Hai, nama gue Sella.
Tapi jangan kaget kalau sabahat gue manggil gue dengan 'Aeri' bukannya 'Sella'. Karena gue juga manggil dia 'Jihun' alih-alih 'Ryan'.
Cuma Jihun yang boleh manggil gue Aeri, dan juga sebaliknya.
Hehe.
Sekilas tentang hidup gue, gue cantik, gue cukup pintar, gue juga terlahir dari keluarga yang bisa dibilang 'kaya'. Gue punya keluarga yang harmonis, gue punya adek yang cakep banget, dan gue punya sahabat yang selalu ada buat gue.
Bisa dibilang, hidup gue nyaris sempurna, kaya cerita pemeran utama di drama-drama.
Tapi selayaknya pepatah tidak ada yang sempurna didunia ini, kisah hidup gue gak semuanya mulus. Gue punya kisah percintaan yang buruk. Walaupun gak semuanya buruk juga, tapi ending nya tetap sad, enggak pernah bisa bersatu.
Dari dulu, gue mikir kalau pacar tuh gak ada apa-apanya dibanding sahabat. Sahabat gue jauh lebih berharga daripada pacar gue.
Apa mungkin itu yang bikin kisah cinta gue gak bertahan lama?
Mungkin iya, dan mungkin enggak juga.
Bisa jadi, emang dari awal kita enggak pernah cocok.
Gue gak pernah menyesali apa yang gue lakuin, termasuk memprioritaskan sahabat gue ketimbang pacar gue sendiri.
Bahkan sampai sekarang, mau gue punya pacar atau enggak, dia tetap jadi prioritas gue.
Jihun tetap jadi prioritas gue sampai kapanpun.
Gue orangnya gampang bikin nyaman, jadi jangan kaget kalau gue gampang dapet pacar.
Gue juga tipe orang yang enggak pemilih, jadi kalau ada yang nembak gue dan tampang dan kelakuannya oke, kenapa enggak?
Waktu SMA, gue pacaran enam kali, dan enam kali itu juga kandas.
Gue pacaran pertama kali sama kakak kelas. Kakel gue ini namanya Mark. Dia cakep banget suer. Pinter genjreng lagi. Kak Mark itu, sempurna nyaris tanpa celah.
Dan alasan gue putus dari dia, ya karena dia gak suka gue terlalu deket sama Jihun. Selain karena itu, ya karena emang kita beda. Dia anak Tuhan yang taat, tapi Tuhan dia sama gue beda.
Sebelum gue ceritain mantan gue yang kedua, gue pengen cerita dikit soal gue yang pernah kena abang-adek-zone. Namanya Lino, dia kelas dua belas saat gue kelas sepuluh. Kita udah deket banget, tapi apalah daya ternyata dia cuma nganggep gue adek doang. Rasanya jleb banget bestie.
Setelah dia lulus, kita jadi gak sedeket dulu lagi.
Yang kedua, mantan gue namanya Rendy. Pacaran sama Rendy tuh kaya numpuk dosa, tiap hari marah-marah sama cursing mulu. Ya gimana, dia orangnya emosian dan gue juga. Dia juga sensi banget sama hal yang berhubungan sama Jihun. Bawaannya marah mulu, padahal Jihun cuma napas doang.
Nih kalau ada nominasi orang dengan kesabaran paling tipis ter-kiss, pasti Rendy yang menang.
Dia maunya gue enggak se-deket itu sama Jihun. Masalahnya, hidup gue gak selalu berputar tentang dia. Gue udah kenal Jihun sebelum kenal dia. Gak adil dong buat Jihun kalau tiba-tiba gue jauhin dia demi Rendy doang?
Semua itu masih bisa dipertahankan, sampai saat dimana gue pergi prom night bahkan jadi temen dansanya Jihun bukannya Rendy. Gak sampai disitu aja, gue jadiin Rendy fotografer dadakan gue. Dia marah banget sama gue. Besoknya, langsung minta putus, sambil marah-marah tentunya.
Gue mencoba buat enggak ikutan teriak, karena kalau gue ikutan teriak, enggak akan ada habisnya.
Dan akhirnya, kita putus dengan cara yang sangat buruk. Kita udah kaya musuh habis kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S MAKE MAGIC
Teen Fiction[COMPLETE] kata orang-orang, sahabatan antara cowok sama cewek tidak akan berhasil. salah satunya akan mencintai yang lainnya. jika bukan aku, berarti dia. tapi ingin kubuktikan pada kalian, aku akan menghapus spekulasi itu. karena nyatanya, aku ber...