- one

870 56 0
                                    

Cerita ini hanya sebuah karya fiksi tanpa dibuat rangkaian tokoh, alur, bahkan konflik nya terlebih dahulu. Semua ini saya buat dengan adanya kehidupan nyata dan imajinasi saya kedepannya, jadi tidak ada point dari tokoh, alur, konflik.

"anak-anak, selagi berjalannya upacara hari ini, ibu akan mengenalkan dua guru baru untuk kalian semua yang akan menggantikan pak suho sebagai guru sejarah yang sudah pensiun sebelumnya, dan pak sehun sebagai guru sains yang resign karena mengejar pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,

pertama disini ada pak Kai, pengganti pak sehun sebagai guru sains. lalu ada pak Jaehyun sebagai guru sejarah. ibu tak usah memberi tau yang mana ya, karena hari juga sudah mulai terik, jadi nanti kalian akan mengetahuinya sendiri saat pak Kai dan pak Jaehyun mengajar."

Taeyong sedikit berjinjit, penasaran dengan "guru baru" yang menggantikan pak Sehun, sang pujaan hatinya dulu.

ya . . disana. dua pria asing berdiri di atas koridor, sekilas yang Taeyong lihat, yang satu memiliki kulit gelap dan yang satu lagi sangat-sangat cerah.

"sialan, kenapa harus pakai masker sih?"
Taeyong bergumam sendirinya, Ten, sahabatnya yang berbaris di hadapanku menoleh.

"dasar, giliran guru tampan saja kau baru penasaran, coba dengan tua bangka yang beberapa hari lalu sementara menggantikan pak sehun? kau menjadi berandal yang sangat pemalas." omel Ten sedikit berbisik.

"diam bodoh."

akhirnya upacara selesai, semua murid masuk ke kelas masing masing untuk mengikuti mata pelajaran hari ini yang kebetulan . .

. . hari mereka berdua mengajar kelas Taeyong.

saatnya mata pelajaran kedua, pak Kai, Taeyong, bahkan seluruh siswa kelas XII-3 sangat menunggu kedatangannya.

karena dulu, saat pak Sehun masih mengajar, dia adalah guru yang sangat baik dan tampan, dia sangat sabar dan juga telaten dalam mengajar, dia tidak pernah marah meskipun kami terkadang bolos dan berbondong-bondong untuk pergi ke kantin.

mata pelaharan matematika telah usai, bell pun berbunyi.

"the second lesson, begin"

detik itu juga, miss Wendy keluar dari kelas XII-3 lalu pergi untuk pergantian pelajaran ke kelas lain.

"aku penasaran dengan guru baru kita, semoga dia lebih baik dari pak Sehun."
"aku juga berharap begitu"

semua murid di kelas Taeyong membicarakannya.

"ya . . aku berharap seperti itu juga."

Taeyong sangat menyukai pria tampan sedikit berumur, dia tak bisa menyukai manusia-manusia yang bahkan satu angkatan dengannya sendiri.

"selamat pagi"

seketika, semua fokus murid teralihkan. seseorang masuk kedalam kelas. ia memiliki kulit hitam manis dan exotis, setelah sapaan singkatnya yang bahkan terdengar dingin, seketika dia diam lalu berdiri di depan kelas.

"aahh . . pendiam." gumam Taeyong dalam hati.

instingnya terus berjalan untuk menganalisa pak Kai. dia terlihat pendiam dan tidak banyak berbicara untuk saat ini. menarik.

teacher    |     jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang