Jauh di sana, aku sedang melukis kisah. Tentang rindu yang tak sewajarnya, tentang sebuah kekhawatiran akan suatu perpisahan, tentang segala sesuatu, yang tak jauh dari paras hatimu.
Jauh di sini, aku sedang melukis kasih. Memutar otak agar tak ada kata pergi, menjaga ego agar tetap seirama dengan hati. Jauh di lubuk dalam diriku ber-ingin
Menjadi sebuah isi dari banyak hal yang kau tulis Menjadi pangeran mimpi yang membuatmu tersenyum di malam dingin, Menjadi satu nama, yang kerap kau tunggu kala air mata sudah tak lagi dapat diusap dengan tanganmu sendiri.
Jauh, sangat jauh khayalku terbang. Sampai kapan pun, Dirimu adalah satu orang yang aku harap tak akan berganti sebagai apa pun, selain sebagai yang terbaik di dalam diriku.
Tetaplah sebagai apa yang membuat aku terus ingin menjagamu.
Satu hari sebelum lepas landas, mereka memutuskan untuk pergi ke tempat semuanya bermula, SMA Cakrawala. Tempat dimana dua insan saling di pertemukan satu sama lain, tempat dimana dua hati saling di pertemukan satu sama lain, tempat dimana semuanya dimulai.
Senja dan Lestari, pasangan yang mendapatkan gelar sebagai pasangan paling serasi satu angkatan. Pada waktu itu Senja
Menyatakan perasaannya saat ia berhasil memenangkan kompetisi bola basket tingkat sekolah.
Itu adalah momen yang paling berharga bagi mereka berdua. Ya, walaupun sedikit memalukan sebenarnya. Namun itu cukup untuk meninggalkan suatu kenangan yang indah bagi mereka berdua.
Lapangan basket, perpustakaan, kantin sekolah, ruang UKS. Di sanalah serpihan-serpihan cinta berasal, yang kemudian tercipta menjadi kenangan-kenangan yang tidak terlupakan.
Jika mengingat kisah-kisah awal pertemuan mereka, rasanya sudah tidak terasa jika sekarang mereka sudah harus berpisah. Senja yang harus pergi dari negaranya untuk melanjutkan studi, dan Lestari yang harus bisa melepaskan raga cintanya begitu saja.
“Hari ini, kita jadi ke SMA? Tanya Lestari yang baru saja duduk di motor Senja.
“Tentu jadi. Aku sudah menyiapkan kejutan juga di sana,” Senja menjawab perempuannya itu sembari sedikit tersenyum.
Setelah berbincang sebentar, sepeda motor Senja melesat dengan cepat menuju sekolah. Dan seperti yang ia bilang, Senja sudah menyiapkan beberapa kejutan untuk Lestari.
Senja sudah mengundang seluruh angkatan untuk datang ke sekolah, seperti mengadakan reuni, tapi, sepertinya ini tidak pantas untuk di sebut reuni. Karena belum genap dua minggu mereka berpisah. Ini lebih baik disebut pesta perpisahan yang tidak resmi. Untuk bersenang ria sebelum saling mengucap salam berpisah menuju cita-cita.
Dari mulai makanan, minuman, panggung untuk konser dan sebagainya, sudah Senja siapkan semuanya.
Tenang saja, lagipula ini hari Minggu, anak-anak sekolah tidak akan ada yang datang hari ini, hanya beberapa guru saja yang datang
Mereka datang karena undangan dari Senja, dan hanya untuk memeriahkan acara saja sebetulnya.
Mengingat hari ini adalah hari terakhir, Senja sudah menyiapkan hadiah khusus untuknya, hadiah yang membuat pria lain untuk berpikir dua kali jika ingin mendekati Lestari jika ia sedang tidak ada di sisi nya.
“Kamu apa kabar, Tari? Ya ampun makin cantik aja,” salah satu teman Lestari heboh menyapa.
Bertemu dengan temannya itu, Lestari tertawa, kemudian memeluknya. “Apa, sih kamu. Padahal kita belum ada dua minggu berpisah.”
“Nando, semuanya sudah siap, kan?” Senja bertanya kepada Nando, teman sekelasnya yang juga adalah ketua angkatan.
Nando mengacungkan dua jari jempolnya, “aman, Senja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjawan (Ketika Senja Menemukan Jingganya)
Teen FictionIa dipanggil Senja, laki-laki yang lahir pada 18 April tahun 1999. Berasal dari keluarga yang sangat terpandang, kehidupannya dikelilingi oleh hal-hal mewah. Sebut saja apapun, pasti dapat ia beli. Silakan berpikir bahwa kehidupan Senja sangat bahag...