Nia sedang menatap Zalen yang duduk di taman bersama Caca. Sekarang Nia menatap wajah Caca yang putih pucat itu.
Nia sudah mendengar kondisi Caca yang lebih jelas dari mamih tadi.
"Nia?"
Nia menoleh saat seseorang menyebut namanya dan ternyata papah.
"Om kerjanya disini?"
Nia menatap papah yang sedang memakai jas putih kebanggaan seorang dokter.
"Iya ini rumah sakit om kerja! Kamu lagi ngapain?"
Nia tersenyum tipis lalu menujuk ke arah Zalen dan Caca. Papah menoleh lalu tersenyum tipis juga.
"Apa benar benar udah nggak ada kesempatan lagi om?"
"Caca bahkan sudah tak mau meminum obat lagi..."
"Dia udah nyerah om?"
"Iya... Sepertinya dia sudah tak kuat menahan sakit yang dia rasakan..."
Nia menatap sendu Caca lalu menundukkan wajahnya. Papah mengusap kepala Nia lembut.
"Tapi ini sudah jalan dari Allah... Kita hanya bisa menerima dengan lapang dada..."
...
Nia berjalan di koridor rumah sakit dia ingin pulang. Nia sudah mengirim pesan ke Zalen bahwa akan pulang lebih dahulu.
"Nia..."
Langkah Nia terhenti saat mendengar seseorang memanggil namanya. Nia membalikkan wajahnya lalu menemukan Caca berdiri di hadapannya.
"Lo..."
"Kayaknya lo udah tau banyak tentang gue..."
Caca tersenyum tipis membuat Nia meneguk ludahnya. Caca melangkah mendekati Nia lalu menggenggam kedua tangan Nia.
"Akhirnya mimpi gue tercapai..."
"Ca..."
"Akhirnya gue bisa ketemu seseorang yang sangat Zilan cintai..."
Zalen, papah, mamih dan papih berdiri terdiam di belakang Caca. Caca menggoyangkan kedua tangan mereka lalu tersenyum geli.
"Tangan lo hangat..."
"Gue udah tau semuanya..."
"Zilan udah pergi..."
"Gue denger percakapan mamih sama Zalen kemarin..."
"Zilan udah meninggal jadi buat apa gue ada disini?"
"Pada akhirnya gue juga akan pergi..."
"Jadi gue percepat aja..."
Nia menggelengkan kepalanya dengan mata berkaca kaca.
"Jangan ngomong kayak gini..."
"Makasih udah pinjemin Zalen sama gue..."
"Caca..."
"Gue udah nggak kuat lagi..."
Mamih menangis di pelukan papih. Zalen perlahan melangkah menuju tempat Nia dan Caca.
"Makasih untuk semuanya Zalen..."
Caca menoleh tersenyum pada Zalen yang sudah berdiri di sampingnya.
"Lo udah terlalu banyak ngomong..."
"Zalen... Jaga Nia baik baik ya..."
Caca meletakan tangan Nia diatas tangan Zalen.
"Kembaran lo akan marah kalo lo nyakitin Nia!"
"Jadi jaga dia baik baik..."
"Melebihi lo jaga gue selama ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated (End)
RomanceTAMAT- PART MASIH UTUH Holla! Tan back bawa story baru🤗 Semoga kalian suka😇 Jangan ketipu sama cover nya, walaupun covernya hitam putih tapi cerita penuh warna😊 So complicated -Nia CERITA INI HANYA IMAJINASI PENULIS!!!!!!! Jangan lupa tambahkan k...