6

207 34 0
                                    

Wendy sudah mengambil beberapa makanan, minuman dan es krim. Berjalan menuju kasir membayarnya, kemudian kembali menuju apartemen.

"Son Seungwan"
"Akhirnya kita bertemu kembali"

"Chanyeol Oppa!"
"Kau habis dari minimarket juga?"

"Iya, membeli sekaleng kopi"
"Kau tinggal di daerah sini?"

"Tidak, aku sedang bermain di apartemen milik temanku"
"Kau sendiri?"

"Aku hanya lewat saja, saat melihat ada minimarket kemudian aku singgah"
"Wendy, boleh aku meminta Kontak mu?"

•••

Suga kembali mengurung diri dikamarnya, dia kesal. Kejadian tadi sungguh-sungguh membuatnya panik.

"Boleh aku meminta kontak mu?" Ujar Chanyeol

"Tentu saja"

"Yaa!, Son Seungwan"
"Dari mana saja, kau membuatku panik" Suga datang dengan marah.

"Ah aku dari min—" jawab Wendy.

"Ayo kita pulang"

"Tunggu seben—"

"Ayo cepat!"

"Maafkan aku, aku akan memberikan mu lain kali" ujar Wendy pada Chanyeol.

Setelah sampai di apartmen Wendy dimarahi habis-habisan oleh Suga.

"Duduk situ"
"Kau dari mana?"

"Ak—"

"Apakah kau tau? Kau membuat ku panik setengah mati"
"Kau pergi tanpa izin"
"Aku mencari mu seperti orang gila"
"Aku mencoba menelfon mu, ternyata hp mu tertinggal"
"Aku pikir kau diculik"
"Apa yang harus aku katakan pada Nyonya Son jika kau benar-benar hilang"
"Saat aku menemukan mu, kau malah asik berbincang dengan lelaki asing"
"Kau jangan mudah percaya pada lelaki asing seperti itu, apa lagi kau memberikan kontak mu"

"Dia teman ku dulu saat aku berada di Canada"

"Itu dulu, bagaimana jika sekarang dia jahat?"
"Jangan percaya pada lelaki lain selain aku!"

"Hah?, apa yang kau katakan barusan?"

"Kau seperti anak-anak!"

Blam!
Suga membanting pintu kamarnya, Wendy terkekeh mengingat perlakuan Suga tadi. Baru kali ini ia mendengar lelaki itu berbicara panjang dengannya.

"Imut sekali"
"Astaga berfikir apa aku ini" gumam Wendy.

Wendy segera membereskan barang belanjaannya. Kemudian memasuk sebagian kedalam kulkas.

"Wah ada kimchi"
"Aku tadi membeli beberapa nasi instan, oke aku akan membuat nasi goreng kimchi"

Wendy memasukan semua nasi instan kedalam Microwave, kemudian mengambil beberapa bahan dari kulkas untuk menambah cita rasa nasi goreng nya.

Tidak sampai 10 menit Nasi Goreng Kimchi buatan Wendy sudah jadi. Ditambah sedikit potongan daging membuat nya terlihat semakin menarik.

"Oppa"
"Suga Oppa"
"Tolong maafkan aku, aku membuat nasi goreng kimchi sebagai permintaan maaf nya"
Beberapa menit kemudian masih belum ada jawaban
"Suga Oppa, cepat lah keluar nanti makanannya keburu dingin"
"Cepat lah, jika tidak keluar sekarang aku akan menelfon Tuan Min dan mengatakan aku di tinggal tidur oleh mu selama 3 jam"

Cklek...

"Nah, duduk sini. Aku tau kau lapar, cepat lah makan"

"Aku tidak lapar"

"Kau tidak ada makan apapun dari tadi siang"

"Tetapi aku tidak lapar"

Krrrr..
Suara perut Suga yang kelaparan.

"Baiklah kau tidak lapar, tapi perut mu lapar. Cepatlah makan dan antarkan aku pulang"

Setelah mereka berdua selesai makan, Wendy membereskan dapur yang lumayan berserakan karenanya tadi.

"Baju mu basah, gantilah dengan kaus ini"

"Ah tidak perlu, hanya basah sedikit"

"Cepat ganti kau akan masuk angin nanti" Suga melemparkan kaos putih miliknya kepada Wendy. Kemudian Wendy ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Aroma mint ini adalah Wangi parfum milik Min Yoongi. Dia berkaca dicermin baju ini terlihat besar ditubuh mungil nya.

Setelah semua selesai, Suga mengantar Wendy pulang.

"Sehabis ini kau akan kembali lagi ke apartemen?" Tanya Wendy.

"Tidak, aku akan pulang ke rumah"
"Apartemen itu hanya hadiah dari ibuku, dan aku jadikan tempat singgah. Setiap hari ada orang yang datang untuk membersihkan"

Wendy mengangguk paham.

•••

Wendy dan Seulgi sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan di Seoul. Wendy telah menghabiskan segelas minuman Kopi dan sepotong kue Red Velvet begitu juga dengan Seulgi. Wendy meminta Seulgi menemani nya untuk membeli beberapa pasang baju.

"Apakah ini bagus?" Tanya Wendy.

"Aku rasa hitam atau merah lebih bagus"

"Baiklah aku mau kemeja ini yang berwarna hitam"

"Kemudiannn..."
"ah cardigan itu warna nya sangat lucu"
"Seulgi-yaa, lihatlah"
"Bukankah ini sangat lucu?"

"Iya, itu bagus"

"Kuning pastel untuk mu dan biru pastel untuk ku"
"Ayo kita belii!"

"Aku kemarin baru saja membeli sebuah tas, aku ras—"

"Oke, aku yang bayar"

"Ah tidak usah, aku bukan bermaksud meminta mu untuk membayarkan ku"

"Tetapi aku yang ingin membayarkan mu"
"Tenanglah Seulgi, Kita sudah berapa lama bersahabat?"

Seulgi tersenyum, beruntung sekali rasanya memiliki sahabat seperti Wendy. Bukan karna dia kaya, tapi dia tidak pelit, tidak perhitungan dan sangat pengertian.

ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang