5

208 33 0
                                    

Masih pagi Seulgi sudah terkejut mendengar cerita Wendy. Tentang apa yang terjadi pada pesta ulang tahun Son Group dan Makan Malam bersama keluarga Min.

"Pasti kalian sebentar lagi dijodohkan!" Seru Seulgi.

"Kau pikir ini zaman apa? Sudah tidak zaman lagi menjodohkan anak seperti itu"

"Tetapi jika aku lihat dari drama yang sering aku tonton, akan seperti itu nanti nya"

"Aish, kau ini terlalu banyak nonton drama"

"Mereka dijodohkan awal nya mereka saling membenci kemudian jatuh cinta dan memiliki anak"

"Aku tidak bisa mencintai orang yang sangat dingin dan sombong seperti itu"

"Hush, kau tidak boleh berbicara seperti itu. Bisa saja tuhan membalikan omongan mu suatu saat nanti atau mungkin sekarang"

Wendy dengan wajah bodo amatnya kembali menyantap makan siang yang ada di depannya.

•••

"Ibu aku tidak mau"

"Cepat berpakaian"

"Aku tidak mau bu jalan hanya berdua dengan Suga Oppa"

"Kau harus cepat jangan sampai dia menunggu mu"

Nyonya Son meninggalkan Wendy dikamarnya. Dia merasa kesal, mengapa di hari libur ini dia disuruh berjalan-jalan menghabiskan waktu berharga milik nya dengan Suga yang bahkan tidak pernah merasa tertarik dengan dirinya. Jika saja Suga memberinya perhatian sedikit mungkin saka Wendy akan menyukainya.

Unknow Numbes is Calling...

"Halo, ini siapa?" Tanya Wendy.

"Cepat turun"

Deg, tanpa perlu penelpon itu menyebutkan namanya saja dia sudah tau siapa pemilik nomor tersebut. Dengan cepat Wendy mengganti baju nya dengan kemeja off shoulder berwarna cerah, Hotpants berwarna biru langit, sepatu kets putih dan tas selempang hitam.

"Ibu, aku pergi" teriak Wendy kemudian bergegas turun masuk kedalam mobil Suga. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam hening bahkan menghidupkan musik atau radio saja tidak. Entahlah kemana Wendy akan dibawa Suga hari ini. Jika bukan karena keinginan ibunya ia tidak akan pergi, dia akan memilih tidur dirumah seharian. Mobil Suga terhenti disalah satu restoran berbintang.

"Cepat turun, aku tidak akan membukan mu pintu seperti yang kau pikirkan"

Suga dengan santai masuk kedalam restoran tanpa menunggu Wendy. Kemudian dia menyusul Suga dengan kesal, aku seorang wanita bisa kah kau memperlakukan ku dengan lembut pikir Wendy.

"Pesan saja apa pun yang kau mau" ucap Suga.

"Kau tidak makan?"

"Aku sudah kenyang"

Apa? Sekarang apa? Lalu mengapa Suga membawanya kerestoran jika dirinya saja tidak makan, sungguh menyebalkan.

Setelah selesai makan, mereka berebut untuk membayar. Wendy memaksa dirinya saja yang membayar karena hanya Wendy yang makan. Tetapi Suga tetap bersi keras memberikan kartu milik nya kepada kasir.

Setelah meninggalkan restoran, tibalah mereka didepan sebuah gedung apartemen yang tinggi dan mewah. Suga memarkir kan mobil nya kemudian turun dan masuk kedalam gedung diikuti oleh Wendy.

Pikiran Wendy telah kalut, ini jelas sebuah apartemen mengapa Suga membawanya kesini? Apa yang ingin Suga lakukan terhadap dirinya?

Setelah sampai di lantai yang mereka tuju, Suga menekan Password dan pintu pun terbuka. Wendy sedari tadi hanya membuntuti Suga saja biarpun dia tidak tahu akan dibawa kemana.

"Aku kurang tidur semalam karena belajar. Aku akan istirahat sebentar, kau duduklah disini. Jangan coba-coba masuk kekamar ku apalagi menggangu tidur ku" ucap Suga.

Disini, diruang tamu yang luas ini. Hanya ada Wendy sendiri ditemani dengan suara AC. Wendy melihat sekitar, warna cat yang monochrome sangat sesuai dengan keperinadian Suga. Pemandangan yang indah dari lantai 33. Ditambah lagi pajangan-pajangan berwarna silver membuat apartemen ini semakin mewah.

15 menit telah berlalu Wendy merasa sangat bosan, dia telah melakukan beberapa hal tetapi tetap saja dia bosan. Mengapa Suga tidak mengantarnya pulang alih-alih menelantarkan dia disini sendiri. Wendy mengeluarkan Airpods nya, mendengarkan musik satu per satu tanpa sadar ia pun tertidur.

Drrrt..
Drrrt..

Wendy terbangun karena chat yang dikirimkan oleh Seulgi. 2 jam telah berlalu tetapi suga belum keluar juga dari kamarnya.

"Cih, sebentar apanya" gerutu Wendy.

Perut Wendy terasa lapar bahkan sampai berbunyi. Padahal 4 jam yang lalu dia sudah makan satu porsi Spaghetti Carabonara. Wendy melihat tak jauh dari apartemennya ada minimarket dan memutuskan untuk pergi kesana.

Tak lama kemudian setelah Wendy pergi, Suga terbangun. Pergi kekamar mandi mencuci muka dan keluar.

"Aku akan mengantar mu pulang pukul 7" ucap suga. Hening tidak ada jawaban.

"Wen?"
"Wendy?"
"Yaa! Son Seungwan berhentilah bermain-main" Suga panik, berusaha mencari Wendy. Di kamar mandi tidak ada, didapur tidak ada, di kamar tamu pun tidak ada. Apakah dia diculik?Apakah dia pulang karena merasa kesal ditinggal sendirian? Bagaimana jika dia mengadu pada Nyonya Son? Kemudian Nyonya Son menyampaikan pada ayah nya, Habis lah Suga.

ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang