Empat

2.5K 300 21
                                    

Jack merasa aneh melihat anak-anaknya begitu akrab dengan orang baru. Saat ini dia tengah duduk di meja makan yang sama bersama Chrissy, mendengarkan Witt dan Millie bercerita tentang perayaan natal yang biasa mereka lakukan dari tahun ke tahun. Sesekali Jackson tersenyum mendengar betapa bersemangatnya kedua anaknya untuk menyambut natal dan tahun baru yang akan tiba tak lama lagi. Meskipun mereka melewatkan natal tanpa kehadiran seorang ibu, tapi mereka tetap bersemangat menyambut natal dan tahun baru sama seperti anak-anak seusianya.

"Aku juga tidak sabar menunggu salju turun!" seru Millie.

"Oh ya, memangnya apa yang menarik dari salju sehingga kau tidak sabar menantinya Millie?" tanya Chrissy.

"Daddy selalu membiarkan kami bermain saat salju pertama, Daddy juga membuatkan kereta yang mirip seperti kereta sinterklas lalu dia yang akan menariknya"

Chrissy terkekeh pelan, ia melirik Jackson yang duduk di seberangnya lalu berkata, "Kedengarannya sangat menyenangkan"

Jackson hanya diam seakan-akan ia tidak peduli dengan apa yang sedang mereka bicarakan.

"Bagaimana dengan malam natal, apa yang biasanya kalian lakukan?"

"Kami menghias pohon natal" jawab Witt, "Daddy membiarkan kami menghiasnya seperti yang kami inginkan"

Oh, mungkin bukan Chrissy tapi Christabelle yang merasa kagum akan Jackson Wilde yang mampu memainkan perannya sebagai ayah sekaligus ibu dengan sangat baik. Ia merasa cemburu kepada Witt dan Millie yang mendapatkan perhatian penuh walau hanya memiliki orang tua tunggal, sedangkan dirinya yang punya orang tua lengkap tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti yang mereka rasakan.

Menghias pohon natal? Cih, orang tuanya bahkan tak peduli kapan natal tiba. Yang mereka pikirkan hanyalah bekerja dan berkencan dengan pasangan yang jauh lebih muda dibawah usia mereka. Tapi ya sudahlah tidak baik membicarakan orang tuanya. Toh, meski Christabelle tak tahu apa arti kasih sayang yang sesungguhnya namun ia dapat hidup dengan bergelimang harta sejak kecil karena kerja keras kedua orang tuanya. Inilah alasan mengapa Christabelle Fox dan uang adalah dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Bagi Christabelle uang sudah seperti belahan jiwa, kekasih sejati yang selalu dapat membuatnya merasa bahagia.

"Datanglah ke rumah kami saat malam natal Chrissy, kita bisa menghias pohon natal bersama-sama"

Oke, kembali menjadi Chrissy. Tawaran dari si manis Millie membuatnya merasa sangat tertarik, tapi di sisi lain Christabelle tidak yakin keluarga Wilde masih tinggal di peternakan ini saat malam natal. Tanah dan lahan mereka pasti sudah menjadi milik Flynn Property Group, dan mereka mungkin merayakan natal di rumah yang jauh lebih besar daripada rumah yang saat ini mereka tempati.

"Daddy, apakah boleh Chrissy ikut menghias pohon natal bersama kami?" tanya Millie kepada ayahnya.

Jackson Wilde terlihat kehabisan kata-kata menghadapi putrinya yang bersikap terlalu ramah kepada orang yang baru mereka kenal, dan tidak mungkin Jackson menolak keinginan Millie tepat di hadapan Chrissy. Jadi, tanpa menjawab pertanyaan itu Jackson berkata, "Kalian sudah selesai makan, cuci tangan dan masuklah ke kamar. Ini waktunya tidur siang"

Chrissy mengulum senyum mengetahui Jackson berusaha menghindari pertanyaan putrinya.

Tanpa membantah, kedua anak kecil itu mencuci tangan mereka lalu menghampiri  Jackson dan memberikan sang ayah kecupan di pipi sebelum mereka pergi ke kamar untuk mendapatkan tidur siang. Dan tanpa diduga-duga Christabelle juga mendapatkan kecupan yang sama dari kedua anak Jackson Wilde, sesuatu di dalam hati Christabelle tersentuh namun wanita itu mencoba untuk menepisnya.

"Senang bertemu denganmu Chrissy, terima kasih kue cokelatnya" ucap Witt, disusul oleh Millie. Chrissy tersenyum lalu mengangguk sambil mengusap puncak kepala mereka.

Taming The Cowboy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang