Chapter 11

512 49 0
                                    

Luna mencoba menelfon Senju kala rasa khawatirnya semakin menjadi.

"Apa Sen-chan menjawab nya?"

Luna menggelengkan kepala nya sebagai jawaban nya.

Netra sang gadis bermarga Mitsuya menemukan benda kotak yang sering di bawa setiap manusia di muka bumi yang tergeletak di atas meja makan.

🌧️🌧️🌧️

Disandarkan tubuh sang pria pada dinding rata rumah sakit, terdengar helaan nafas keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disandarkan tubuh sang pria pada dinding rata rumah sakit, terdengar helaan nafas keluar.

Disisir nya rambut merah muda milik nya kebelakang kasar dengan putus asa.

Sudah lama menunggu kala Dokter tak kunjung keluar.

"Apa anda salah satu dari keluarga pasien?"

Haruchiyo mendongak dan segera bangkit berdiri, menatap sang Dokter penuh harap.

"Kami tidak menemukan penyakit apapun pada pasien, hanya saja kami tidak mengerti mengapa jantung pasien dapat sangat melemah"
Jelas sang Dokter.

Telapak tangan nya mengepal erat, Haruchiyo menatap pria di hadapan nya dingin.

"Lakukan apapun, jangan biarkan dia mati"

Haruchiyo menatap netra hitam sang Dokter tajam dan dingin.

Dokter menghela nafas lelah, sudah biasa bagi nya menghadapi salah satu keluarga pasien yang seperti ini.

"Kami hanya bisa mengharapkan keajaiban yang ada, semua yang terjadi hanya akan ada pada Pasien"
Ujar Dokter membungkuk 90° dan beranjak pergi.

Langkah kaki sang pria di percepat nya masuk kedalam ruang VIP yang kini tempat Senju terbaring.

Di tatap nya sang gadis albino dengan sendu. Haruchiyo menggenggam erat telapak tangan sang adik yang sangat dingin secara perlahan.

Ribuan tetesan jatuh perlahan bersamaan bangkit nya gadis di tengah ruangan berair.

Pakaian putih dikenakannya, tanpa alas kaki di kenakan nya.
Netra nya terbuka mencari keberadaan orang sekitar.

Terus di putari nya tempat kosong tersebut, yang di temukan nya hanyalah air yang diinjaknya tanpa alas kaki.

Air aneh yang tidak membasahi pakaian nya maupun kaki nya, seakan hanyalah ilusi mimpi.

"Siapa di sana?"

Langkah kaki di percepat nya kala cahaya putih berada di dekat nya kian menjauh perlahan.

"Tunggu!"

Langkah kaki terhenti, ada nya dinding tinggi menghalangi jalan nya.
Di sentuh nya dinding perlahan, Senju tersentak diam kala dapat di tembus nya dinding berdiri kokoh di hadapan nya.

Senju || At the beginning of the rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang