Cafe dream
"guys!! Gue dapet info dari Mas Ten, kalau sekarang katanya semua di gratisin untuk yamg dateng ke cafe" ucap Jeno
"wah? Ada apaan nih? Kabar baik banget" Renjun semangat dan nyamperin Jeno
"gue gatau, tapi Jaem tolong tulis ini di depan, gue di kasih note nih sama Mas Ten suruh pajang plang ini di depan"
Jaemin cuma ngangguk-ngangguk aja "emang tulisan nya apaan?"
"hahaha kabar lo baik Jen?" tanya Renjun sedikit meledek
"emang kenapa kak? Kak jeno sakit?" tanya Jisung.
"Kakak lo kayanya bakalan pata hati deh Ji" kata Renjun sambil ngerangkul pundak Jeno
"apaan sih lo ah, udah nih pasang aja Jaem"
Jaemin pun membaca note yang di kasih Jeno dia pun ikut tertawa, Jaemin memang sudah tau tentang percintaan Jeno dan juga bos nya ini, agak miris sih menurut Jaemin, dan gak ada pula yang harus di salahkan.
"sabar ya Jen, semua ada bahagia di porsi nya masing-masing, mungkin lu belum aja nanti juga pasti dapet." kata Jaemin
"thanks Jae, lagian gue gapapa kok, oh ya kalian kalau mau apapun juga bisa, semua free"
Jisung yang penasaran akhirnya dia mengekori Jaemin dan membaca noted di papan tulis nya, Jisung sedikit kasihan sama kakak sepupu nya ini.
Karena Jisung tau, meskipun kakak nya ini jarang mengungkapkan perasaan nya, tapi Jisung bisa rasain gimana rasanya.
"Kak Jeno.."
"hmm apa Ji?"
"mau Jisung peluk gak?" Jisung merentangkan kedua tangan nya.
Jeno cuma senyum dan sepertinya tawaran Jisung tidak buruk juga, Jeno bukan robot apalagi yang hatinya terbuat dari besi.
Jeno juga bisa sakit, dan berita ini cukup bikin Jeno sedikit ingin mengeluarkan air mata, tapi Jeno tidak serapuh itu, dia hanya sedikit butuh pelukan.
Gak lama kedua sahabatnya pun ikut menyusul memeluk Jeno, Jaemin dan juga Renjun pun menepuk pundak Jeno seraya menguatkan sahabat nya itu.
"gue yakin suatu saat ini akan ada perempuan yang sangat baik Jen, dan bisa bahagiain elo" ucap Renjun
"thanks ya.."
"sama-sama gue tau ini sulit, tapi gue harap jangan pernah terpuruk lama-lama"Jaemin tersenyum dan kembali memeluk sahabatnya.
"gue pasti bahagia kan?" tanya Jeno
"kakak harus bahagia, Kakak gak boleh sedih lama-lama, kalau kakak sedih Jisung nanti ikutan sedih juga"
"lu harus bahagia ok! " teriak Renjun dan Jaemin
"makasih karena kalian selalu ada buat gue"
"gausah alay!! Lu temen kita"
Jeno tersenyum dan dia sangat bersyukur punya sahabat baik seperti mereka.
Sepertinya usaha kabur Jeno selama ini gak sia-sia, karena ternyata diluar sana banyak sekali yang peduli sama dia.*****
"assalamualaikum Bunda" ucap Reva
"assalamualaikum Bunda ini Ten" ucap Ten seraya membelai batu nisan Bunda nya Reva.
"Bunda maaf, hari ini Ten cuma bawa bunga dan do'a untuk Bunda, Ten cuma mau minta Izin, tapi sebelum nya Izinin Ten untuk berterimakasih kepada Bunda" Ten mencium batu nisan Bunda Reva.
"Bunda terimakasih karena Bunda sudah melahirkan gadis cantik, baik, bahkan dia terlalu baik Bunda. Bunda berhasil, Bunda udah berhasil jadi Bunda yang baik. Bunda udah berhasil melahirkan wanita cantik yang sekarang akan menjadi pendamping hidup Ten Bunda. Bunda Ten minta izin, tolong restui hubungan kami, tolong berkahi kami, Bunda Ten tau kalau Bunda ada diatas sana, dan Bunda juga pasti bahagia. Bunda jangan khawatir karena anak perempuan Bunda satu-satu nya ini akan Ten jaga, sebagaimana Bunda dulu menjaganya." lagi dan lagi Ten mencium batu nisan Bunda Reva, dan dilanjutkan dengan mengaji serta menabur bunga disana.
Reva yang melihat itu dia menitihkan air matanya, Reva terharu Melihat Ten yang sebegitu tulus nya meminta restu kepada Bunda nya.
"Mas.. "
"yaa? Kenapa sayang? Kepanasan ya?"
Reva menggeleng "makasih, makasih karena Mas udah mau kesini dan bilang ke bunda"
"sayang, gak perlu terimakasih, Bunda kamu sekarang Bunda Mas juga, untuk hari ini dan seterusnya kita gak boleh sampe lalai buat doain bunda yah"
"iyaaa Mas, makasih. Reva gak berenti bersyukur karena Tuhan udah kasih lelaki yang sangat baik buat Reva."
"Mas yang justru bersyukur karena ternyata wanita yang Mas cintai ini sangat sempurna untuk aku, aku banyak kekurangan nya sayang, dan kamu yang ngelengkapin semua kekurangan aku, itu kenapa kamu adalah wanita sempurna yang udah Tuhan kirim buat aku. Bundaaa makasih banyak yaaa!!"
Reva tersenyum bahagia, dia benar-benar sangat bahagia, Ten Arizki yang dulu hanya mengisi hari-hari biasanya ternyata berubah menjadi sosok lelaki yang sangat luar biasa.
"Mas aku bahagia banget, makasih banyak ya sayang"
"sini peluk Mas! Bundaaa izin peluk anak nya yaaa! Ten gemes banget soalnya anaknya cantik banget"
"Mas ih jangan kenceng-kenceng ini di makam pulang aja yuk"
"Bunda sayang, Reva pamit dulu ya. Maaf kalau Reva teledor terus lupa sama Bunda, Reva minta restunya ya Bunda, Reva mau dengan Mas Ten lelaki pilihan Reva, dan Bunda gak usah khawatir, Reva bahagia dengan lelaki pilihan Reva ini, Reva sangat bahagia Bunda, karena dia adalah lelaki yang baik yang selalu menjadi impian Reva. Bunda Reva pergi ya, Reva bakalan sering-sering buat jengukin Bunda kesini, nanti Reva juga ajak Kakak kesini.. Sekali lagi minta Restunya ya Bunda. Reva pamit dulu sama mas Ten assalamualaikum"
"assalamualikum Bunda Ten juga pamit ya"
"ayok Mas"
"iya sayang."
Tbc~

KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart- Mas Ten
FanfictionWARNING!! LAGI DALAM PERUBAHAN CERITA, ADA BANYAK CHAPTER DAN SCENE YANG GUE UBAH. MAAF ATAS KETIDAK NYAMANAN NYA. TAPI GUE PASTIIN GUE BAKALAN BERESIN SECEPET MUNGKIN BIAR KALIAN BISA BACA ULANG SOALNYA CAST NYA NAMBAH DAN ALUR CERITA NYA PUN AD...