Chapter 1

24 3 0
                                    

Mencari lowongan pekerjaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi gadis yang memiliki semangat tinggi itu tetap berfikir bahwa ia pasti akan mendapatkan pekerjaan walaupun ia hanyalah seorang lulusan SMK.

"Huuffftt, cape juga ya ternyata," ucap Aretha sambil menghentikan motornya di sebuah warteg.

"Em mending gue makan dulu deh, daripada kelaperan," ucapnya dalam hati.

Akhirnya Aretha beristirahat sejenak di sebuah warteg, ia pun duduk dan memesan makanan.

Keooook

Suara perut Aretha yang sudah sangat lapar.

"Duhhh, ni perut pake bunyi segala lagi, bikin gue malu aja deh," gumamnya dalam hati.

Ibu sang pemilik warteg bertanya kepada Aretha, "Mau pesen apaa neng cantiiik?"

"Mau pesen nasi bu, lauknya pake ayam sama telor dadar ya bu, jangan lupa pake sambelnya juga," sambil tersenyum.

"Okeyy siapp," saut ibu sang pemilik warteg.

Aretha pun makan dengan lahap dan menyapu bersih makanan yang ada di piringnya itu.
"Eeuu... Alhamdulillah," bunyi sendawa Aretha.

Akhirnya Aretha pun kembali meneruskan perjalanannya untuk mencari lowongan pekerjaan.

Di perjalanan tiba-tiba bunyi klakson yang begitu nyaring, Tiiinn

Membuat Anetha terkejut dan berteriak, "WOIIII!"

Pengendara motor itu ternyata adalah seorang pria, dia menghentikan motornya di depan motor Aretha.
Ia pun tertawa terbahak-bahak melihat Aretha begitu terkejut, "HAHAHA, kagett luu ye?"

Aretha tercengang saat melihat pria itu membuka helmnya, ternyata pria itu adalah Drax, teman masa kecilnya Aretha dan Alshava.

"Heyy, knpa lu jadi nganga gituu woi?" tanya Drax yang masih menertawakan Aretha.

Aretha masih tidak percaya bahwa pria yang mengenakan celana jeans berwarna hitam dan hodie berwarna merah itu adalah sahabatnya dari kecil.

"Drax..., lo Drax temen masa kecil gua kan?" Aretha bertanya dengan wajah yang serius.

"Iyaa, ini gue Drax. Temen masa kecil lo yang dulu harus pindah ke Lampung gara-gara nyokap sama bokap gue ada urusan kerjaan disana."

"AAAAAA, sumpah gue seneng banget bisa ketemu sama lo lagi, gimanaa kabar lo? sehat? terus nyokap sama bokap lu gimana kabarnya? teruss kenapa lo ga ngasitau gue kalo lu dah balik ke Jakarta lagi?" Tanya Aretha dengan penuh penasaran.

Drax pun tersenyum dan menjawab, "Heii santai dulu napa, lu nanya dah kaya wartawan aja hadeuuhh."

"Oh iyaa sorry, gue terlalu kesenengan nih. Btw kita mending duduk aja yuk di kursi taman sebelah sana, sambil ngobrol-ngobrol ajaa gituu."

"Emm, ayo dehh."
Mereka bergegas duduk di kursi taman.

"Jadi gini, karena urusan nyokap sama bokap gue udah kelar di Lampung, dan gue juga sebenernya gak betah disana, jadi kita memutuskan buat pindah lagi deh ke Jakarta. Kalo kabar nyokap sih Alhamdulillah baik, bokap juga baik, cuma sekarang dia ada di Amerika, ngurusin bisnisnya disana," penjelasan Drax membuat Aretha menganggukkan kepalanya.

Kemudian Drax bertanya kepada Aretha, "Oia, btw kenapa lo ada disini? pake kemeja putih segala dah kaya orang mo ngelamar kerja aja hahaa."

"Sebenernya, gue emang lagi cari lowongan pekerjaan sihh, cuma dari pagi gue dah keliling-keliling tapi belum dapet aja nih," jawab Aretha dengan muka murung.

"Ooo gitu, emm lu bisa masak gak?"

"Bisaa lah, kenapa emang?" tanya Aretha.

"Kalo lo mau, lu bisa bantu-bantu di Restoran gue tuh yang di deket rumah gue yang dulu. Kebetulan gue lagi butuh satu orang koki lagi nih," jawab Drax.

"Ohh, jadi itu Restoran punya lo. Keren banget lo sekarang dah punya Restoran aja nihh, mauu ko gue mau jadi koki di Restoran lo," jawab Aretha dengan penuh semangat.

"Iya Alhamdulillah. Jadi besok pagi lo siap-siap ya, besok gue jemput ke rumah lu, soalnya gue juga sekalian mau nengokin tu Restoran."

"Okee siapp pak boss," Aretha mengangkat tangannya dan hormat kepada Drax.

"Iss apaan sih lo, hahaa," Drax tersipu malu. "Btw, rumah lo masih yang dulu kan?," sambung Drax.

"Iyaa masih ko, cuma bedanya sekarang gue cuma tinggal sama Mama aja."

Drax bertanya, "Lah emang Papa lo kemana Tha?"

"Eh pokonya besok jadi yaa, gue tunggu lo di rumah gue ya," jawab Aretha mengalihkan pembicaraan.

"Iyaa santai aja, jadi ko."

Akhirnya Aretha pun ikut bersama dengan Drax untuk bekerja di Restoran nya.

𝐀𝐑𝐄𝐓𝐇𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang