16 | dunia itu sempit

274 50 11
                                    

Sorry for typo(s)
.
.
.

Awal-awal masuk kuliah, tentu saja ada yang namanya ospek. Sebenarnya Sella malas, tapi setelah lihat kakak-kakak pembimbing yang ganteng-ganteng jadi tiba-tiba semangat.

Enggak jarang juga Sella caper sama kakak pembimbing nya. Ada yang jutek, ada juga yang murah senyum banget, kan Sella jadi melting.

Sella jadi rela lima hari berturut-turut disuruh ini itu kalo kaya gini mah.

"Gila anjir, banyak cogan." heboh Sella saat tiba dikantin.

Sella nyamperin Ryan yang udah duduk anteng di kantin sama Juna-Yoshi-Hilmi.

"Loh anak hukum kok disini? Ini kan kantin fakultas teknik." ucap Sella ke Hilmi.

"Gak ngaca lo tai. Lo juga anak ekonomi kenapa disini?"

"Oiya."

Rumor-rumor yang beredar, katanya kantin ini yang paling enak, makanya rame terus.

Ditambah lagi Yara sama Sandra juga anak teknik, jadi Sella akan lebih sering mangkal di kantin teknik.

Di kampus mereka, setiap fakultas punya 1-6 kantin tergantung jumlah jurusan, dan ada 1 kantin dibelakang gedung rektorat yang isinya banyak dosen-dosen, biasanya disebut kantin pusat. Walaupun tiap fakultas ada kantin sendiri-sendiri, tapi tetap aja gak membatasi anak fakultas lain buat ngantin di kantin fakultasnya.

Di kantin pusat juga gak kalah enak makanannya, cuma ya kalo banyak dosen kan jadi gak nyaman.

"Eh kalian berdua temen kost nya Jihun sama Hilmi kan? Belum kenalan loh kita."

"Jihun siapa?" tanya Yoshi.

"Gue." jawab Ryan.

"Kok jadi Jihun?"

"JIroyan HUNain. Jihun. Cuma gue doang yang boleh panggil dia kayak gitu."

"Wow. Panggilan kesayangan?" goda Juna.

"Hmm, something like that?" Sella mengangkat bahu gak peduli. "Kita belum kenalan. Nama gue Gisella, panggil aja Sella. Jangan Gisel, karena gue bukan emaknya Gempi. Dan satu lagi, yang boleh manggil gue Aeri cuma Jihun."

"Oalah, punya panggilan sayang satu sama lain." bisik Juna yang alhamdulillah kedengaran sampai meja sampingnya.

"Jadi?"

"Jadi apa?"

"Astaghfirullah. Kenapa kalian bisa dapet temen yang modelan kayak mereka sih, Ji, Hil?"

"Ya mau gimana lagi."

Sella menghembuskan nafas berat.

"Nama kalian siapa bangsat." Sella udah enggak nahan.

"Oiya, nama gue Yoshi."

"Kalo gue Juna."

"Ajun." potong Ryan. "Namanya Ajun."

"Jadi Ajun apa Juna?"

"Juna aja ya, please? Bagusan Juna." mohon Juna.

"Hmm, gini aja deh. Terserah mulut gue mau ngomong Ajun atau Juna, oke? But well, enakan Ajun sih ngomongnya."

"Tuhkan, Jun. Gue bilang juga apa? Bagusan Ajun."

"Up to you."

"Btw, sendirian aja, Sel? Temen kost lo yang lain mana?" tanya Hilmi.

LET'S MAKE MAGIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang