Matahari sudah bertukar tempat dengan bulan, berulang kali Chifuyu melirik ke arah jam tangannya, baru dua puluh menit menunggu sudah penasaran bukan main. Tidak biasa Baji mengajaknya janjian begini, tapi kalau diingat lagi kali ini memang Chifuyu sendiri yang meminta Baji.
"Maap lama Puy" Chifuyu menoleh ke asal suara. Baji yang baru saja sampai tersenyum, mengusak surai terang Chifuyu gemas.
"Tumben telat kak"
Tak salah Chifuyu bertanya, Baji itu sangat tepat waktu kalau sudah memiliki janji dengan Chifuyu. Tapi kali ini ada alasan dibaliknya, kalau tidak mana mungkin Baji membiarkan Chifuyu menunggu lama.
"Anu itu tadi ada masalah di jalan" ucapnya bohong.
"Kita mau ngapain?" seringai tipis tercetak dibibir Baji, ia menarik tangan Chifuyu dan membawa si adik kelas pergi.
"Mau ke mana kak?" tanya Chifuyu kebingungan.
Manik biru kehijauan Chifuyu melebar ketika melihat motor sport yang berada tak jauh dari kafe. Ia kira Baji cuma akan mengajaknya makan di kafe tadi.
"Kita jalan-jalan cari angin" ujar Baji sambil menaikan alisnya. Belum sempat Chifuyu membalas ajakannya, suara deringan ponsel menitah Baji untuk segera mengangkat. Kedua alisnya bertemu saat melihat nama yang tertera.
"Bunda?" gumam Baji.
"Halo sayang"
"Halo bunda, kenapa bun?"
"Aduh bunda lagi repot malem ini, kamu bisa pulang dulu ga? Banyak orderan kue, bunda ga tau mau minta tolong siapa, soalnya temen bunda lagi pada keluar, ini kan malem minggu pasti kamu boleh keluar asrama kan?"
Ekspresi yang semula tersenyum berganti dalam sekejap, Chifuyu yakin terjadi sesuatu makanya Baji terlihat kecewa begitu.
"Halo, Keisuke?"
"I-iya bun, ini mau pulang. Bunda tenang aja" balasnya ragu. Dalam hatinya Baji bimbang, padahal ia sudah merencanakan untuk mengajak Chifuyu ke beberapa tempat malam ini, tapi lantaran permintaan sang ibu tak dapat diacuhkan, Baji harus membatalkan rencananya.
"Kenapa kak?" tanya Chifuyu penasaran.
"Bunda minta gue pulang sekarang, katanya lagi kerepotan bikin orderan" Baji menunduk, ia merasa tidak enak dengan Chifuyu. Belum lagi siang tadi menelfon dengan nada dingin, walaupun ia sering bertingkah semaunya tapi Baji juga punya rasa tak tega melukai perasaan Chifuyu.
"Yaudah ayok" ajak Chifuyu.
"Kak Baji? Kok melamun, ayo berangkat" ucap Chifuyu yang sudah memakai helm.
"Lah? Mau ke mana?" tanya Baji balik.
"Ke rumah kak Baji lah, bunda kan udah nungguin" Baji termenung dengan mulut yang terbuka, ia tidak menyangka Chifuyu mau ikut ke rumahnya.
"Tapi masalah lu gimana?"
"Itu bisa dibahas nanti, bunda lebih penting" kesal Chifuyu. Disaat seperti ini Chifuyu masih saja memikirkannya, padahal sebelumnya mereka sudah memiliki janji.
Inilah yang membuat Baji semakin jatuh hati, Chifuyu selalu saja mendahulukan dan memikirkan ibunya, selama ini mantan kekasih Baji selalu tak sopan dengan ibunya, mereka tidak tau hal yang pertama Baji perhatikan adalah interaksi dengan ibunya. Namun, mantan Baji selalu saja mementingkan kencan dan membiarkan ibunya kerepotan, belum lagi tingkah mereka. Baji sudah muak.
Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, akhirnya Baji dan Chifuyu sampai.
"Bunda Kei pulang ni" ujar Baji yang baru saja membuka pintu, Chifuyu masih setia mengekori dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cari Pacar [BajiFuyu]✔
Fanfiction[Tamat] Berbagai cara akan Chifuyu lakukan demi mendapatkan seorang kekasih, bahkan ia sampai meminta bantuan Baji lantaran kesulitan melakukan hal itu sendirian. "Kak bantuin Cipuy cari pacar" pinta Chifuyu. "Ga perlu jauh-jauh Puy, kan ada gue"...