Seorang gadis terus mengikuti seorang pria yang memiliki paras yang rupawan. Terlihat sangat gadis sangat bersemangat dan selalu berceloteh. Sedangkan sang pria hanya diam tak menggubris ucapan gadis itu.
"Oppa, apa kau sudah menyukaiku?" Tanya y/n dengan blak blak an.
"Tidak" jawab Kun yang membuat y/n tetap tersenyum.
"Oke deh kalau gitu, oppa jika kau sudah merasakan sedikit rasa suka kepadaku katakan ya. Kalau begitu sampai jumpa" ujar y/n kemudian berlalu sambil melambaikan tangannya ke arah Kun.
Sedangkan Kun hanya menatap kepergian y/n dengan tatapan yang susah diartikan. Setelah penglihatannya tak lagi melihat y/n, Kun pun berjalan menuju kelasnya.
Sekarang y/n berada di taman belakang, taman yang sangat jarang di kunjungi oleh mahasiswa. Y/n menyandarkan badannya di kursi dan menghela napas.
"Aku tahu, mendoakan agar orang meninggal itu enggak baik. Tapi gimana dong kalau calon yang dijodohkan Kun oppa tiba tiba sadar? Kan aku jadi enggak ada kesempatan lagi" ujar y/n kemudian menundukkan kepalanya.
"Dan sekarang aku hanya punya sisa 4 bulan lagi, apa aku ambil saja pengobatan itu? Tapi untuk apa aku bertahan? Appa dan eomma pun tak sudi melihat kearah ku" lanjut y/n, ia menatap kearah langit.
Y/n tersenyum lebar, hari ini cuacanya sangat cerah. Dan bagus untuk piknik di taman kota.
"Andai Eunbi Unnie masih ada di sini, pasti sekarang aku sedang piknik dengannya" gumam y/n kemudian menutup matanya.
"Untuk saat ini, mari bertahan untuk Kun oppa" ujar y/n yang tentunya diakhiri dengan senyuman.
***
Seperti biasa, y/n selalu mengikuti Kun kemana saja. Sekarang keduanya sedang berada di kantin, y/n terus bercerita banyak hal. Dan tentu saja Kun hanya merespon seperlunya saja.
"Oppa, bagaimana keadaan Nana Unnie?" Tanya y/n yang membuat Kun menatapnya dengan tatapan yang memiliki seribu makna.
"Masih sama" jawab Kun kemudian kembali fokus ke makanannya.
Y/n hanya mengangguk nganggukan kepalanya saja. Ia mengaduk aduk makannya, hari ini ia kurang berselera untuk makan. Mungkin karena penyakitnya, napsu makannya semakin lama semakin menurun.
"Apa tak enak makanannya?" Tanya Kun yang memang sedari tadi memperhatikan y/n.
Y/n yang mendapatkan pertanyaan itu hanya cengo, ia sangat senang saat orang yang ia suka memperhatikannya.
"Apa oppa khawatir dengan ku?" Tanya y/n dengan suara khasnya.
"Tentu, kau sudah seperti adikku" ujar Kun.
Senyuman di bibir tipis milik y/n tak luntur, namun dihatinya sangatlah mendung.
"Ah iya, aku hanyalah adik perempuan di mata Kun oppa" batin y/n kemudian mulai menyendok makanannya.
Baru sekitar 3 suap, y/n merasakan gejolak di perutnya. Karena tak tahan, y/n langsung meninggalkan Kun.
"Y/n mau kemana??" Tanya Kun, y/n tak menghiraukan ia hanya fokus menuju kamar mandi.
Kun langsung menyusul y/n sambil membawa tas miliknya dan milik y/n. Entah mengapa ia merasa sangat khawatir, bukan perasaan khawatir dari 'kakak adik' tetapi sebagai seorang pria dan wanita.
Y/n sudah berada di toilet perempuan, ia memuntahkan semua yang makan tadi. Ada sedikit cairan aneh yang pastinya itu asam lambung. Karena y/n baru mengisi perutnya barusan.
Kun tak bisa masuk ke toilet perempuan, jadi ia menunggu dengan perasaan khawatir.
"Apa semakin parah?" Tanya y/n pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Y/n X KPop Idol
FanficKumpulan oneshoot random Untuk selingan, story yang lain Biar kalian enggak nunggu lama 🤭 Oh ya vote dan komen banyak banyak chapter yg kalian suka. Bisa lohhh nanti jadi book sendiri 🤗