xix. maaf sudah buat kecewa

733 113 23
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




  Halaman yang bunga-bunga nya sudah nampak layu, juga kaca yang berdebu dan ada mobil Yaris berwarna abu-abu di halaman rumah nya, itu berarti bunda ada di rumah.

    Perlahan motor itu pun di hentikan tepat di depan pagar kemudian Windu pun terlebih dulu turun di susul dengan Khayla.

    "Bunda seharian ini ada di rumah, karna kantor nya libur"

    Khayla pun hanya mengangguk sembari tersenyum, dan saat kedua nya berjalan tangan kanan yang Khayla bawa untuk membawa tiga box martabak itu ia pindah kan ke tangan kiri, lalu kemudian tangan nya beralih jadi mengegam tangan Windu gadis yang di gengam pun membalasnya dengan erat.

    Dengan hati yang bergemuruh di antara keduanya, juga perasaan tegang juga takut tapi ngga apa-apa, semesta boleh menjauhkan segala macam manusia tapi jangan dengan teh Aya nya— itu kata windu.

     pintu bercat putih itupun di buka oleh Windu, dan kemudian kedua nya masuk hal yang menyambut mereka pertama kali adalah bunda yang lagi lagi menyelipkan benda nikotin itu di tangan nya lalu kemudian ia hisap, karna sadar akan keberadaan orang lain di rumah ini membuat bunda yang sedang menghisap rokok tersebut menoleh, netranya menatap nanar apa yang dilihat nya dan beralih pada gengaman tangan yang tertaut oleh kedua hawa itu.

    Khayla pun tersenyum lalu mendekat pada bunda windu, bunda pun bangkit dan menghela "bunda bukan nya selalu bilang ya?, setiap hari libur bunda ngga pengen di ganggu, ini hari istirahat"

    "ah maaf tante kalau ganggu waktu istirahat nya, ini Khayla bawain martabak siapa tau bisa nemenin istirahat nya bunda" ucap Khayla sembari tersenyum, lalu menaruh martabak untuk bunda di meja.

    Bunda pun masih terdiam, ia tidak bergeming dan hanya menghela "bunda ngga terima tamu ndu, kamu main nya di luar aja"

    Windu pun mengeleng "bunda, ini teh Aya nya mau ketemu bunda loh??"

    Bunda pun menatap Khayla dengan lekat, matanya menatap gadis dengan celana kulot dan baju kaos berwarna putih itu dari atas sampai bawah lalu bunda pun mengalihkan tatapan nya pada Windu "untuk apa?, buat bunda sakit lagi?"

    Deg

   Seketika tubuh Windu pun melemas mendengar nya, apalagi kini melihat bunda sudah mengeluarkan bulir air matanya dan menghapus air yang keluar dari netra nya itu secara kasar "kalau untuk itu, lebih baik windu pergi ntah kemana jangan kembali lagi pada bunda"

    Perlahan Khayla pun mendekat pada bunda "Tante, maafin Khayla yah? jangan salahin windu apalagi menyuruh dia pergi dari separuh jiwanya yaitu tante, windu sebegitu sayang nya sama Tante, Khayla paham betul bagaimana rasa kecewa Tante tapi dimohon untuk kali ini saja rengkuh kami kala semesta sebercanda itu untuk menampakkan sisi bajingan nya ya?"

[✓] Dan Kota Hujan | JiminJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang