Kak Baji Itu Orang Baik

443 77 3
                                    

"Hari ini gue mau jadian sama Chifuyu" gumamnya kegirangan.

Sedaritadi tak henti-henti bibirnya merapalkan kalimat tersebut, niat hati ingin bersuka cita karena seluruh permasalahan mereka telah selesai, diberi kabar kalau Draken dan Chifuyu sudah putus juga sudah, sekarang tinggal menemui si adik kelas yang masih berada di ruang kelasnya.

Entah cuma perasaannya saja atau Baji memang mendengar ada seseorang yang bertengkar di lorong, kepalanya menoleh ke sana kemari, telinganya menangkap samar-samar suara seorang gadis yang berteriak. Dapat ia lihat dari jarak yang agak jauh ada Hanma dan Emma di sana,  mereka teman sekelas Draken. Tentu Baji mengenal gadis itu, ia adalah satu-satunya anak perempuan di keluarga Sano. Baji menguping pembicaraan mereka, sebenarnya ia tak bermaksud begitu namun entah mengapa firasatnya mengatakan ada hal buruk yang terjadi jika ia pergi.

"Kita putus" ucap Emma sembari menundukkan kepalanya. Pria jangkung di depannya menatap tak terima, ia terlihat marah dan memicing ke gadis itu.

"Gue ga mau putus dari lo"

"Tapi kamu juga udah punya orang lain, mendingan kita udahan. Aku ga sanggup" Baji jadi penasaran, sebenarnya masalah apa yang terjadi pada mereka. Wajah Emma tampak begitu kecewa sedangkan Hanma seperti tak terima karena sudah dipergoki.

"D-dia cuma mainan, gue sukanya sama lu Ma" Hanma meletakkan kedua tangannya di bahu Emma, wajah ketir dan perlakuan kasarnya membuat si gadis tak nyaman.

"Udah, aku cape" Emma berusaha melepaskan cengkeraman itu, namun jelas perbedaan tenaga membuatnya tak berkutik.

"Woi jangan kasar" Baji yang mulai tak sabar menepis tangan Hanma kuat, mata tajam itu menilik iris yang hampir serupa dengan warna matanya.

"Siapa lo"

"Gue temennya, jangan beraninya sama cewe doang lu" Baji menarik Emma berdiri dibelakangnya, menjauhkan gadis itu dari kekasih agresifnya.

"Lo ga usah ikut campur!" seru Hanma yang mulai tak sabaran. Baji membuat tubuhnya sebagai benteng si gadis, mana mungkin ia menyerahkan Emma pada pemuda yang sedang tersulut emosi ini. Bahkan ia sampai lupa tujuan awalnya untuk menemui Chifuyu.

"Cukup!" baru mau mengarahkan pukulan ke pada Baji, pergerakan Hanma langsung terhenti.

"Udah, aku ga mau lanjutin hubungan ini lagi" gusar si gadis.

"Lo denger dia bilang apa?" Hanma berdecak kesal, akhirnya ia pergi meninggalkan mantan kekasihnya bersama Baji. Emma menunduk dalam, tangannya bergetar menahan seluruh emosinya. Gadis itu tengah berusaha kuat, Baji menghela napas pasrah, sudah begini mau bagaimana lagi, ini juga adik sahabat karibnya, mana bisa Baji meninggalkannya begitu saja.

"Jangan nangis, dia ga pantes lu tangisin Ma" Baji menarik gadis itu ke dalam dekapannya, membiarkan Emma menangis di bahunya. Ia hanya memegang bahu gadis itu, tanpa ada pelukan atau usapan, Baji masih menghargai Emma.

"Maaf" gumam Emma.

"Jangan minta maaf sama gue"

"Kalo mau nangis silahkan, tapi alasannya jangan cowo bangsat kayak dia, air mata lu berharga." Baji memang menyemangati si gadis, tapi ia menoleh ke arah lain, lagi-lagi alasannya serupa, hanya untuk menenangkan saja.

"Mumpung ada gue di sini jadi bisa gue tutupin, nanti jangan nangis lagi" ia tengah berusaha mencairkan suasana, Emma tersenyum tipis, teman sang kakak ini memanglah pria yang baik, pantas saja Mikey selalu percaya pada Baji.

Namun mereka tak menyadari sesuatu, dari kejauhan Chifuyu memperhatikan tanpa mengatakan apapun, ia tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, tapi dapat Chifuyu lihat jelas kalau Baji menarik Emma ke dalam dekapannya. Seketika hatinya nyeri, ia tak berani menegur, perlahan Chifuyu melangkah mundur, meninggalkan mereka berdua.

Cari Pacar [BajiFuyu]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang