12. Kakak Yang Hebat

766 68 3
                                    

Kenangan itu indah. Sesuatu yang sudah menjadi kenangan itu akan indah. Bahkan, Terkadang sesuatu itu baru terasa indah ketika sudah menjadi kenangan.

Namun itulah Kenangan.

Ia sangat indah karena ia tercipta hanya untuk mengenang dan bukan mengulang.

Mila Amalia

........7 Hari........

Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, namun pemuda bertubuh mungil itu sudah mulai sibuk menjalani hari nya. Seperti biasa ia memasak nasi goreng yang benar-benar hanya nasi yang digoreng dengan bumbu seadanya. Setelah selesai ia memindahkan nasi goreng hangat itu ke piring lalu menutup nya dengan tutup saji.

Lantas ia beranjak menuju kamar mandi dan bersiap untuk bekerja.

Ia tidak sarapan karena memang uang yang Mark beri saat ia pulang sudah menipis. Sedangkan semalam Mark memberi kabar jika ia tidak bisa memberi uang bulanan sampai satu bulan ke depan dengan alasan ia harus mengumpulkan banyak uang untuk mendirikan sebuah pabrik.

Itu artinya Renjun harus bekerja keras untuk biaya hidup nya dan adik adiknya selama dua bulan ini.

"Renjun~ah hyung punya kabar gembira!"

"Ada apa hyung?"

"Sebentar lagi hyung akan mendirikan sebuah pabrik!"

"Woah bagus hyung!"

"Tapi maaf Renjun~ah untuk bulan ini sampai satu bulan ke depan hyung tidak bisa mengirim uang bulanan untuk kalian karena, hyung harus mengumpulkan banyak uang untuk mendirikan pabrik itu, apa kau keberatan?" Renjun tersenyum tulus. Sungguh ia tidak keberatan toh ini semua untuk masa depan mereka. Ia hanya perlu bekerja sedikit lebih keras untuk biaya hidup nya dan adik adiknya selama dua bulan ini.

"Tidak apa-apa hyung lagi pula ini untuk masa depan kita. Mungkin untuk dua bulan ini aku masih bisa."

"Terimakasih Renjun~ah hyung janji jika hyung mendapat bonus hyung akan segera memberikan uang bulanan itu."

____________

Renjun memindahkan karung karung berisi beras itu dengan telaten. Senyum manis yang sejak tadi ia tampakkan tidak luntur sedikit pun. Meski sekarang ia sedang mati matian menahan sakit pada pinggang serta kepalanya. Tentu saja luka operasi itu belum sepenuhnya kering serta kondisi tubuhnya yang belum benar benar pulih. Setelah selesai ia nampak memegangi pinggang nya dengan sedikit meringis. "Tidak. Ayo Renjun kau harus kuat!" Lantas ia melanjutkan pekerjaannya.

______________

"Nasi goreng lagi? Kalian saja yang makan aku tak selera memakan nasi kemarin." Ucap Jeno.

"Tapi hanya ada ini hyung kau harus memakannya agar bisa minum obat. Lagi pula nasi nya masih enak hyung." Bujuk Jaemin.

"Aku tidak mau, lebih baik aku mencari makanan di luar."

Jaemin menghela nafas panjang menatap kepergian Jeno. Lantas ia membangunkan saudaranya yang lain untuk sarapan.

Hari ini hari Sabtu ia akan mulai bekerja di cafe pukul 8 nanti. Cafe yang sama dengan Renjun. Tapi ia hanya akan mengambil ship pagi agar Renjun tidak tahu jika ia bekerja. Ia juga sudah mewanti-wanti pada karyawan serta manager di sana supaya Renjun tidak tahu jika ia bekerja.

7 HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang