---empatbelas---

1.5K 166 30
                                    

⚠️⚠️

Sera mendengus nafasnya sebal, ini sudah lebih dari 30 menit Sera menunggu seseorang di cafe namun orang itu tidak kunjung datang sama sekali. Padahal dia yang meminta Sera untuk cepat cepat datang.

Kalau sampai Abi tahu Sera keluar diam diam, bisa bisa Sera nanti kena marah. Pasalnya selepas kepulangannya dari rumah sakit, Abi tidak mengizinkan Sera untuk beraktivitas di luar.

"Sera." Yang di panggil menoleh ke belakang.

"Lama banget, gila."

"Hehe sorry, macet." Orang itu, — Liam hanya terkekeh.

"Lama gak ketemu, makin kayak tiang aja lo." Ujar Sera saat Liam duduk di hadapannya.

"Makin ganteng juga gak?"

"Makin tua yang ada. Liat tuh uban lo merajarela."

"Mana ada! Gua gak beruban ya monmaap."

"Semerdeka lo aja." Sera menyodorkan satu gelas americano yang tadi dia pesan kepada Liam.

Sera tidak bisa bohong jika di lihat lihat Liam memang terlihat lebih tampan dan berwibawa. Terakhir Sera bertemu Liam itu ketika Sera melahirkan Aidan.

"Istri lo gak ikut?" Tanya Sera.

Liam menggeleng. "Gue tinggal dia di Hong Kong."

"Buset, tega bener."

"Ribet abisan. Anak gua yang paling gede juga kaga mau ikut jadi yaudah gua sendirian aja."

"Next time gue pengen ketemu sama anak lo yang paling gede, kayaknya dia seumuran sama Aidan ya."

"Iya kayaknya."

Liam menikah setelah 3 tahun pindah ke Hong Kong kala itu. Istri Liam sangat cantik, kalau kata Amanda sih seperti barbie hidup.

"Manda gimana sekarang?" Liam bertanya sembari menatap ke arah Sera.

"Gue udah berkali kali minta ketemuan sama dia, tapi dia selalu sibuk. Gue gak tau dia sibuk apaan, soalnya setiap kali dia bilang mau nemuin gue gak jadi terus."

"Wah parah banget dia, udah tua malah lupa temen."

Sera tersenyum tipis. "Wajar lah namanya juga udah berumah tangga."

"Lu sendiri gimana? Lagi sibuk ngapain sekarang."

"Di antara kita, cuman gue kayaknya yang paling gabut. Secara gue gak kerja, lebih tepatnya gak di bolehin."

"Cafe sekarang di kelola sama siapa?"

"Sepupu nya mas Abi, tapi kadang anak gue yang paling gede suka ikut ngurusin. Soalnya manager yang kemarin mengundurkan diri."

"Pasti dia gak kuat gara gara tekanan batin kerja sama laki lu ra." Canda Liam.

"Kurang ajar, lu pikir laki gue apaan." Sera terkekeh.

"Laki lu kan kayak singa, garang."

"Enggak kok. Udah gak segalak dulu."

"Tapi gua seneng deh ra." Ujar Lucas.

"Kenapa emang?"

"Liat lu sekarang. Gua yakin suami lu pasti bisa ngurus elu sama anak anak sebaik mungkin."

"Gue rasa juga iya. Kalau bukan mas Abi yang jadi suami gue, gak tau bakal gimana."

"Untuk saat ini gua pecaya sama laki lu ra. Tapi liat aja kalo dia sampe berani berani nyakitin lu nanti. Gua bogem si Abi. "

INEFFABLE [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang