Baby ~ Huang Renjun

1.4K 98 3
                                    

Peringatan +3000 kata!!

Im y/n, seorang pendiri sekaligus ketua yayasan dari Anralensia. Yayasan ini menaungi sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Untuk perguruan tinggi, yayasan Anralensia bekerjasama dengan pemerintahan.

Selain bergerak di bidang pendidikan, yayasan yang dibangun oleh y/n ini juga bergerak dalam penerimaan dan penyaluran bantuan untuk orang orang yang membutuhkan. Banyak sekali koneksi yang dimiliki oleh yayasan Anralensia.

Karena sekolah yang ia bangun merupakan sekolah swasta. Jadi, biaya per orang untuk satu semester (6 bulan) sekitar 50 juta won atau sekitar 600 juta rupiah.

Namun, ada beberapa siswa berprestasi yang mendapat beasiswa full dari yayasan. Dan hal itu membuat adanya gap (celah) antar siswa. Tentu saja hal itu merugikan bagi siswa yang mendapat beasiswa full.

Berita ini beberapa kali sampai di telinga y/n, sebagai ketua yayasan y/n sudah menegur kepala sekolah yang bersangkutan untuk menindak lanjuti masalah internal ini.

"Y/n" panggil Sowon selaku tangan kanan y/n sekaligus sahabat dari orok y/n.

"Apa?" Tanya y/n yang tetap membaca berkas berkas pengajuan dari kepala sekolah dan sponsor lainnya.

"Aku menemukan kejanggalan di SMA Anralensia. Sepertinya permasalahan kemarin belum di selesaikan" ujar Sowon sambil memberikan satu map.

Y/n mengangkat pandangannya dari berkas yang ia baca tadi. Sebelum mengambil map yang diberikan oleh Sowon, ia terlebih dahulu melihat kearah sahabatnya itu.

Ia membuka map itu dan membaca beberapa kertas yang ada disana. Kertas kertas itu berisikan beberapa keluhan dari beberapa orang tua yang dikirimkan melalui email dan surat. Dan salah satu kertas yang diatasnya terdapat kop surat dari salah satu panti asuhan yang beberapa kali di beri tunjangan melalui yayasan Anralensia.

Setelah membaca sekilas kertas kertas itu, y/n mengembalikannya ke map dengan rapi.

"Akan aku selidiki secara langsung, kau boleh kembali bekerja" ujar y/n yang diangguki oleh Sowon.

Sowon pun berjalan keluar dari ruangan milik y/n. Setelah pintu di tutup, y/n menyandarkan badannya di sandaran kursi. Helaan napas terdengar begitu kasar, entah pikiran apa yang membebani y/n.

Skip

Saat nya y/n pulang, bertepatan dengan Sowon yang berdiri dari duduknya. Keduanya pun berjalan berdampingan menuju lift.

"Besok aku akan ke sama Anralensia, tidak usah beritahu kepala sekolah. Aku akan melihat secara langsung kebiasaan mereka" ucap y/n yang sedikit menundukkan kepalanya.

Tinggi Sowon hanya sebatas telinga y/n saja. Biasanya sih hampir sama karena Sowon memakai high heels, namun karena sudah jam pulang perempuan itu memakai flat shoes. (fyi tinggi y/n 188 cm, tinggi sowon 172 cm) 

"Baiklah" timpal Sowon.

Kemudian keduanya masuk ke lift dan berbincang berbagai hal random.

***

Pagi ini y/n sudah siap menuju SMA Anralensia. Ia menggunakan mobil pribadinya tanpa supir. Tak lupa ia membawa ponsel dan card holder miliknya.

Setelah siap ia menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran basement apartemen. Selama perjalanan y/n hanya menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh hiruk pikuk perkotaan di pagi hari.

Sesekali ia memberhentikan mobilnya karena ada rombongan siswa siswi yang menyebrang menuju bus sekolah mereka.

Di tengah perjalanan itu, y/n mendapat telpon dari kepala SMA Anralensia. Tanpa pikir panjang y/n langsung menekan tombol yang ada di stir mobil miliknya.

Oneshoot Y/n X KPop IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang