"YAK LEE HAECHAN, APA YANG KAU PIKIRKAN? CEPAT MASUK KE KELAS!!"
Haechan buru buru menjauhkan ponsel yang ia genggam dari telinga kanannya. Sebelum kembali menempelkan ponsel itu ke telinganya, ia menghembuskan napas perlahan.
"Baiklah aku akan ke kelas, simpan dulu semua amarahmu itu" ucap Haechan kemudian langsung memutuskan sambungan telponnya.
"Buruan ke kelas, sebelum bintang kelas kita murka" ucap Haechan kemudian meninggalkan teman temannya.
"Bukan bintang kelas, tapi bintang di hatimu" sahut semuanya kompak kemudian menyusul Haechan yang sudah mulai menjauh.
Hal pertama yang Haechan dapatkan saat sampai di kelas adalah geplakkan buku di punggungnya.
"Akh!" Pekik Haechan kemudian menjauhkan dirinya dari y/n.
"Cepat kerjakan tugasmu, kalau tidak aku akan memblokir semua sosial media mu" ancam y/n.
"Aish iya iya ih" gerutu Haechan kemudian duduk di kursinya. Setelah itu, ia mulai mengerjakan tugas yang dimaksud oleh y/n, sang sahabat dari orok.
"Dan kalian jangan tertawa saja, cepat duduk dan selesaikan tugas kalian" ucap y/n sambil menunjuk teman laki laki kelasnya yang mentertawakan Haechan.
Dengan sigap semuanya kembali duduk di kursi masing masing dan mulai mengerjakan tugas.
"Ah ketua kelas, tadi wali kelas mencarimu ia meminta mu buat ke ruang guru saat jam istirahat" ucap y/n kepada Jeno yang duduknya di barisan tengah.
Jeno tak menjawab, ia hanya mengacungkan jempolnya kemudian kembali mengerjakan tugas yang belum selesai. Setelah membuat kelas menjadi kondusif, y/n kembali duduk di kursinya yang berada di sebelah Haechan.
"Memang benar, Kim y/n adalah bintang kelas kita" ucap Yeji yang diangguki oleh Lia.
Y/n hanya tersenyum kemudian kembali menatap kearah buku yang berada di depannya. Beberapa saat kemudian, guru masuk ke kelas dan pelajaran pun berlangsung dengan lumayan kondusif.
---
Sekarang sudah jam makan siang, y/n, Haechan, dan Jeno berjalan berdampingan dengan y/n ditengah kedua laki laki itu.
"Eoh y/n, besok ada siswi pindahan. Jadi wali kelas memintamu untuk menjemputnya di ruang kepala sekolah besok" ucap Jeno mengingat apa yang dibicarakan tadi dengan wali kelasnya.
"Aku? Kenapa tidak kau saja?" Tanya y/n yang sepertinya memang mager bergerak di pagi hari.
"Entah, lakukan saja" ucap Jeno yang diangguki oleh y/n.
Setelah itu kelimanya mengantri untuk mengambil makan siang mereka. Hampir semuanya siswa berkumpul di ruang makan.
"Kelas A tidak pernah makan siang? Aku jarang melihat mereka di jam segini" tanya Haechan sambil mengambil wadah makan miliknya.
"Jam makan siang mereka setelah kita, kalau pun pernah berbarengan pasti ada jadwal yang berubah" ucap y/n sambil mengambil lauk makan siangnya.
"Aaa begitu" balas Jeno sambil menganggukkan kepalanya paham sedangkan Haechan menatap Jeno sengit, karena harusnya ia yang berkata seperti itu.
Y/n, Haechan, dan Jeno duduk di meja yang berada di pojok ruang makan. Baru saja ketiganya ingin memulai makan siang mereka, duduklah lima pria dari berbagai kelas dan tingkat.
"Hyung, tumben sekali kau makan siang?" Tanya Haechan dengan tampang polos.
"Yak, aku juga manusia dan butuh makan. Bukan tumben makan, tapi tumben bisa makan di jam makan siang" balas Mark dengan ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Y/n X KPop Idol
FanfictionKumpulan oneshoot random Untuk selingan, story yang lain Biar kalian enggak nunggu lama 🤭 Oh ya vote dan komen banyak banyak chapter yg kalian suka. Bisa lohhh nanti jadi book sendiri 🤗