- two

460 36 0
                                    

Cerita ini hanya sebuah karya fiksi tanpa dibuat rangkaian tokoh, alur, bahkan konflik nya terlebih dahulu. Semua ini saya buat dengan adanya kehidupan nyata dan imajinasi saya kedepannya, jadi tidak ada point dari tokoh, alur, konflik.

"dia tersenyum."

"hah? Yongie, semua orang tau jika dia memang ramah dan murah senyum, itu tidak salah."

"tapi-"

Taeyong mengurungkan niatnya untuk berbicara, karena jika Taeyong katakan dia bertemu dengan Jaehyun di ruangan Kai, Ten akan tau jika ia pergi ke ruangan Kai.

sebenarnya tak apa jika Ten tau, tetapi untuk saat ini Taeyong akan merahasiakannya terlebih dahulu. ini terlalu cepat untuk seorang guru baru.

"tapi kenapa?" Ten mengernyit, Taeyong tak melanjutkan perkataannya.

"tidak, lupakan." Taeyong memalingkan wajahnya, ia akan fokus melihat kedepan, lalu apa yang dia lihat? Jaehyun diam menatapnya dengan Ten.

"kalian berdua."

Taeyong dan Ten menoleh bersamaan.

"sudah selesai berbicara? tolong perhatikan teman kalian yang akan memperkenalkan diri juga."

"maaf pak."

"tak apa, perhatikan saja ya."

orang ini benar benar bermuka dua, dia benar benar tersenyum sangat ramah dengan dimple nya yang sangat terlihat manis dihadapan semua murid.

"tapi mengapa saat bertemu denganku diluar kelas dia sangat terlihat garang dan menjengkelkan? aku masih bingung."  batin-nya

senyum-nya membuat semua orang yang melihat ingin ikut tersenyum. begitu pula dengan Taeyong, dia merasa ingin ikut tersenyum melihatnya.

oh tidak, Jaehyun sangat menarik, rasa ingin memiliki Taeyong bergejolak untuk mendekati Jaehyun.

giliran Taeyong.

"namaku Lee Taeyong, umurku 15 tahun, dan aku sangat suka bernyanyi, kau bisa memanggilku Yongie pak"

Taeyong memperkenalkan dirinya sambil tersenyum pada Jaehyun, dia berusaha untuk harus terlihat se-imut mungkin dihadapannya.

"baiklah Taeyong, silahkan duduk kembali."

Taeyong cemberut mendengarnya, Jaehyun tak menuruti perkataannya untuk memanggil dia dengan panggilan Yongie. Ia duduk kembali karena kesal pada respon Jaehyun yang juga biasa saja dengan senyumannya yang tetap menyala.

perkenalan terus berlanjut hingga bell pun telah berbunyi kembali. pelajaran Jaehyun telah selesai, terasa sangat singkat bagi Taeyong.

Taeyong, sang murid nakal dengan beribu ide tak masuk akal di otaknya. dia ingin membuntuti Jaehyun, Taeyong ingin berusaha kali ini, terutama dia penasaran terhadap senyum palsu itu.

"kemana ia akan pergi ya?" batinnya dengan tubuh bungkuk yang masih mengendap endap di belakang Jaehyun.

Taeyong berusaha menjaga jarak sejauh mungkin agar Jaehyun tak cepat sadar dengan langkah kakinya. Taeyong berharap jika ia akan sampai di ruangan Jaehyun untuk pertama kalinya, agar dia bisa mengintimindasi Jaehyun dan berusaha membuat Jaehyun tertarik dengannya.

Taeyong masih terheran-heran, apa benar se-tidak menarik itu dia di mata Jaehyun?

tak lama Jaehyun berbelok ke arah yang sangat tak asing bagi Taeyong.

itu adalah gudang sekolah, tentu saja gudang di sekolah Taeyong banyak. gudang ini adalah gudang yang paling jarang dikunjungi. saking jarangnya di kunjungi, tak ada satupun orang yang mau pergi kesana, terkecuali Taeyong.

teacher    |     jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang