Bruumm!!
Bruuummm!!
"Ready?"
Bruummm!!
"Three... two... one... Go!"
Bruuummmmmm!!
"Ayo, Ge!" Teriak Wafi begitu motor Geo melaju kencang.
"Anjing, mantap! Si Geo kenceng banget bawa motornya!" Giffar berseru keras.
"Gue yakin si Geo pasti menang sih ini," Sahut Nares.
"Hadiahnya apaan?" Tanya Elang.
"Uang tunai 50 juta," Jawab Rayyan.
"Serius lo?" Tanya Wafi dengan mata melotot.
"Ga mungkin si Rayyan bercanda anjir," Kata Ansel menyahuti.
"Anjing! Tau gitu gue aja yang balapan," Ujar Wafi.
"Lo kalah mulu ogeb!" Ucap Elang sambil menjitak kepala Wafi.
"Yeee, pepatah bilang kan 'Gapapa lambat asal selamat," Jawab Wafi.
"Pepatah emak lo!" Seru Giffar menyahuti, sambil menoyor kepala Wafi.
"Kalo gitu, mending lo ngojek aja sana, Fi! Gausah ikut balapan!" Balas Sakti kepada Wafi, yang mengundang tawa dan sorakan dari yang lain.
"Sialan lo!" Umpat Wafi.
°°°
"Hoam.."
Clara menguap sambil memotong-motong wortelnya.
"Cla... kalo ngantuk mah tidur aja sana. Ini biar ibu yang beresin semua," Kata Sari yang merasa kasihan pada putrinya itu.
Clara pasti mengantuk. Apalagi gadis itu baru selesai mengerjakan tugas, dan langsung membantu Sari dalam membuat catering pesanan besok.
"Cla gapapa kok bu... Ibu gausah khawatir ya," Balas Clara menjawab.
"Yaudah kalo itu mau kamu. Tapi nanti kalo potongin wortel nya udah selesai, kamu langsung tidur aja ya, Cla, udah malem."
"Iya bu," Clara tersenyum.
Gadis itu pun kembali fokus memotong wortel nya. Sedangkan Sari, wanita paruh baya itu sedang membuat tumis kangkung.
Memang, menjadi pemilik catering serta warung makan, memasak di malam hari seperti ini sudah menjadi rutinitas. Apalagi, catering ibu nya Clara ini sudah cukup dikenal orang banyak.
Disamping makanan nya yang enak, harga nya juga terjangkau. Maka dari itu banyak dari perusahaan-perusahaan besar yang meminta kerja sama dengan catering ibu, untuk mengirimi makan siang setiap harinya.
Tapi sayang nya ibu tolak. Karena umur ibu sudah tidak muda lagi. Jika harus membuat catering dengan porsi banyak setiap hari, ibu sudah tidak sanggup. Maka dari itu ibu hanya menerima catering pesanan, dan juga warung makan yang berada di pinggir jalan depan gang.
"Oh iya, Cla, Nawfal udah pulang ya?" Tanya Sari sambil menyicipi tumis kangkung nya, barangkali rasanya ada yang kurang.
"Nawfal bu?" Kernyit Clara, seperti merasa asing mendengar nama Nawfal.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEOVANO
Random[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Semuanya bermula saat Clara tiba-tiba dipilih oleh Geovano untuk menjadi pasangan lelaki itu. Sejak saat itu, Clara tidak bisa lepas dari Geovano. Si cowok tampan, most wanted sekolah yang hidup...