26. Hello Future

81 5 0
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu datang juga. Ijab kabul sudah berlangsung setengah jam yang lalu.

Dan sekarang Nia dan Zalen sedang menjalani resepsi keluarga, sahabat, teman teman mengantri untuk berfoto bersama mereka.

"Selamat ya!"

"Akhirnya nikah juga kalian berdua!"

"Hiks... Hiks... Gue masih belum percaya!"

"Bahagia selalu ya kalian berdua!"

"Samawa ya!!!"

"Jangan berani bikin Nia nangis!"

"Ya bener tuh!"

"Atau lo akan tau akibatnya!"

"Hahahahha..."

"Nia bikin ponakan yang banyak buat kita!!"

"Astaga pikiran lo!"

"Nggak sabar punya ponakan banget!"

"Pasti lucu banget nggak sih?"

"Gabungan Nia sama Zalen!"

"Cantik sama ganteng!"

"Udah udah jangan digodain mulu!"

"Hahahahahahah..."

"Hahahahahahahha..."

Setelah hari yang panjang akhirnya tubuh Nia dapat menyentuh kasur juga. Nia baru selesai mandi dan sekarang berganti Zalen yang sedang mandi.

Nia mengeringkan rambutnya lalu menyisirnya membiarkan rambutnya tergerai.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka menunjukan Zalen menggunakan kaos putih polos dan celana boxer. Zalen tersenyum lalu berjalan ke arah Nia dengan handuk kecil di kepalanya.

"Sini aku bantu!"

Zalen memganggukkan kepalanya lalu duduk di lantai sedangkan Nia bersila di atas tempat tidur. Nia menyalakan pengering rambut miliknya.

"Sayang?"

"Ya?"

"Enggak nyangka kita udah nikah ya..."

Zalen bergumam pelan membuat Nia tersenyum tipis mendengarnya. Nia juga masih tak menyangka dia sudah menikah dengan Zalen.

"Hal yang nggak mungkin bagi kita dulu ternyata sekarang tercapai..."

"Mau solat sunnah?"

"Mau!"

"Kamu wudhu dulu!"

Nia menganggukkan kepalanya lalu mematikan pengering rambut dan meletakannya di laci. Zalen berdiri menyisir rambutnya yang sudah kering.

Nia pergi wudhu sedangkan Zalen merebahkan dirinya istirahat sebentar setelah menjalani hari yang panjang dan melelahkan.

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka selesai menjalankan solat sunnah setelah akad. Nia merapikan kembali barang barang setelah solat.

Zalen meminum air putih di meja lalu berjalan kearah Nia dengan jantung berdebar.

"Sayang..."

Nia membalikkan badannya sekarang mereka sudah berdiri berhadapan. Tangan Zalen terulur menyentuh ubun ubun Nia membuat Nia tersentak.

"Allahumma innii as-aluka khayraha wa khayra maa jabaltahaa 'alaihi wa a'uudzu bika min syarrihaa wa min syarri maa jabaltahaa 'alaihi."

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikan nya dan kebaikan apa yang engkau ciptakan pada dirinya. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang Engkau ciptakan pada dirinya."

Complicated (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang