Aisyah memasuki rumah dengan perlahan. Berusaha semaksimal mungkin tidak menimbulkan suara yang membuat bunda terusik dalam ketenangannya.
Ini sudah malam. Lebih tepatnya sudah lewat isya. Tapi Aisyah baru sampai rumah. Alasannya karena tadi sore hujan, lalu Aisyah mampir ke cafe untuk berteduh sekalian mengerjakan tugas.
Aisyah pikir hujannya akan selesai menjelang Maghrib. Tapi malah berlanjut sampai isya. Dan sekarang Aisyah baru bisa pulang.
Aisyah berhasil menutup pintu utama rapat-rapat. Lalu beranjak menuju tangga untuk memasuki kamar. Tapi belum sempat Aisyah sampai, bunda sudah memanggil.
"Dari mana Aisyah?"
Terpaksa Aisyah membalikkan tubuhnya dan tersenyum tipis ke arah bunda. "Maaf, ya, Bunda. Tadi Aisyah kejebak hujan, lalu berteduh di cafe sekalian mengerjakan tugas. Tapi Aisyah sudah sholat kok, Bun."
"Kenapa nggak pulang bareng Imam?"
Aisyah pura-pura berpikir. "Imam? Maksud bunda?"
"Imam jemput kamu, kan? Jangan pura-pura nggak tau, Aisyah. Imam tadi cerita, katanya kamu kabur setelah melihat dia. Kenapa?"
"Aisyah nggak lihat ada Imam kok, Bun. Mungkin Imam yang salah lihat."
Bunda melangkahkan kakinya mendekat pada Aisyah. "Bunda terlihat sedang bercanda, ya?"
Aisyah sontak menundukkan kepalanya saat nada suara bunda berubah. Aisyah juga meremas jarinya karena merasa takut.
"Perlu bunda kasih tau ayah kalau kamu masih suka kabur-kaburan?" tanya bunda membuat Aisyah mendongak kembali dan menggeleng.
"Jangan kasih tau ayah, Bun. Nanti kalau ayah tau, kondisi ayah makin drop gimana? Aisyah nggak mau ayah kenapa-napa," ucap Aisyah sambil menggenggam tangan bunda erat-erat. "Aisyah minta maaf, Bun. Iya Aisyah akui, Aisyah memang kabur setelah melihat Imam."
"Kenapa?"
"Aisyah nggak suka Imam."
"Lalu?"
Aisyah hanya diam dengan menundukkan kepala.
"Tujuan ayah menjodohkan kamu bukan hanya supaya ada yang menjaga kamu nantinya selain ayah. Tapi ayah mau anaknya berubah menjadi wanita yang lebih baik, lebih Sholihah. Ayah melakukan ini untuk kebaikan kamu, Aisyah.. Tolong hargai permintaannya," jelas bunda.
Aisyah masih diam, tidak berminat melawan ucapan bunda.
"Besok bunda akan ke rumah sakit untuk beritahu ayah, Abi dan Umi untuk mempercepat proses pernikahan."
Aisyah membulatkan matanya. "Bun, jangan bercanda.."
"Memangnya bunda terlihat sedang bercanda?" Lalu setelah itu bunda pergi meninggalkan Aisyah dalam keadaan mematung.
Baru kali ini Aisyah menyesal pulang telat. Kalau tadi Aisyah menurut diantar pulang oleh Imam, keadaannya tidak akan seperti ini.
**
Hari ini Aisyah tidak ada jadwal kuliah. Jadi Aisyah bisa tidur lagi selepas shalat subuh, walaupun sebenarnya itu di larang karena katanya akan menghambat rezeki.
Namun, tepat pukul 8 pagi Aisyah baru membuka matanya, dengan tubuh yang terasa lebih segar karena tidur yang cukup.
Setelah merasa cukup mengumpulkan nyawanya di atas kasur, Aisyah memutuskan untuk keluar dari kamar dan menuruni anak tangga untuk mencari keberadaan bunda. Tapi sudah beberapa kali Aisyah memanggil, tidak ada jawaban juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] IMAM
Romancecompleted. ❝Jika menikah adalah ibadah, maka akan saya lakukan bersamamu. Saya mencintaimu karena Allah.❞ Start : 10 Desember 2021 End : 31 Desember 2021 🎗️Rank #1 #Aisyah [ 23 Desember 2021 ] #1 #Imam [ 23 Desember...