Bell pulang sekolah baru saja berbunyi. Hari ini, berhubung jeda, jadilah sekolah dibubarkan lebih awal. Dan ini akan terjadi selama satu minggu ke depan, hingga dibaginya rapot.
"Cla, udah dong lo jangan sedih gitu. Gue jadi bingung liatnya. Karena gue gatau harus ngapain," Kata Vira sambil merangkul lengan gadis gendut itu yang sedari tadi murung.
"Gue takut-"
"Iya-iya, Cla. Gue tau. Sekarang kita cari jalan keluar nya bareng-bareng ya. Lo ga sendiri, ada gue. Gue pasti bantuin elo. Tapi jangan keterusan sedih gini dong. Jadi susah mikirnya gue," Ujar Vira.
"Sorry..."
"Senyum dong!"
Clara pun tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
"Nah! Gitu dong! Cantik kan!"
"Apaan sih lo, Vir!" Clara menyenggol lengan Vira, hingga tubuh gadis itu sedikit oleng.
"Serius Cla! Lo tuh manis tau! Melebihi Rara!"
"Udah deh, lo ngomong gitu cuman biar gue ga sedih lagi kan? Ngaku ga lo? Atau lo ada mau nya ya?" Ucap Clara bercanda.
"Serius Cla, ya allah!"
"Udah-udah yuk! Buruan kita balik, gue udah laper!" Clara mendorong-dorong tubuh Vira agar cepat berjalannya menuju parkiran.
Saat keduanya telah sampai di parkiran, dan di depan si pinky.
Tiba-tiba saja ada yang menarik lengan Clara dengan kasar, dan terkesan tidak ingin dibantah.
Langsung saja Clara menengok kearah orang yang menariknya dengan tidak sopan itu.
"Ih! Lepasin ga!" Pinta Clara memaksa saat tau orang itu adalah Geo.
Geovano bergeming. Tidak mengidahkan permintaan Clara.
Cowok itu malah menyuruh salah satu temannya untuk mengurus Vira, yang ikut kehebohan juga karena Clara yang ditarik-tarik paksa oleh Geo.
Geo menarik Clara untuk mengikuti nya.
"Lepasin Geovano!" Jerit Clara sambil memukul-mukul tangan Geo, dan menarik tangannya dengan keras, dan cukup membuat Geo kewalahan kali ini.
Merasa kesal, Geo pun menarik Clara dengan cukup keras hingga cewek itu jatuh menabrak tubuhnya yang berdiri tegap.
Tanpa melepas tangan Clara, Geo menunduk agar menatap wajah manis itu dengan jelas. "Nurut sama gue, atau gue cium lo disini sekarang juga," Ancam Geo.
Ampuh! Clara langsung ciut. Gadis itu hanya bisa mengangguk, menurut, dan berjalan mengekor di belakang Geo.
Clara tau, pasti cowok semacam Geo tidak akan main-main dengan ucapannya. Dan Clara tidak ingin, hal yang Geo ucapkan terjadi. Jadi, Clara ambil aman saja dengan menurut.
Lagian, Geo tidak ada niat menculiknya lalu membunuhnya kan? Konyol memang pikiran Clara ini.
"Naik!" Perintah Geo saat keduanya telah sampai didepan mobil rubicon berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEOVANO
Random[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Semuanya bermula saat Clara tiba-tiba dipilih oleh Geovano untuk menjadi pasangan lelaki itu. Sejak saat itu, Clara tidak bisa lepas dari Geovano. Si cowok tampan, most wanted sekolah yang hidup...