[✓] Dan Kota Hujan | JiminJeong

xxiii. Dan kota hujan.

🗒️; saran aku coba dengar lagu Kota- dere

•
•
•

   Langkah kaki itu berjalan menyusuri lorong apartemen yang sudah sepi, karna jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

    Namun Wanita itu menghentikan telepon nya kala bergetar karna sebuah pesan dari ponsel nya, sebelum ia melanjutkan langkah nya gadis itu memilih untuk membuka pesan yang di kirim dari bundanya terlebih dahulu.

Bunda ❤️

|ayo kapan mau kesini ndu?, ajak juga mas Naka dengan Dea kesini

ah iyaa bun, nanti pas weekend ndu| kesana

|bener ya hari Sabtu kamu kesini?, Nanti bunda masak kalau gitu

okee bunda!|

    

    Kadang untuk beberapa saat, Wanita itu sengaja untuk tidak pulang karna terlalu nyeri tempat pulang nya adalah ladang dimana masalalu nya kembali di panen dalam rentetan memori yang terputar dalam ingatan.

     Kadang sakit, melihat beberapa benda yang berhubungan dengan dia— sosok yang masih terabadikan lewat jepretan cantik yang masih tersimpan apik di laci yang antik, tapi sosok nya sudah hilang dibawa takdir .

     Orang bilang rumah adalah tempat ternyaman, lalu apakabar dengan wanita ini?, kadang dalam lirih juga tangis atau perihal rindu yang tertahan hingga bengis satu Senandika terpatri sedang dimana kamu?, pasti lagi bersembunyi kan! Kok yang aku hanya bisa lihat sekarang cuman jepretan kamu saja.

    Rindu ini harus ku simpan apik, atau ku harus membuang nya membiarkan ia pergi bebas lah kemana saja.

     Padahal setiap jepretan cantik perihal dirinya semua hanya penuh senyum, namun mengapa setiap kali wanita ini menatap nya hanya menangis?

     Wanita itu rindu akan rumah nya, ingin kembali pada nya untuk berpulang dan mengistirahatkan lelah nya dan bercerita dunia tanpa kamu ternyata semelelahkan ini ya.

   Tapi hidup akan terus berjalan bukan?, berharap pada andai yang hanya bisa jadi andai-andai itu fana tak nyata juga sia-sia, jadi untuk apa?

    Rotasi bumi tidak berhenti karna kita ingin menangis kan?, rotasi bumi itu berjalan bahkan saat kita sedang hancur-hancur nya dia tetap berjalan, lagian kita hanya satu di antara miliaran manusia yang sama-sama juga sedang menangung sakit, jadi apa untung nya bagi bumi kalau dia berhenti sebentar di saat kita sedang hancur yang sebesar-besarnya.