Seli sengaja membawa Layla dan anak-anaknya berlibur ke Puncak. Kebetulan dia punya sebuah villa mungil di sana. Tentu saja usul Seli ini disambut gembira oleh Layla dan anak-anaknya. Tidak terkecuali Chelsea sendiri.
"Iya nih, lama kita gak berlibur," ujar Chelsea kecil bergelanjut manja pada lengan Seli, "mama sibuk kerja terus." Bibir itu mulai merajuk.
Saat itu usaha event organizer-nya belum dibangun. Namun, wanita itu aktif bekerja sebagai MC di setiap acara. Baik acara nikahan, ulang tahun, atau pun acara kantor. Publik speaking-nya yang bagus membuatnya banyak mendapat tawaran.
Sementara Bumi, suami Seli adalah pengusaha gerai ayam goreng yang sekarang dikelola Banyu. Seperti kebanyakan rumah tangga yang lain, hubungan Seli dan Bumi juga mengalami pasang-surut. Hanya saja Bumi tidak segila Panji.
Bumi memang berasal dari keluarga yang cukup berada. Makanya ketika usahanya sedang naik, dirinya tidak tergoda wanita lain. Walaupun di luar sana banyak wanita-wanita yang menawarkan paha padanya.
Kembali ke Seli. Wanita itu sedikit menunduk guna mensejajarkan tingginya dengan sang putri.
"Maafin mama udah sibuk terus ya, Nak," ucap Seli sembari mengelus rambut panjang Chelsea, "ini makanya mama mau ngajak Chelsea, Kenzi, dan Adek Ziel pergi berlibur."
"Papa ikut kan?" tanya Chelsea antusias.
"Papa nyusul, Nak."
"Yeayyy!" Chelsea melonjak girang.
Tidak hanya Seli yang senang melihat kegembiraan Chelsea, Layla pun tersenyum melihat tingkah gadis kecil itu.
Layla tengah menggendong Azriel. Dari pertama menjemput di sekolahnya, bocah itu tidak mau lepas dari gendongan. Maklum dari semenjak pengusiran Panji, sudah sebulan lebih Layla berpisah dengan anak-anaknya.
Maka tidak jika Azriel menempel terus pada ibunya. Bocah itu seperti takut kehilangan. Begitu juga dengan Kenzi. Si sulung pun akan selalu berada di dekat Layla.
Akhirnya Layla tidak bisa ikut membantu Seli berkemas. Walau pun sudah ada Bibik yang membantu, tetap saja Layla merasa tidak enak hati. Apalagi dia sudah cukup lama menumpang di rumah ini.
"Gak ada yang direpotkan! Santai aja lagi," tanggap Seli begitu mendengar permintaan maaf Layla, "lagian aku hanya mengemasi barang-barang sendiri kok," lanjutnya bijak.
Layla memang tidak perlu repot mengemasi pakaian. Karena dia datang ke rumah itu tanpa membawa baju. Pakaian yang melekat di badan adalah hasil hibah dari Seli. Baju-baju Seli yang sudah tidak begitu muat untuknya.
Sementara untuk Kenzi dan Azriel, Seli terpaksa membelikan kedua anak tersebut baju. Karena tidak mungkin pula bocah-bocah itu memakai bajunya Chelsea. Ketulusan hati Seli-lah yang membuat Layla sampai sekarang merasa berhutang budi pada wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDA ISTRI BEDA REZEKI
RomanceIstri adalah penarik rezeki. Terluka hati istri maka putuslah rezeki suami. Satu persatu usaha Panji mengalami kebangkrutan usai dia menikah lagi. Panji menyakiti hati Layla, istri pertamanya yang membersamainya dari nol. Ketika berada di titik tere...