8:: To Find (2)

142 7 1
                                    

chapter VIII - To Find (2)

Hari ke-5

Aiko, Iqbaal, Aldi dan Calya kini sedang berjalan. Entah ke mana arah mereka, hanya memiliki tujuan untuk secepatnya menemukan benda yang dikatakan adalah sebuah 'buku'. Mereka terus berjalan, melalui persawahan, gunung demi gunung, maupun desa. Mereka melihat suatu kampung atau desa yang tidak ada penghuninya. Mungkin saja di dalam sana mereka menemukan buku itu. Merekapun masuk ke dalam desa itu. Desa itu tak terlihat seram, mungkin karena ini pagi hari? Di sana, seperti telah terjadi perang. Rumah yang hancur, dan banyak benda-benda berserakan di tanah. Mereka mencari sebuah buku. Namun, diantara benda-benda itu sangat banyak sekali buku. Mereka akhirnya memutuskan untuk memeriksa satu per satu buku yang ada.

"bukan,bukan, dan ini juga bukan" begitu sepertinya gumaman mereka saat memeriksa buku itu. Hingga buku itu tak ada lagi.

"Di sini buku itu gak ada" ucap Iqbaal yang sudah lelah mencari. Hanya sebuah buku. Itu saja sangat sulit.

"Aldi, coba inget-inget, di mana buku itu elo lihat" ucap Calya.

Aldi menutup matanya, berkonsentrasi, dari raut wajahnya dia sangat serius.

--
"Gue gak mau"

"Mungkin di sana!"

"Gue percaya kok"

"Menara?"

"Mungkin bukunya ada di menara dekat bukit itu"

"sangat tinggi, bukunya berada di puncak menara"

"berhasil"

--

Aldi membuka Matanya.

Mungkin itu dialog singkat yang Aldi dengar, dia melihat Ada menara, sangat tinggi di dekat bukit, semua daun yang berada di pohon berwarna kuning dan namun tak jatuh dari pohonnya.

"Di Menara!!" ucap Aldi.

"Bukunya ada di menara!" lanjutnya

"Menara? di dunia ini ada menara?" tanya Calya.

Aldi hanya mengangguk. "menaranya tinggi banget, kita bisa menemukannya, jika saja ada teropong, tapi gak ada kan? kita bisa cari menara itu"

Mereka semua mendesah. Calya memfokuskan pandangannya pada satu pohon. Bagaimana ini? dia mulai rindu teman-temannya dan keluarganya di sana, jika ia tidak bisa menemukannya, mungkin dia akan bunuh diri seperti yang ia ingin lakukan pada saat sadar dari pingsannya kemarin. Karena ia ingin berusaha hal itu di tunda. Tapi akankah ia akan mengulangi hal itu? Bunuh diri?. Tiba-tiba ia merasa sakit pada kepala, Calya, matanya tiba-tiba melihat sekelilingnya menjadi hitam putih. Tunggu ia bisa melihat menara! itu menaranya! Calya berkedip lamaa lalu penglihatannya kembali.

"Eh! gue liat menaranya! di sana" Calya menunjuk ke arah barat.

"dari mana lo tau? gue aja gak liat dari sini?" ucap Aldi.

"Gak tau, gue juga gak tau, tapi mata gue aneh tadi, tiba-tiba bisa melihat apa aja yang ada di hadapan gue " ucap Calya girang.

Iqbaal, kebingungan, begitu juga Aiko. Sedangkan Aldi tersenyum. "Mungkin itu kelebihan yang di berikan sama elo, seperti hinata yang ada di Naruto itu loh" ucap Aldi tertawa.

"Coba lo fokuskan lagi penglihatan lo, konsentrasi, cari di mana menara itu" samhung Aldi.

Calya kembali merasakan kepala yang sakit, mungkin karena belum terbiasa. Ia melihat ke arah barat seperti yang di tunjuk tadi. Dan benar! menara itu di sana! tapi sangat jauh, sangat sangat jauh! Calya menormalkan penglihatannya.

Love of AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang