"Noona / Unnie" panggil beberapa anak kecil sambil berlari kearah seorang gadis manis yang sedang duduk di taman rumah sakit.
"Perhatikan langkah kalian manis" ucap gadis itu sambil tersenyum manis.
"Y/n Noona, besok aku sudah boleh pulang karena jantung ku bekerja dengan baik" ucap Jisung dengan logat anak kecilnya.
Y/n tersenyum mendengar itu, kemudian mengelus kepala Jisung dengan lembut.
"Karena besok Jisung udah boleh pulang, jaga baik baik ya. Supaya bunga milik Jisung terlihat indah di tamannya Noona" ucap y/n yang disambut dengan anggukan semangat Jisung.
"Unnie Unnie, aku takut operasi minggu depan. Apakah tidak bisa diundur?" Tanya Ningning dengan wajah sendunya.
"Kalau Ningning tidak mau operasi minggu depan, salah satu bunga milik Unnie akan layu. Dan itu pasti membuat Unnie sedih, Ningning mau kan biar bunga itu tidak jadi layu?" Tawar y/n dengan lembut sambil tersenyum.
Ningning nampak berpikir kemudian menganggukkan kepalanya. Ia berpikir, bahwa senyuman y/n adalah hal pertama yang mampu membuat dia menjadi kuat dan tidak takut akan operasi yang akan dia lakukan minggu depan.
"Y/n-ssi, saatnya kembali ke kamar" panggil suster yang agak jauh dari mereka.
"Aku sudah harus masuk ke kamar, kalian kembali lah ke kamar. Anginnya terlalu dingin untuk kalian, sampai jumpa" ucap y/n kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan anak anak yang masih menatapnya.
"Noona / Unnie cepatlah sembuh. Dan kita bermain di taman bermain" seru beberapa anak anak yang membuat y/n tersenyum.
"Kalian akan hidup dengan kebahagiaan, aku berjanji" batin y/n kemudian suasana taman rumah sakit itu menjadi lebih hangat.
---
Seorang pria berjas hitam menatap jengah teman temannya yang bisa dibilang sedikit gila itu. Tunggu, teman temannya (?) Mungkin lebih tepatnya cucu cucu dari pelayannya dulu.
Ia sudah hidup selama 10.029 tahun setelah perjanjian gila antara orang tuanya dengan Dewi kehidupan. Entah apa yang membuat dirinya menjadi tumbal dan merasakan pahitnya kehidupan ini secara abadi.
Karena jengah melihat tingkah laku teman temannya (untuk sekarang), pria itu pun beranjak dari duduknya. Hal itu membuat salah satu di antara mereka bersuara.
"Kim Mingyu mau kemana?" Tanya pria bernama Jung Jaehyun.
"Ke pemakaman pelayan Yoon" ujar Mingyu sambil memakai mantel panjangnya.
"Pelayan Yoon? Aaaa si kakek pembawa buku harian itu?" Tanya yang lain bernama Jeon Jungkook.
"Iya" balas Mingyu kemudian memakai kacamata hitamnya.
"Kami ikutttt" seru yang lain.
Mingyu hanya berdeham, kemudian meninggalkan teman temannya yang terlihat sedang memakai mantel masing masing.
---
Mingyu sudah masuk ke ruang duka, setelah memberi penghormatan kepada mendiang pelayan Yoon. Ia memutuskan untuk duduk terlebih dahulu bersama Jaehyun, Jungkook, Seokmin, Eunwoo, dan Bambam.
"Aku dengar, salah satu target kita berada di rumah sakit ini. Apakah kau tak ingin membasminya sekalian?" Tanya Bambam ke Mingyu yang terlihat meneguk segelas minuman beralkohol.
"Jika memang sudah harinya, kita akan bertemu" ujar Mingyu kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.
Dan mata gelapnya jatuh ke sosok gadis berpakaian khas pasien. Gadis itu membawa sebuah pot dengan tanaman yang sudah layu. Wajahnya sedih, kemudian pergi setelah meletakkan pot itu di samping karangan bunga di depan pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Y/n X KPop Idol
FanfictionKumpulan oneshoot random Untuk selingan, story yang lain Biar kalian enggak nunggu lama 🤭 Oh ya vote dan komen banyak banyak chapter yg kalian suka. Bisa lohhh nanti jadi book sendiri 🤗