Lalu kita kembali, menabung rasa rindu..
••
Keduanya menghargai waktu libur mendadak mereka. Semua yang dikatakan oleh sang nona telah mereka lakukan. Berboncengan di sapu sambil mengelilingi kota dan menikmati bagaimana Swamstamita bekerja.Kini bagaikan Deja vu, (Name) bersandar pada punggung Wiliam. Mereka saling membelakangi dengan tangan yang tergenggam.
"..Kau senang, kasihku?"
William berkata lirih menatap ke arah langit jingga diatasnya.
"Bersama mu, selalu membuatku senang. Bahkan jika hanya duduk seperti ini sepanjang hari, aku tetap akan menikmati setiap detik nya.." sahut (Name).
William makin mengeratkan tautan mereka, sesekali jari telunjuk itu mengelus punggung tangan sang kasih dengan penuh kehangatan.
"...Apa kau.. sesenang itu saat kita bertemu tadi, sayang? Sedari awal ku perhatikan senyum itu tak pernah luntur, menggemaskan.." ujar William terkekeh.
"........."
"Jika aku berkata iya..apa kau akan mengantar ku pulang?" Celetuk (Name) sambil menoleh kearah Wiliam.
Pemuda itu sedikit terkejut mendengarnya "...Sudah ingin pulang ya?" Sang Komandan bergumam. Merasa sedikit sesak akan hal ini.
Dia ingin menghabiskan lebih banyak, lebih banyak, dan lebih banyak waktu lagi bersama kekasihnya.
".. Baiklah kalau begitu, aku akan mengantar mu pulang-"
Tiba-tiba (Name) berbalik badan lalu mencium pipi Wiliam sejenak. Membuat belahan hatinya mematung terkejut.
"Terima kasih.."
━━━━━━━━━━━━━━━━━━♡ෆ
..............
••
Keduanya pun sampai di mansion milik (Name). Mereka berdiri di depan gerbang besar itu dengan berat hati nya.
Baik sang nona dan pemuda, ingin menghentikan waktu lebih lama. Tapi itu tak mungkin terjadi, perpisahan akan selalu menanti pada mereka yang saling mencintai.
William menahan (Name) sejenak di hadapannya. Ia memegang pundak gadis itu dengan erat dan membuat keduanya berfokus satu sama lain.
"..Yang tadi itu sungguh menyenangkan, sangat-sangat manis tentang apa yang kau lakukan hingga menemui ku di markas. Aku tersanjung akan hal itu (Name), sungguh.." William tersenyum lembut pada gadisnya.
(Name) agak tercengang, senyuman dan tatapan itu pasti selalu meluluhkan hatinya. Dia tak bisa menahan gejolak untuk ikut mengukur kurva hangat di bibirnya.
"Yah..itu bukan apa-apa, aku tahu kau sibuk tapi juga keinginan untuk menemui mu lebih besar. Jadi aku mengabaikan semua pekerjaan ku hanya untuk dirimu, William"
(Name) melepaskan kedua tangan William dari pundaknya. Lalu ia menghempaskan diri tepat ke arah dada pemuda itu.
Wiliam agak tersentak, tapi ia langsung memeluk tubuh (Name) dengan kasih.
"........."
"Hangat..."
Mereka terdiam sejenak dalam posisi tersebut. (Name) menghirup dalam-dalam aroma tubuh William, membuat terkekeh nya pemuda itu.
Ingin selalu rasanya seperti ini. Berpelukan bersama kekasih, menikmati semua tentang dirinya yang tiada bisa di jelaskan secara sederhana.
(Name) begitu menyayangi Wiliam, dan perpisahan mereka ini membuat nya sedikit menyesal karena telah meminta di waktu cepat. Jika saja dia tidak teringat akan tenggat waktu beberapa tugasnya, mungkin hingga malam mereka tetap berada di sana.
Setelah merasa cukup dan waktu berpisah semakin dekat, (Name) secara perlahan melepaskan dekapannya diimbangi elusan pada pipi si Komandan.
"..Semoga cita-cita mu tercapai ya William, dan jangan lupa untuk beristirahat. Kau tidak boleh memaksakan diri, tidak dalam pengawasan kekasih mu ini!" Ucap (Name) tegas sebagai perpisahan.
Wiliam mengangguk lembut. Kasih nya ini sangat lucu menurutnya.
"Dan untuk mu, (Name). Tetap semangat menjalankan perusahaan mu, hingga akhirnya kau merasa puas akan pencapaian mu nantinya. Dan ketika kau sudah siap beserta ambisi yang telah tergapai.."
"..Aku akan segera melamar mu."
Wiliam tersenyum tanpa dosa, mengabaikan bagaimana wajah (Name) yang telah Semerah tomat.
".. B-baiklah! Sampai bertemu lagi, ya William. Akan ku doakan dirimu setelah ini."
"..Aku juga akan melakukan yang sama, mendoakan dirimu dan hubungan ini. Sampai nanti sayangku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐑𝐢𝐧𝐝𝐮; William Vangeance
Fanfic❝𝘋𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘯𝘢, 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘤𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶 𝘬𝘶..❞ -Fiersa Besari Based on a song by Fiersa Besari ━━━━┅━━━┅━━━━ 𝘿𝙧𝙖𝙗𝙗𝙡𝙚 Written by: sanss_tuyy William Vangeance ©Yuki Tabata