Difference ~ Mark Lee

1.2K 83 5
                                    

Sebuah mobil sedan hitam membelah dinginnya malam di ibukota Jakarta. Di dalamnya ada seorang pengusaha sukses yang memiliki darah keturunan Canada. Namun, ia menetap di Korea bersama para sahabatnya.

Sekarang ia sedang dalam perjalanan bisnis, dan akan berlibur di Jakarta untuk 2 hari. Bukan berlibur juga sih, hanya akan beristirahat di hotel. Sekedar melepas penat saat nantinya akan disibukkan kembali di Korea nanti.

"Setelah ini tidak ada pertemuan lagi kan?" tanya Mark kepada sekretaris sekaligus tangan kananya, Jung Jaehyun.

"Tidak ada Mr, semua pekerjaan sudah selesai," jawab Jaehyun dari kursi depan.

"Baiklah waktunya kita bersantai, jadi hyung tak perlu memanggilku dengan sebutan Mr lagi," ujar Mark yang disambut kekehan dari Jaehyun.

"Tentu Mark, sekarang waktunya kau mengikuti apa yang hyung katakan," ujar Jaehyun yang tentu saja membuat Mark si receh tertawa.

"Baiklah, aku paham," ujar Mark.

Jadi, sebenarnya jarak umur mereka terpaut 3 tahun. Tentu saja Jaehyun lebih tua dibandingkan Mark. Cukup panjang ceritanya untuk Jaehyun bisa menjadi sekretaris dan tangan kanan Mark.

"Hyung sebelum kita kembali ke hotel, bolehkah kita mampir ke cafe dekat hotel. Sepertinya disana nyaman untuk kita bersantai malam ini," pinta Mark.

"Tentu saja, sudah lama hyung tidak pergi ke cafe," ucap Jaehyun.

Setelah itu hanya ada suara deru mesin mobil, Mark yang terlihat menikmati jalanan malam di Jakarta. Sedangkan Jaehyun fokus pada iPad miliknya.

Untuk 20 menit kedepan tak ada lagi yang membuka pembicaraan, dan berlangsung hingga mereka sampai di cafe yang di maskud.

Memakai bahasa inggris

"Mr Lukman, apakah anda ingin ikut kami?" tanya Jaehyun kepada supir yang selalu menemani mereka saat berada di Jakarta.

"Tidak perlu, saya akan kembali ke hotel saja. Jika sudah selesai tuan bisa menghubungi saya," jawab pak Lukman dengan ramah.

"Baiklah, kami permisi dulu," ujar Jaehyun kemudian menutup pintu mobil.

Jaehyun bersama Mark berjalan beriringan memasuki cafe. Suasana cafe cukup sepi, mungkin juga ini sudah sedikit larut untuk pergi ke cafe. Sebelum mereka duduk, keduanya memesan menu di kasir sekaligus membayarnya.

Setelah selesai membayar, mereka mencari tempat duduk yang cocok. Dan pilihan mereka sama sama jatuh di meja yang berada diujung dekat jendela.

Keduanya berjalan menuju meja tersebut, setelahnya duduk dengan nyaman. Di samping meja mereka terdapat seorang perempuan yang berpenampilan sangat tertutup. Mark melihat sekilas perempuan itu kemudian kembali berbincang dengan Jaehyun.

Memakai bahasa korea

"Suasana di Indonesia sangat menyenangkan, aku jadi ingin tinggal disini," ucap Mark yang disetujui Jaehyun.

"Gimana kalau kantor pusat di pindah ke Indonesia saja," usul Jaehyun yang langsung mendapat jitakan dari Mark.

"Hyung pikir memindahkan perusahaan semudah itu? Apa lagi perusahaan pusat," Mark sedikit ngegas.

"Ih santai aja kali, siapa tahu jadi kenyataan," ujar Jaehyun.

Bertepatan dengan itu pesanan mereka datang, setelah berterimakasih keduanya langsung mecicipi makanan dan minuman yang mereka pesan.

Perempuan yang duduk tepat di meja seberang Mark tertunduk, tangannya menggenggam kuat kertas yang ia bawa. Tubuhnya sedikit bergetar, sekuat tenaga ia manahan tangis yang bisa saja pecah kapan saja.

Oneshoot Y/n X KPop IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang