3 | Ryan ngambek

780 135 29
                                    

Sorry for typo(s)
.
.
.

Kalo Ryan perhatiin, Sella jadi pendiam setelah balik dari kantin.

"Something happened?"

"Nope."

"So?"

"Eric, dia bilang in love sama gue."

"Ya terus masalahnya apa? Kayak baru pertama kali aja."

"Gak tau, sama Eric feel nya beda. Apa karena dia sepupuan sama Jeno?"

"Atau mungkin kemungkinan terburuknya...."

"Apa?"

"Lo tertarik sama dia."

Sella malah bete.

"Si bangsat. Maksud lo selama ini gue gak tertarik sama mantan-mantan gue? Ya terus kenapa gue pacarin?"

"Gak gitu anying. Biasanya kan mereka gak langsung bikin lo kayak gini dalam waktu pertama kali bicara. At least, tiga kali bicara baru lo bisa kaya gini."

"Tapi masa iya? Secepat itu?"

"Who know? Karena gue juga pernah ngalamin."

"Wow, kapan tuh?"

"Ada deh."

"Halah gak usah sok misterius."

Ryan jengah, tapi tak ayal tetap memberitahu Sella.

"Tadi."

"Dih gak cerita."

"Ya ini apa namanya Jaenab kalo gak cerita?"

"Nunggu dipancing dulu ini mah."

"Anyway, abis gue ninggalin lo sama Eric, gue ketemu adik kelas, anak baru. Gila, dia berani banget ngelawan si Cherry."

"Ngelawan gimana maksud lo?"

"Kaya gak tau mulut pedesnya Cherry aja, diantara semua osis kayaknya dia yang paling ditakutin karena mukanya galak. Tapi si cewek ini kaya gak ada takut-takutnya, or at least segan gitu loh. Abis debat kenceng dia pergi gitu aja ke kantin. Kagum gue."

Sella ikutan berdecak kagum.

"Emang kenapa kok bisa berantem?"

"Telat ke lapangan, tapi kata dia emang ada yang urgent, neneknya tiba-tiba masuk rumah sakit jadi dia harus kesana."

"Anjir gitu doang."

"Dia juga bilang, dia emang punya masalah pribadi sama Cherry. Kayanya itu deh yang bikin Cherry marahin dia nafsu banget."

"Jadi intinya lo suka sama dia?"

"I don't know, tapi kayaknya gue agak tertarik. Dan lo tau nggak?"

"Ya enggak lah."

"Jangan motong dulu anjer." Ryan geplak Sella pelan. "Cewek ini namanya Nia, anaknya Bu Jennie."

"Hah?!" Sella kaget sampe batuk-batuk.

Sella diem, jadi kayak ngelamun gitu jatuhnya.

"Kok lo jadi overreact gini sih, Ri?"

Sella masih diem aja, kayak mikir.

"Ada yang lo sembunyiin?" tanya Ryan.

"Mmm, anu."

"Anu apa?"

Sella menghela nafas.

"Oke, tapi lo jangan marah ya? Lo inget kan masa lalu bonyok gue?"

LET'S MAKE MAGIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang