28. Jungwon

587 57 0
                                    

"Jihoon? Kebetulan kau kemari, Nak. Ayo masuk!" Jihoon menurut. Pemuda itu menarik napasnya dalam-dalam, mempersiapkan dirinya untuk menerima resiko apapun setelah menyampaikan ini.

"Bibi Shin-hye, Renjun hyung bukanlah orang yang membunuh sahabatku."

"Aku percaya itu, tapi siapa? Siapa pelakunya? Sebelum kita menemukan pelaku yang sebenarnya, Renjun pasti akan tetap menjadi tersangka."

"Bi, aku tahu semuanya." Shin-hye menatap serius ke arah Jihoon.

"Malam itu Hyunjin meneleponku. Ia memintaku untuk menemuinya di jalan Apel 4, jalanan yang sangat sepi ketika jam mulai menunjukkan pukul 19.30 ke atas. Ia bilang padaku, kalau paman Chansung dan tante Sohee membuat rencana busuk untuk membunuh Renjun hyung. Tapi, sesampainya di sana, aku justru mendapati dirinya dalam dekapan Renjun hyung dengan kondisi-" Jihoon menengadahkan kepalanya. Jujur, ia tidak sanggup mengingat kembali bagaimana kondisi sahabatnya malam itu.

"Bi, Hyunjin berlari dari rumah paman Chansung menuju jalan itu. Dan selama perjalanannya ia merekam videonya. Kau mau lihat?" Shin-hye mengangguk cepat.

Jihoon lantas memberikan handphone milik Hyunjin pada Shin-hye. "Hyunjin menitipkan itu padaku."

Jihoon mengalihkan perhatiannya, saat handphone di sakunya berdering.

"Halo."

"Hey, bocah ayo katakan sesuatu! Cepat Hyung-mu pasti menunggu!"

Itu suara Sohee. Sudah ia duga wanita itu tidak main-main dengan ancamannya.

"Jungwon, katakan sesuatu pada Hyung-mu itu sekarang, atau kau tidak akan pernah bisa bicara dengannya lagi."

"Hyung, tetap jalani rencanamu. Jangan pedulikan ancamannya! Aku akan baik-baik saja, jangan khawatir."

"Hahahaha. Baik-baik saja? Jungwon, Jungwon kau bahkan sudah tidak sanggup berdiri, apanya yang baik, hah?"

"Brengsek! Jangan sentuh adiku!"

"Kalau begitu datanglah! Ayo selamatkan dia kalau bisa! Aku akan mengirimkan lokasi-ku."

"Tidak, hyung! Jangan dengarkan!"

Sambungan diputus secara sepihak oleh Sohee.

"Nak, ada apa?"

"Bibi, putar video-nya, setelah itu tolong paman Chansung. Aku permisi, adikku dalam bahaya."

"Hati-hati, Nak!"

Jihoon mengangguk. Setelahnya ia berjalan keluar sambil menghubungi seseorang yang sekiranya dapat membantu dirinya sekarang.

"Lia, bantu aku!"

___________________

"Oppa, Jaemin!" Sontak keduanya menoleh, mendapati Lia yang kini berlari kecil menghampiri keduanya setelah turun dari mobil hitamnya.

"Eh, kalian kenapa? Habis menangis?" Jaemin menggeleng kecil.

"Tidak apa-apa, nanti ku ceritakan. Ada apa?"

"Jaem, tadi Jihoon meneleponku. Ia memintaku lapor polisi, Jungwon di sekap."

"Bagaimana bisa? Siapa yang melakukannya?"

"Tante Sohee."

"Tante Sohee?" ulang Renjun. Seketika ucapan Sohee saat mengunjunginya kembali terngiang di telinganya.

"Mungkin nanti, kau akan berhasil membuatku mendekam di penjara karena Chansung sudah tidak bisa di ajak kerjasama lagi, tapi ingat baik-baik Renjun, meski begitu kau tidak akan pernah menang dariku. Lihat hadiah berikutnya!"

7 HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang