10 [A-A]

41 5 0
                                    

[HAPPY READING~]


pelajaran ais sekarang olahraga dan dia bersama teman-teman kelasnya berada di lapangan, sudah melakukan peregangan dan mereka bermain basket

dari kejauhan azka, daren, ari keluar kelas dan azka melihat ais dia mendekatinya, ya karena tidak ada guru olahraganya jadi azka bisa dekatin ais

daren sama ari kebingungan melihat azka tiba-tiba berlari menghampiri kelas yang lagi olahraga "lah bukannya itu kelasnya marin? azka mau nyamperin marin?" ucap daren bingung "ga, liat noh, siapa tuh cewek" jawab ari menunjukkan dengan dagunya

azka mendekati ais disana yang sibuk memasukkan bola ke ring, yang gabisa bisa "yang bisa masukin bola ke ring 3x berturut-turut, bakal di traktir sama yang kalah" tantang azka

ais yang kaget dengan kehadiran azka di depannya "a a azka?" bingung ais, dan hanya dibalas anggukan dan deheman azka

"ayok, lo duluan" ucap azka, ais masih terdiam membeku melihat azka menghampirinya, tapi ais tetap melemparkan bola nya ke ring tapi ga masuk-masuk

azka yang sudah lama menunggu ais memasukkan bolanya sudah 5x ga masuk-masuk, lalu dengan cepat azka memegang bolanya yang masih ada di tangan ais, dia berpindah posisi di belakang ais, dan mengajari ais cara melempar bola dengan benar

ais seketika membulat matanya dan kaget melihat tangannya bersentuhan dengan tangan lembut azka. Bisa dirasakan detak jantungnya berdetak dengan cepat kakinya membeku

"gitu loh caranya, lo salah mulu daritadi bikin gw gemes" julid azka di depan ais

ais menghiraukan ucapan azka, dia hanya menatap azka gatau apa yang dipikirin, yang penting ais hanya ingin melihat wajah azka. Azka yang hanya ditatap ais berdecih "karena lo udah kalah, jadi lo harus traktir gw" ucap azka

"hah?" menganga ais

"hah heh hah heh aja lu, jadi lo punya utang sama gw traktirin gw, tapi ga sekarang, terserah gw mau kapan" ucap azka dan ais hanya diam mendengarkan sampai azka pergi ais hanya diam menjawab dengan mengangguk

lalu ketika azka pergi ais dihampiri sama marin dan antek-anteknya "lo deket sama azka?!" ucapnya ga terima

"hah? enggak" kaget ais

"ya terus tadi ngapain, mana azka sampe pegang pegang tangan lo lagi" cibir marin

"i itu, dia nantang gw, masukin bola ke ring kalo kalah suruh traktir" jawabnya polos "terus tangan yang megang itu, ya lo tanya sendiri aja, gw aja gatau" jawabnya lagi lugu

"cih, bilang aja mau modus lo! sok sok an gabisa masukin biar tangannya di pegang sama azka" ga suka marin

'apa apaan sih ni bocah, prik banget' batin julid ais

"ya deh" jawabnya

"lo gausah deket-deket sma azka yah! azka tu miliknya marin!" sentak didi sinis ke ais

"ya" jawabnya menunduk padahal aslinya mah malas

lalu marin hanya berdecak kesal dan mendorong ais menyingkir dan pergi, ais ya diem aja daripada dia ngomong entar dikira cari masalah sama si ratu rempong itu---marin

*****

bel istirahat kedua telah berbunyi 5 menit yang lalu, dan sekarang ais sama caca sudah duduk di tempatnya memakan batagor dengan tejus gula batu di sampingnya

"aisyah aqeela fauziah" ucap caca serius menatap ais dan hanya ditatap ais sebagai jawaban

"kasih tau gw kenapa lo tadi bisa ngobrol sama azka sampe sampe dia pegang tangan lo!" ucapnya dengan tatapan mengintimidasi, dan ais hanya mengangguk dan lanjut memakan batagornya

from roommate till? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang