Dua bulan lebih berlalu sejak Senja menyatakan cintanya kepada Lestari, hari-hari mereka lalui dengan sangat bahagia, bahkan membuat iri satu sekolah, terlebih lagi, mereka dinobatkan sebagai pasangan teromantis dari banyaknya pasangan yang berada di sekolah SMA Cakrawala.
Tanggal 10 April 2017, Ujian Nasional akhirnya dimulai. Waktu itu , Senja memutuskan untuk break dengan Lestari selama ujian nasional berlangsung. Dan tentu saja Lestari menyetujui hal itu, mereka tak mau jika harus terganggu waktu belajarnya hanya karena untuk menghabiskan waktu berdua, lagipula ini hanya berlangsung 4 hari.
Pada Tanggal 14 April 2017, akhirnya ujian nasional selesai, Senja dan Lestari merasa lega. Mereka akhirnya dapat melepas rindu bersama, menikmati makan malam seperti biasa, mengarungi jalan raya, menonton film, dan yang lainnya.
Tanggal 2 Mei 2017, para siswa-siswi menghadiri acara upacara kelulusan. Begitu pun dengan orang tua yang ikut serta menghadirinya dengan antusias. Tidak termasuk orangtua Senja tentunya, sekadar mengucapkan selamat pun mana sudi.
Saat sedang terduduk sendiri, Lestari menghampiri Senja bersama kedua orangtuanya. Ibu dan ayah Lestari paham betul dengan keadaan keluarga Senja, karena beberapa minggu lalu Senja sempat berkeluh kesah kepada om Hardi.
Mereka menghampiri Senja dan bertanya dengan siapa ia datang, dan lainnya. Selepas melakukan basa-basi sederhana, mereka akhirnya duduk bersama di barisan kedua dari depan.
Yang Senja khawatirkan adalah, ia harus berbicara apa didepan nanti, ucapan terimakasih apa yang harus ia ucapkan, bukankah ucapan terimakasih biasanya terselip nama orangtua lalu menunjuk orangtua yang sedang duduk di kursi dan menyuruh mereka maju ke depan untuk memeluknya?
Ya, Senja mendapatkan peringkat satu pada ujian nasional, pastinya ia akan memberikan kata sambutan untuk para siswa-siswi dan para orang tua yang telah hadir di acara kelulusan ini.
Lima belas menit lagi acara akan dimulai, Lestari cemas akan keadaan Senja, ia tahu bahwa hati Senja sedang tidak baik-baik saja saat ini. Lestari berharap salah satu dari orangtua Senja akan datang, namun sepertinya itu mustahil.
Akhirnya acara yang ditunggu-tunggu pun dimulai, kepala sekolah mulai menaiki tempat yang disediakan, mengucapkan kata sambutan untuk para orang tua yang sudah menghadiri wisuda pada hari ini.
“Selamat pagi, Bapak Ibu Guru, Orang tua, Walimurid, dan Siswa-siswi yang saya cintai.”
“Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat, hidayah dan taufiknya sehingga kita melaksanakan kegiatan wisuda pada hari ini. Shalawat dan salam semoga tetap diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya. Serta, mudah-mudahan kita mendapatkan pertolongan darinya kelak di yaumul akhir.
Bapak/Ibu guru, Tamu undangan, serta Anak-anakku kelas XII SMA Cakrawala, seperti ungkapan yang kita ketahui, “Dimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan,” begitu pula lah sama dengan para siswaku tercinta, mereka mulai diterima di SMA Cakrawala pada 3 tahun lalu, kemudian kalian dibina, diajarkan, dididik, dibimbing, diarahkan, dan diatur. Hingga hari ini, kalian harus berpisah dengan kami para gurunya. Mudah-mudahan saja ilmu yang diberikan selama 3 tahun bisa menjadi anak tangga yang kokoh untuk ditapak dan digunakan untuk melangkah menuju tangga berikutnya. Dan kedepannya, kalian harus berpisah untuk menuntut ilmu agar dapat menggapai cita-cita dan mimpi kalian. Saya percaya, kalian pasti akan jadi anak-anak yang berhasil. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb,” ucap kepala sekolah, lalu kembali ke kursinya.
Setelah kepala sekolah memberikan sepatah dua kata, kini giliran Senja yang kedapatan maju kedepan, raut wajahnya masih gugup saat ini.
