Brukkk
Jeno dan Jaemin melihat dengan mata kepalanya sendiri. Sosok Renjun yang sudah tergeletak bersimbah darah di tengah jalan.
" Renjun... Heyy buka mata mu sayangg.."ucap Jaemin panik..
" Sebentar lagi ambulans akan datang.. jadi tolong bertahan ren." Kali ini Jeno yang berbicara.
Mereka kini sudah ada dirumah sakit dan lebih terkejut lagi saat melihat kedua orang tua Renjun yang ikut bersimbah darah diatas bangkar rumah sakit karena korban kecelakaan beruntun. Kedua orang tua Renjun dinyatakan tiada sesaat setelah Renjun dinyatakan koma oleh dokter.
Hal itu membuat Jeno dan Jaemin menyalahkan dirinya sendiri, harusnya mereka tidak melakukan hal bodoh itu.
Di tengah kedua orang itu sibuk dengan pikirannya masing, seorang dokter datang.
" Tuan Jeno dan Tuan Jaemin?." Tanya dokter itu.
" Iya kami. Ada apa?." Jawab Jeno.
" Anda disuruh untuk membayar administrasi dan dimohon untuk segera mengganti pakaian anda. " Ucap dokter itu.
"Baik dok. " Jeno dan Jaemin pamit begitu saja. Sedangkan dokter itu menatap bengis kepergian kedua orang itu.
"Setelah ini, kehancuran kalian akan dimulai Jung."
Seharusnya Jeno dan Jaemin tidak meninggalkan Renjun sendirian di rumah sakit. Kenapa mereka tidak menghubungi orang tua mereka untuk menjaga Renjun terlebih dahulu.
" Eomma Renjun tidak akan kenapa napa kan? Renjun akan sehat kan?." Jaemin tidak sadar kalau air matanya sudah turun membahasi pipi nya.
" Berdoa saja Jaem. Mama tidak bisa menyakinkan itu. " Ucap ibu Jeno Jaemin. Kita sebut Ten.
Ten melirik Jeno yang hanya diam dari tadi. Ten tidak bisa melihat emosi apapun yang ada dalam anak itu. Memang Jeno lebih pandai menyembunyikan segala hal dari Jaemin. Itu sebabnya Ten tidak akan mudah memperkirakan apa yang ada dalam otak anaknya itu.
Ruang operasi sudah terbuka dan membuat ketiga orang itu mengalihkan pandangannya.
" Bagaimana keadaan Renjun?." Tanya Jaemin.
Dapat ketiga orang itu lihat bahwa dokter yang menangani Renjun menghela nafas kasar. Satu kalimat yang diucapkan dokter itu mampu membuat dunia ketiga orang itu hancur apalagi Jeno dan Jaemin.
" Maaf. Tuan Renjun dan kedua bayinya tidak dapat diselamatkan." Ucap dokter itu.
" Bayi??.." tanya Jeno.
" Benar tuan. Baru berusia 1 bulan.. "
" Saya ingin melihat Renjun, minggir.. " teriak Jaemin.
" Maaf tuan.. anda tidak bisa masuk kedalam. Ini sudah prosedur rumah sakit tuan, pasien korban kecelakaan tidak bisa di lihat. Karena operasi yang dilakukan di banyak bagian tubuh itu sebabnya keluarga tidak boleh melihatnya takut akan meninggalkan trauma." Jelas dokter itu panjang lebar.
Setelah mendengar ucapan dokter Jaemin tidak dapat lagi menahan beban ditubuh nya. Tubuhnya ambruk begitu saja diatar marmer yang dingin..
" Jaemin.. " teriak Ten
" Ayo bawa ke UGD . Dia harus cepat ditangani." Ucap dokter itu.
Sedangkan Jeno dan Ten langsung membawa Jaemin pergi tanpa tau kalau dokter itu juga ikut pergi keluar rumah sakit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Huang🔞 (REVISI)
Random⚠️Tolong baca deskripsi sebelum lanjut membaca bab⚠️ Berbagai kisah tentang Renjun dan para dominannya yang memiliki berbagai sifat. Note : -book ini terdiri dari banyak shoot jadi mohon agar teliti dalam membaca. Dan saya sebagai author sudah memb...