Kegelapan ... ibarat berkah dari malam, tak peduli seberapa rupawan paras seseorang, kegelapan membuat keindahan menghilang.
Ketika tangan Zhehan memutar knob logam dingin, pintu itu membuka dengan mudah, tidak terkunci.
"Katakan padaku," bisik Gong Jun.
"Apa?"
"Bahwa kau bukan pemilik villa ini."
Zhehan mengangkat alis. "Kenapa kau bisa berkata begitu?"
"Villa ini terlihat sudah dibiarkan cukup lama. Debu tipis di mana-mana. Itu sudah cukup berbicara."
Zhang Zhehan terkekeh perlahan, gerakan tangannya mendorong pintu hingga terbuka lebih lebar. Udara pengap beraroma debu pekat menyeruak dari balik pintu. Dua pria tampan berdiri di depan satu lorong gelap yang menyambut mereka kala pintu rubanah terbuka. Momen menegangkan yang sempurna.
Gong Jun menoleh pada sosok pria cantik penuh misteri di antara remang-remang cahaya senter kecil yang ia sorotkan ke arah depan.
"Kau pernah memasuki rubanah ini?" bisik Gong Jun.
"Bagaimana menurutmu?" Zhehan balas bertanya.
Di hadapan mereka ada satu tangga turun seperti umumnya ruang bawah tanah. Ada kelembaban dan suasana gelap mencekam. Zhehan melangkah lebih dulu menuruni anak tangga satu persatu, perlahan dan cukup luwes, seolah-olah dia sudah mengetahui liku-liku tempat itu. Gong Jun mengikuti di belakang, waspada, matanya berkilau dalam kegelapan. Dia mengamati sepasang kaki Zhehan yang terus menapaki tangga. Satu dorongan kuat ia rasakan dan tanpa Zhehan menduga, kaki Gong Jun bergerak perlahan membentur kakinya.
"Aahhh!!" Zhehan memekik pelan, lebih pada terkejut alih-alih sakit. Pijakannya goyah, seketika tubuhnya limbung kemudian terguling menuruni anak tangga hingga ke dasar. Malang bagi Gong Jun, tangan pria cantik itu menggapai tangannya hingga tanpa bisa dicegah, keduanya jatuh bergulingan dan sama-sama berhenti di lantai ruang bawah tanah.
Zhehan mengerang, menyentuh kepalanya yang terbentur lantai. Siku tangannya ngilu serta tergores tepian runcing tangga. Dia bangun perlahan, menggapai senter yang tergeletak tak jauh darinya. Sialnya, tangan Gong Jun yang lebih panjang dengan cepat meraih senter, menyorotkannya ke wajah Zhehan seiring pergerakan tubuhnya yang mengepung tubuh Zhehan. Membungkuk, menghujamkan tatapan tajam, Gong Jun berbisik dengan nada berat dan rendah pada pria terdesak di bawah tubuhnya.
"Katakan, apa yang kau lakukan di villaku? Mr. Zhang?"
Salah satu tangan Zhehan yang masih bisa bebas bergerak menggapai kacamatanya, di bawah tekanan Gong Jun, dengan susah payah ia mengenakannya. Kemudian pria cantik itu menyeringai.
"Jadi ini alasanmu membuatku terjatuh?" ia menyahut datar.
"Katakan bagaimana kau bisa berada di sini?" Gong Jun masih memburu, mengeluarkan semua rasa penasaran yang ia tahan selama di depan Zhou Ye. Menahan keinginan untuk menghajar pria lancang yang tiba-tiba hadir berlagak menjadi tuan rumah di villa miliknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐍𝐎𝐕𝐄𝐋𝐈𝐒𝐓
FanfictionBagaimana jika kau menulis sebuah kisah pembunuhan dan sang pembunuh tiba-tiba muncul di hadapanmu? Suatu malam di akhir pekan, Gong Jun mengajak Zhou Ye, kekasihnya ke sebuah villa terpencil di perbukitan. Di sana keduanya menemukan sebuah misteri...