7 | jedor

471 87 14
                                    

Sorry for typo(s)
.
.
.

Tadi pagi, Ryan jemput Nia buat berangkat bareng.

Ditengah jalan, Nia malah curhat.

"Kak, salah gak sih kalo seumpama lo suka sama cewek, tapi sahabat lo suka sama dia juga, dan lo pengen pacaran sama cewek itu."

"Sahabat gue cewek btw."

"Masa lo gak punya sahabat cowok sih, Kak?"

"Ya ada sih."

"Yaudah anggep aja gitu."

"Bentar."

Pas berhenti di lampu merah, baru Ryan jelasin pendapatnya.

"Tapi si cewek itu naksir nya ke gue gitu?"

"Iya, gimana?"

"Kalo menurut gue ya, disitu ada tiga hati. Hati gue, hati sahabat gue, sama hati cewek ini. Tinggal lo lebih milih menyakiti dua hati dan belum tentu membuat hati yang ketiga bahagia atau lo memilih membahagiakan dua hati tapi hati yang ketiga sakit? Jadi intinya terserah cara pandang lo, karena usually cewek tuh mainnya perasaan plus gak enakan. Beda sama anak cowok, anak cowok biasanya gak terlalu mikirin perasaan cowok lain, yang penting dirinya bahagia, udah. Jadi gue gak bisa bilang banyak."

"Gitu ya, Kak?"

"Em-hm." Ryan kembali menjalankan motornya setelah lampu hijau. "Kenapa? Masih masalah sama yang Cherry?"

"Iya, gue pernah bilang kan Kak kalo crush nya Kak Cherry suka sama gue?"

"Em-hm."

"Nah masalahnya, gue juga suka sama dia, Kak. Gue gak tau harus gimana."

"Boleh gue tau siapa cowoknya? Satu sekolahan sama kita?"

"Iya, dulu temen sekelas nya Kak Cherry waktu kelas sepuluh, namanya Bobby."

"Harus banget apa ya namanya sama kaya nama bapak gue." gumam Ryan. "Btw dia pernah ngajakin lo pacaran?"

"Pernah, tapi gue masih belum nerima. Gue kasih tau alasannya, dan dia ngerti."

"Alhamdulillah kalo dia bisa ngerti, tapi jangan gantungin lama-lama, gak enak. Coba lo ngomong baik-baik dulu sama Cherry, kasih pengertian."

"Udah pernah coba sih Kak, ajak dia ketemuan, tapi dia gak dateng." Nia diam sejenak. "Gue minta tolong boleh, Kak?"

"Minta tolong apa?"

"Kasih tau Kak Cherry kalo gue masih pengen kaya dulu, kalo boleh sekalian kasih pengertian sama Kak Cherry. Tapi kalo dia masih gak mau, bilang aja, gue gak bakal sama-sama Bobby selama dia gak menginginkannya. Bagaimanapun gue udah kenal Kak Cherry duluan, dan Kak Cherry udah kaya kakak gue sendiri."

"Oke, tapi gue gak janji berhasil ya."

"Iya Kak, makasih ya."

Rasanya, effort nya Ryan buat deketin Nia tuh gak ada gunanya. Nia nya udah naksir cowok lain, bahkan cowoknya naksir balik. Apalagi yang mau diharepin? Mending mundur aja, cari yang lain.

Sialnya dia malah iya-iya aja dimintai tolong yang secara gak langsung mendorong jadiannya Nia sama Bobby.

"Woy, Ji!" teriak Sella membuyarkan lamunan Ryan.

"Apa?"

"Diajakin ngobrol malah bengong sendiri. Mikirin apa?"

"Gue keliatan banget ya kalo lagi bengong."

LET'S MAKE MAGIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang