Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Jam sudah menunjukan pukul 3 pas. Sudah waktunya untuk makan sahur
Sahurrrr sahurrrrr bangun bangun
Sahurrrrr sahurrrr bangun bangun
Sahurrr sahurrrrr
Waktu sudah menunjukan pukul 3 lewat 10 menit. Masih ada waktu untuk menyiapkan makan sahurnya
Sahurrrrrr sahurrrr
Waktu imsak pukul 4 lewat 35 menit dam waktu subuh pukul 4 lewat 45 menit
Sahurrrr sahurrrrr
Terimaksih wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuhSuara di masjid, membuat si uchiha bungsu itu terbangun. Dia mengucek matanya, lalu melihat hp. Jam sudah menunjukan pukul 3 lewat 15 menit. Dia membuka pintu kamarnya dan menuju ke meja makan.
"Pagi, otoutou,"sapa Itachi yang lagi makan mie goreng pake nasi sebagai menu sahur hari ini.
"Emang pagi ya?"tanya Izumi."bukannya malem?"
"Dini hari,"sahut Shisui."
"Ya masa gua bilangnya gini. 'Dini hari sasuke.' Kan aneh,"ucap Itachi.
"Udah gak usah didebatin, mending lanjut makan aja. Keburu imsak nanti."Sasuke mengambil piring berisi mie itu dan menyantapnya.
Semua keluarga uchiha makan dengan damai, keajaiban dunia banget sih ini. Karena, biasanya mereka ada ribut-ributnya sedikit. Apalagi ada Obito. Makin rusuh dah tuh. Mungkin, mereka masih ngantuk kali ya. Jadinya gak ribut.
..........................
Berbeda dengan keluaraga kecil uchiha yang satu nya lagi, Rin udah menyiapkan gayung tupperware berisi air untuk membangunkan sang suami tercinta. Karena dia udah masak loh, gak mungkin kan kalau dia sahur sendiri.
"Obito-kun! Bangun!"seru Rin sembari menyiram sedikit air ke wajah Obito, supaya suaminya itu bangun.
"Eh, Rin!"Obito langsung membuka matanya dan melihat Rin yang sedang memegang gayung dan bersiap untuk menyiram air ke wajahnya Obito. Untung, dia langsung bangun.
"Cepet lagi sahur! Keburu imsak ntar."
"Iya deh, Rin."Obito keluar dari kamarnya dan langsung makan.
Mereka makan sahur hanya berdua karena Rei masih tidur. Kasihan juga kalau dibangunin, soalnya tadi dia tidur sekitar pukul 1 malam.
"Obito-kun, kamu dapet thr juga kan dari mbah Madara?"
"Dapet dong, kan lumayan tuh duitnya bisa buat biaya Rei sekolah."
"Masih lama."
"Ya gak apa-apa. Apa salahnya disiapin dari sekarang."
"Bener juga sih."
"Sepi ya,"ucap Obito. Hanya ada suara dentingan sendok yang menemani mereka.
"Iya, sepi. Tapi, kalau ada kamu jadi gak sepi."
"Ah, Obito-kun bisa aja deh."
Setelah makan sahur selesai, Rin menyuci piring, sementara Obito. Dia malah rebahan di sofa sambil nonton tv. Yah, memang sudah kebiasaan seperti itu.
Rin lalu mengambil sesuatu di kulkas, ternyata masih ada martabak manis yang tersisa kemarin. Lumayan buat cemilan tambahan.
"Nih yang, dimakan,"ucap Rin yang duduk di samping Obito.
Mereka pun menyantap martabaknya bersama sambil nonton tv. Hanya berdua loh, romantis banget keluarga yang satu ini. Makan martabak aja pake suap-suapan gitu. Benar-benar keluarga bahagia.
"Yang, bentar lagi kan lebaran nih, nanti sore kita buat takjil berdua yuk. Sama nanti malem kita belanja buat beli baju sama bahan-bahan beli kue lebaran,"ajak Obito. Mumpung, si Obito punya rezeki lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tukang Ojek Konoha
Fanfictionkisah keseharian Obito, Kakashi dan Guy yang bekerja sebagai tukang ojek Konoha serta keseharian para warga di kampung Konoha "mbak jangan pegangan sama saya ya, nanti kalau istri saya lihat, dia bisa cemburu"-Obito Uchiha "jangan lupa bintang 5 nya...