“Baik, terimakasih untuk pak kepala sekolah yang telah memberikan kata sambutan untuk para orang tua dan para siswa-siswi yang telah hadir di acara wisuda ini. Untuk selanjutnya kita akan mendengarkan sepatah dua kata untuk murid yang menduduki peringkat satu di SMA Cakrawala. Untuk Senjawan, silakan untuk maju kedepan,” ucap pembawa acara, mempersilakan.
Senja mulai berdiri dari kursinya, berpasang-pasang mata mulai tertuju kepada Senja, langkah demi langkah ia maju kedepan untuk menuju tempat yang disediakan.
“Assalamualaikum wr.wb. Salam sejahtera untuk kita semuanya, pertama-tama saya ucapkan terimakasih untuk para bapak/ibu guru yang telah mengajarkan kami banyak hal selama tiga tahun ini, dan saya juga sangat-sangat mengucapkan banyak terima kasih untuk para teman-teman yang selama ini selalu membantu saya dalam segala bentuk apapun.
Seperti yang dikatakan oleh pak kepala sekolah, “Ada pertemuan, pasti selalu ada perpisahan.” Itu yang selau terjadi dalam hidup.
Tiga tahun kita lalui di SMA Cakrawala. Dari mulai suka, duka, sampai asmara, semuanya kita lalui bersama di SMA Cakrawala. Jika kalian bertanya, hal apa yang paling berkesan di SMA Cakrawala ini Kepada saya, mungkin itu dimana saya menyatakan cinta pada salah satu siswi jurusan IPA.
Benar, dia adalah Lestari, perempuan cantik yang tak sengaja bertemu saya di lapangan basket. Pada saat itu, Lestari hampir terkena lemparan bola basket, namun saya dengan sigap berlari untuk menahan lemparan bola itu, akibat rekan saya yang bernama Nico meleset saat hendak mengoper bola,” para guru, orang tua, dan para siswa-siswi tertawa saat mendengar kejadian itu. Kecuali Nico yang merasa malu dan menutupi wajahnya dengan tas ibunya yang berada di sampingnya.
“Akibat menyelamatkan Lestari, wajah saya menjadi korban pada saat itu, hidung saya sempat mengeluarkan darah yang lumayan cukup banyak, akan tetapi Lestari dengan sigap membawa saya ke ruang UKS, wajahnya berada sangat dekat dengan wajah saya waktu itu.
Dan pada saat itu juga, saya mulai jatuh cinta dengan Lestari, perempuan cantik dengan rambut sebahu yang selalu dihiasi jepit bunganya yang sangat menawan.” Lestari tersenyum malu pada saat itu juga, begitu juga dengan kedua orang tuanya yang terus menggoda putrinya Lestari saat Senja yang sedang menceritakan pertemuan mereka.“Hubungan kami semakin dekat pada saat pertemuan itu, hari-hari kami jalani dengan bahagia, walaupun pada saat itu hanya sebatas teman, namun itu cukup. Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk menyatakan perasaan saya kepada Lestari di pertandingan basket dua bulan lalu. Dan pada akhirnya, kami resmi menjadi pasangan kekasih. Oh iya. Satu hal terakhir yang harus saya sampaikan, bapak dan ibu guru di sini sangat sabar mengajar kami sampai paham, sampai kami semua dapat melewati ujian nasional dengan nilai baik, dan sampai kami semua lulus hari ini.
Itu saja yang bisa saya katakan, sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada bapak/ibu guru sekalian, dan terima kasih, Lestari,” tutur Senja, yang kemudian diiringi tepukan tangan dan siulan dari para siswa-siswi. Tak terkecuali para guru dan orangtua.
Saat Senja kembali ke tempat duduknya, Lestari senyum-senyum sendiri, dan langsung menggenggam tangan Senja, tak peduli ada orang tuanya sekalipun, saat ini Lestari benar-benar sangat mencintai Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjawan (Ketika Senja Menemukan Jingganya)
Teen FictionIa dipanggil Senja, laki-laki yang lahir pada 18 April tahun 1999. Berasal dari keluarga yang sangat terpandang, kehidupannya dikelilingi oleh hal-hal mewah. Sebut saja apapun, pasti dapat ia beli. Silakan berpikir bahwa kehidupan Senja sangat bahag...