31 [A-A]

33 3 0
                                    

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKK BENTAR LAGIIIIIIIIIII END:(

GIMANA REAKSI KALIAAAAAAAAANNNNNN... ->

kelupaan mau update astagaaa, maaf:(

kalau ini udah end, kalian komen dong enaknya aku bikin cerita baru atau bikin sequel dari FRT atau aku bikin extra part aja

guys bantuin aku buat ramein cerita ini dooongg huhu:(

oke sudah, let's read it!!!

[HAPPY READING~]


malam hari ais pergi ke minimarket dekat rumahnya untuk membeli beberapa kaleng soda

ais agak sering kesini sampai pegawainya hafal apa yang dibeli ais

"es krim nya ga sekalian mbak?" tanya pegawainya bercanda

"hahah ga dulu mbak, di kulkas masih agak banyak" tertawa ais

"oohh gitu, yaa mbak 30 ribu" ucapnya

ais memberikan uang 50 ribu "ambil aja mbak kembaliannya" ucapnya

"eh ya gimana mbak" ucapnya gamau

"gapapa, makasi" santai ais dan pergi

ais membawa paperbag nya dengan memeluknya, berjalan bersenandung ria tapi tiba tiba berhenti membeku dan paperbagnya jatuh

ais melihat lelaki di depannya dengan tatapan nanar, ais memperhatikan bentuk wajah itu dan melihat tubuh lelaki itu yang tampak kurus

lelaki itu meneteskan air matanya lalu berlari ke arah ais dan memeluk ais

pertahanan ais runtuh, hatinya hancur berkeping keping, lelaki itu azka, jujur dalam hati yang terdalam dia kangen sama azka

azka memeluk erat ais dan menangis tersedu sedu di pundak ais, dan ais masih setia membeku dengan tangan yang mengepal kuat

azka enggan berbicara dia hanya menangis dan memeluk erat ais dia mau meluapkan semua perasaan yang dia tahan selama ini

1 bulan lebih azka kehilangan dunianya, kehilangan berat badan juga

cukup lama azka memeluk ais dan gamau dilepaskan dia gamau ais pergi lagi dia gamau kehilangan ais lagi

ais yang sudah merasa sesak itu terus menerus mendorong azka tapi azka memberontak gamau

"kita ke rumah ya, deket kok, aku gabisa nafas" ucapnya sesak

azka mengendorkan pelukannya dan mengerucutkan bibirnya

"kita pulang, jangan disini" ucap ais sambil menatap azka dalam

azka awalnya menolak tapi akhirnya ais menggandeng azka dan membawa nya ke rumah

begitu masuk ke rumah ais menaruh hp nya dan azka setia mengikutinya di belakang ais

ais mengambil air putih dan azka di belakangnya memutar tubuh ais dengan tiba-tiba

azka menarik tangan ais hingga ais berputar dan tangan azka berpindah di pinggang ramping ais dan memeluknya

ais terkejut tapi setelah itu dia menatap mata cokelat tua itu dengan lekat, azka yang ditatap seperti itu mengerucutkan bibirnya dan membulatkan pupil matanya dan itu membuat ais tersenyum

"kamu kenapa ga bilang" tanya azka masih dengan ekpresi imut?

"maaf" ucapnya lembut seperti biasa

"harusnya bilang dong, aku nyariin kamu satu kota berhari hari, anak anak juga ikut nyariin ga ketemu, aku juga nyariin kamu di semarang, satu kota aku kelilingin, kamu ga-" omel azka

from roommate till? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang