xviii. dunia berjalan masih berjalan, bahkan hingga kini.

602 104 10
                                    

•••   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




   

  Dunia berjalan, ada banyak hal-hal berubah setiap harinya bagaimana bulan selalu bertukar tempat dengan matahari untuk mengantikan peran masing-masing agar bumi merata adil cuacanya.

    begitu juga dengan beberapa hal yang tadinya menetap kini menjadi kata yang tak tetap.

   Dua bulan berlalu, banyak hal yang berbeda.

    sekarang, mereka yang selalu bersama jarang terlihat dekat dan memilih untuk menetap di tempat yang lain.

    Ada kabar bahagia, juga menyakitkan.

    Nindya sudah tidak pernah bergabung lagi, begitu juga dengan Janu dan Rendi seperti nya langkah mereka kini berjalan masing-masing yang tersisa sekarang hanyalah Jengga, Gendin, Khayla juga Windu walaupun Windu terkadang sudah berusaha berbaur dengan teman sekelas nya.

    "udah bulan februari aja, perasaan kemaren masih Desember deh" Kata Gendin di saat ia memotong kertas kertas kecil untuk di tempel di karton dan di hias di Mading.

     "kalau bukan awal bulan, kita ngga mungkin ganti tema mading kan" jawab Jengga yang sedang menulis bait kalimat diksi untuk penghias Mading nanti.

   Gendin pun mengaguk setuju "Tapi gua suka tema kali ini, pink-pink biasanya vintage mulu— tapi sebenernya bagus juga sih vintage, pokoknya apa aja yang di tangan lo bisa jadi bagus, heran gue"

    Jengga pun terkekeh mendengar pujian dari Gendin "kalau buat sesuatu tuh pake rasa dan hati, jadinya apa yang di bentuk bisa tersalurkan"

    "ah, gua ga terlalu bisa jadi puitis untuk menyalurkan rasa"

     "ngga harus puitis juga Din"

      Lalu karna penasaran dengan apa yang Jengga tulis Gendin pun mengintip sedikit pada Jengga yang berada di sebrang.

DUA FRASA JATUH

kamu ; Aksara perihal jatuh yang akhirnya hanya Runtuh, kalau senabastala boleh di lukis sedemikian elok nya oleh saya, yang saya lukis dengan berbagai ribu tinta kelabu tentang kamu— agar kamu tau bahwa hati ini sudah semu sebab kamu yang yang membuat nya nampak sendu , itu karna kamu ; iya kamu senyawa haru yang entah mengapa selalu menarik ruang di hati saya.

    "cewe mana sih yang ngga bisa jatuh sama lo, Jenggala" Ucap Gendin sembari menatap kedua netra Jengga yang juga menatap nya, kekehan laki-laki itu membuat Gendin juga ikut terkekeh.

    "ada yang lucu?" tanya Gendin

    "pasti banyak lah, cewe yang gasuka tipe cowok kaya gua terlalu kaku"

    Gendin pun berdecak "ah, itu karna lo ngga pernah Deket sama cewe"

    "memang lo, Khayla juga windu bahkan Nindya bukan cewe?"

[✓] Dan Kota Hujan | JiminJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang