Setelah melangsungkan acara Khitbah, Imam buru-buru berpamitan karena ada kerjaan yang harus dia selesaikan. Namun saat langkahnya belum jauh meninggalkan ruangan ayah, Aisyah berlari menghampirinya.
"Imam!"
Sang empunya nama menghentikan langkah saat ada seseorang yang memanggilnya. Imam menoleh dan menemukan Aisyah sedang berlari kecil menghampirinya.
"Ada apa, Aisyah?"
"Mau kemana?"
"Kan tadi saya sudah pamit untuk pergi ke kantor karena ada masalah di sana. Kenapa memangnya? Masih ada yang kamu ragukan dari saya dan ingin bertanya?" tanya Imam membuat Aisyah langsung mengangguk.
"Boleh ikut nggak?"
Imam mengerutkan keningnya, "Ikut saya?"
Aisyah mengangguk, "Ada yang mau dibicarakan. Ini tentang kita."
"Sudah izin sama ayah, bunda, Abi dan Umi?" tanya Imam.
Aisyah menganggukkan kepalanya. "Sudah kok.."
Karena Imam tak punya banyak waktu untuk berlama-lama di sini, akhirnya Imam mengizinkan Aisyah untuk ikut dengannya ke kantor.
Saat di dalam mobil dan Imam mulai melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah sakit, Aisyah mulai membuka pembicaraan.
"Imam.."
"Ya?"
"Kata bunda, aku di suruh minta maaf karena tiga hari lalu sudah kabur saat kamu jemput. Bunda bilang, aku nggak boleh begitu lagi."
Diam-diam Imam tersenyum mendengarnya. "Jadi kamu minta maaf karena disuruh bunda? Bukan dari lubuk hatimu sendiri?"
"Tapi kan memang bunda yang menyuruh aku untuk minta maaf. Apa aku salah?" tanya Aisyah sambil menoleh ke arah Imam dan menatapnya dengan sedikit kesal.
"Nggak, kamu nggak salah, Aisyah."
Aisyah tersenyum kemenangan sambil menganggukkan kepala dan meluruskan kembali pandangannya.
"Terus bunda juga bilang, katanya usia kamu tiga tahun lebih tua dariku. Aku nggak diizinin sama bunda untuk manggil kamu langsung dengan nama. Jadi aku harus manggil kamu apa?"
Imam mengangkat bahunya.
"Bagaimana dengan Om?"
"Memangnya saya setua itu?"
Aisyah kembali berpikir. "Kakak? Abang? Ah, nggak mungkin. Nanti kita malah terlihat seperti saudara kandung. Terus aku harus panggil apa? Bantu cari tau dong, supaya aku nggak diomelin bunda terus.."
"Karena cuma beda tiga tahun, saya nggak masalah kok dipanggil langsung nama."
"Nanti diomelin bunda!"
"Nanti saya yang bicara sama bunda."
Aisyah hanya mengangguk setuju. Lalu mengikuti Imam untuk turun setelah sampai di kantor yang lumayan besar.
Dalam pikirnya saat ini masih bertanya-tanya, apa benar kantor ini milik Imam pribadi? Kalau memang iya, sebanyak apa harta yang Imam miliki?
"Saya titip anak ini, ya. Bawa dia ke ruangan saya dan beri apapun yang dia inginkan," ucap Imam pada karyawan di hadapannya. Sedangkan Aisyah yang tak sengaja mendengar itu malah mengerutkan kening saat Imam hendak meninggalkannya.
"Imam mau kemana?"
"Saya ada urusan. Kamu ikut dengannya, ya," ucap Imam sambil menunjuk karyawan tadi. "Saya pergi dulu. Kamu jangan nakal. Assalamualaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] IMAM
Romancecompleted. ❝Jika menikah adalah ibadah, maka akan saya lakukan bersamamu. Saya mencintaimu karena Allah.❞ Start : 10 Desember 2021 End : 31 Desember 2021 🎗️Rank #1 #Aisyah [ 23 Desember 2021 ] #1 #Imam [ 23 Desember...