WARNING!!
LAGI DALAM PERUBAHAN CERITA, ADA BANYAK CHAPTER DAN SCENE YANG GUE UBAH.
MAAF ATAS KETIDAK NYAMANAN NYA.
TAPI GUE PASTIIN GUE BAKALAN BERESIN SECEPET MUNGKIN BIAR KALIAN BISA BACA ULANG SOALNYA CAST NYA NAMBAH DAN ALUR CERITA NYA PUN AD...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ten masih berdiri diruangan Reva dan mengahadap ke arah jalan. Dia sebenernya pengen marah, karena orang lain udah lancang nyentuh Reva.
Tapi Ten bukan tipekal orang yang mudah marah, dia lebih cenderung berfikir sebelum bertindak.
Dia bisa menahan semua emosinya termasuk apa yang telah terjadi tadi sekarang ini. Ten mencoba untuk memahami situasi dengan sangat baik.
Ketika Ten fokus ke arah Jalan, tiba-tiba dia mendengar suara pintu terbuka dari luar.
Ten langsung senyum cerah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang, sini masuk Ma-"
Reva lari terus meluk Ten sambil nangis. Ten yang kaget pun dia mencoba buat tenangin Reva.
"Uuu kesayangan nya Mas cengeng yaa" Kata Ten yang ledekin dia
Reva malah gelengin kepalanya dan masih meluk Ten kenceng.
"Mana coba Reva yang garang waktu belain Mas pas jatoh ?" Ten nyoba buat bikin Reva ketawa
"Mas.. Mas gak marah sama Reva ? Mas Reva minta maaf, Re-"
"Syutt gimana bisa Mas marah hmm ? Mas gak marah sayang apalagi Marah sama kamu ? Mas gak bisa.
Mas selalu dipihak kamu dan selalu percaya sama kamu"kata Ten yang sekarang meluk Reva lagi.
"Harusnya Mas marah sama aku, aku udah bikin Mas kecewa." Kata Reva yang masih nangis di dada Ten
"Gak sayang, kamu sama sekali gak bikin Mas kecewa, Mas hargai semuanya, termasuk perasaan kamu."
"Gak Mas, Reva yang salah, seharusnya Reva gak terlalu banyak mikir buat cerita sama Mas, harusnya Reva jujur aja seperti biasa." Reva lepasin pelukannya terus dia nyentuh pipi nya Ten
"Reva sadar Mas Reva salah, tapi Mas kenapa gak marahin Reva ?" Reva natep matanya Ten berkaca-kaca
"Please, jangan kaya gini. Mas gak mau ngeliat kamu kaya gini, Mas sayang banget sama kamu sampe gila rasanya, Mas benci liat air mata kamu kaya gini, jangan nangis." Ten angkat kelingking nya dan Reva ikut angkat kelingking nya juga.
"Iya, Reva janji.. Reva sayang sama Mas, sayang banget.." kata Reva
"Ok.. Kamu janji lain kali gaakan bikin Mas khawatir lagi kan sayang ?" Tanya Ten
"Reva janji Mas." Reva meluk Ten erat.
Reva janji sama diri dia sendiri kalo gaakan pernah ngeraguin orang yang sebaik Ten ini.
Jujur Reva beruntung banget bisa dapetin Ten, terlepas dari semuanya, Reva ngerasa bertemu sama Ten itu adalah takdirnya dia.
"Mau sampe kapan meluk Mas hmm ?" Tanya Ten
"Reva gamau lepasin Mas~" Dia masih cemberut
"kamu harus makan sayang, yuk nanti bisa peluk Mas lagi." bujuk Ten
"nanti aja Mas, Reva gamau makan. Mas gaada yang mau Mas tanyain sama Reva ?" Tanya Reva
"Apa gaada yang pengen kamu bicarain sama Mas sayang ?" Tanya Ten lembut
"iya aku bakalan cerita, maaf karena aku bimbang akhir-akhir ini, maaf karena Jen-" Belum Reva lanjutin tapi Ten uda bungkas Bibirnya Reva dengan ciuman dia.
Ten mencium Reva lembut, dan Reva awal nya kaget karena Ten tiba-tiba mencium nya.
Tapi Reva akhirnya bisa mengimbangi Ten, cukup lama mereka berciuman, setelah sekian lama akhirnya Ten bisa ngerasain lagi bibir manisnya Reva.
Dia canggung banget, tapi sebenernya dia sengaja, karena dia gak mau denger apapun tentang laki-laki lain dari mulutnya.
"Maaf, Mas lancang " Ten mengusap bibir Reva yang basah karena air liur nya dia.
Bibir Reva jadi terlihat merah, Reva gak denger perminta maafan nya Ten. Reva malah ngambil tengkuk nya Ten dan dia mencium Ten.
Ten yang ikut kaget pun dia menutup matanya dan mencoba mengambil alih permainan nya.
Berciuman dikantor buat mereka adalah hal yang tidak biasa, bahkan selama mereka menjalin hubungan mereka selalu bisa menjaga satu sama lain.
Tapi untuk pertama kalinya mereka melakukan ini di kantor, terkesan canggung sekali buat mereka.
Akhirnya Ten melepaskan ciuman nya, Ten tersenyum dan mengusap bibir Reva lembut.
"Untuk pertama kali nya Reva ngelakuin ini Mas, semuanya yang pertama buat kamu. " Kata Reva yang mengusap bibir tipis Ten juga yang basah karena dia.
"Terimakasih, karena sudah memberikan nya sama Mas." Ten meluk Reva
"Reva milik Mas, apapun yang terjadi Reva punya Mas, Reva sayang sama Mas" Kata Reva yang nenggelemin wajahnya di ceruk leher Ten.
"Mas minta maaf, Mas cuma gak mau denger laki-laki lain dari mulut kamu."
Reva senyum, karena untuk pertama kalinya dia merasa senang dioverprotektifin sama Ten.
"Reva ngerti Mas, Aah nyaman banget dipeluk kamu.." Kata Reva.
"Hehe kamu suka ?" tanya Ten
"iya Mas, aku suka bau Mas, aku suka kalo uda dipeluk Mas kaya gini, rasanya beban dipundak aku turun gitu aja" Reva memejam kan matanya di dada Ten
"Mas juga seneng sayang, kamu itu spirit Mas, vitamin Mas, tempat Mas buat pulang, kamu itu segalanya buat Mas sayang." Ten gak bisa nahan lagi bahagia nya dia hari ini.
Karena sebenernya dibalik masalahnya dia, berujung indah. Ten bersyukur untuk setiap masalah yang sudah ia lewati.
Karena dibalik semua masalah, pasti ada jalan keluar nya. Ten bahagia karena dia mempunyai Reva dihidupnya, yang bisa selalu memberi warna di hidupnya.
Pendek banget huhu maaf ya.. Stuck banget ide nya..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.