau kamu gak kuat dingin, aku yang angetin."Obito merangkul adik kecilnya itu.
"Hah!?"pikiran Shisui udah agak ngeres nih.
"Angetin pake api unggun maksudnya, gak usah aneh-aneh,"jelas Obito pada Shisui biar gak salah paham.
"Yaudah, gini aja. Kita ke pulau kapuk aja nanti malam,"saran Fugaku.
"Itu pulau baru ya?"tanya Itachi.
Fugaku hanya diam dan tersenyum lalu dia pergi ke kamar mandi. Semua uchiha pada bingung, apa yang dimaksud pulau kapuk itu.
"Tou-san, pulau kapuk itu apa?"tanya Rei yang sedaritadi diam saja. Karena dia bingung mau ngomong apa.
"Tou-san juga gak tahu."
...............................
Untuk mengisi liburan di hari sabtu, Kakashi mengajak istri dan anaknya yang masih bayi untuk makan kue bersama. Tapi, sayangnya Kenichi belum bisa makan, karena masih terlalu kecil. Umurnya baru satu bulan.
"Pengen deh, punya anak lagi. Tapi, cewek."
"Gak segampang itu kas, ngurus anak itu susah."Sakumo duduk di sofa sembari makan kue bolu itu.
"Kalau ngurus bayi mah gampang lah tou-san. Justru ngurus anak yang udah gede yang susah,"ucap Kakashi.
"Kamu mah kalau di kasih tahu orang tua jawab aja."
"Lah tapi emang bener kan, lagian semakin banyak anak semakin bagus dong."
Sakumo menghela nafas, anaknya itu emang sangat keras kepala. Sementara Hanare sibuk bermain dengan Kenichi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tukang Ojek Konoha
Fanfictionkisah keseharian Obito, Kakashi dan Guy yang bekerja sebagai tukang ojek Konoha serta keseharian para warga di kampung Konoha "mbak jangan pegangan sama saya ya, nanti kalau istri saya lihat, dia bisa cemburu"-Obito Uchiha "jangan lupa bintang 5 nya...