HAPPY READING
-
-
-
-"pak kevin?" ucapnya
kevin hanya menaikan alisnya sebagai jawaban, sembari memberikan pembaut itu.
"ehh iya terimakasih pak hehehe" jawab Eliza langsung mengambil pembalut itu
"iya" jawabnya
"kalo gitu saya permisi dulu ya pak soalnya takut kesorean" pamitku, aku segera menjalan namun..
"ayo saya antar" ucap keivn sembari mencekal perelangan tanganya
aku refleks membalik badanku dan melotot kearah tanganku
"pak maaf" ucapku sembari menggoyangkan tangan bertujuan agar dia melepas gengaman itu
"saya tidak terima penolakan" ucap kevin
"sa-saya bawa sepeda" elakku
"tingalkan" entengnya
"rumah saya jauh loh pak" elakku lagi
"kamu meragukan mobil saya?" tanyanya intens
"hehe engga pak" dahla ngalah ae
"saya bilang gaada penolakan, berarti ya gaada" ucapnya
dia menarik tangan Eliza kekasir, setelahnya mereka membayar dan menaiki mobil sport kevin
mereka sudah berada di tengah jalan yang ramai oleh kendaraan, {ya iyalah namanya juga jalan}
"kamu sudah makan?" tanyanya yang membuyarkan lamunanku sedaritadi
"kenapa? bapak mau traktir Eliza yah? yaudah Eliza belom makan deh hehe" ucapku mengalihkan rasa panik dan akward dalam diriku sendiri
"pd, orang saya cuman nanya"
"dosen pelit, ga sayang mahasiswi" ucapku sembari memalingkan wajah
"emang kamu mau saya sayang sama kamu?" tanyanya sembari melihat kearahya
Eliza menatapnya balik, cieelahhhh tatap-tatapan nie yeee
"apa sih pak, udah sana setir yang bener" dahlah Eliza dah ketar-ketir
kevin kembali mengedarkan pandagannya kearah jalan. agar fokus
-
-
sekarang mereka sudah berada didepan sebuah rumah yang sederhana namun modern. Eliza keluar dari mobil lalu mengetuk jendela mobil pak kevin.
"bapak mau mampir dulu" tanyaku
"menurut kamu" ucapnya sembari mengarahkan mobilnya ke arah bagasi
Eliza mengela nafas panjang, untung tetangganya tidak ada yang melihat. kemudian Eliza membukakan pintu garasi rumahnya
setelah memarkir mobil kevin dan Eliza masuk kedalam rumah, dan duduk di kursi sofa
"kamu tinggal sendiri? dimana orang tua kamu?" tanyanya
"ada, tapi dirumah yang sana" jawabku seadanya
"Emng ini bukan rumah asli?" Tanyanya dengan watdos
"Ya bukan gitu, ini kan rumah pribadi saya"
"Cielah gaya banget pake rumah pribadi segala" nyinyir
"Udah deh pak, pulang aja pulang aja sana" usirku
Tanpa diminta dengan lancang dia melangkahkan kakinya terus menujuku, aku terus memundurkan langkahku
"Pak, bapak mau ngapain?" Tanyaku
Dia hanya smirk
"Pak, galucu ihhh"
Dia berhenti tangannya terulur ke depan seakan ia ingin menyuntuhku, OMG.
Tapi tanganya malah mengambil sebuah gelas yang berada di meja ruang makan, sangat membagongkan bukann.
"Saya mau minum, kenapa kamu panik" tanyanya dengan muka mengejek
"Eng- engga pak sy- saya cuman"
Ucap mya terbata karena melihat jakun dosennya yang menggoda"Kenapa? Kamu mau" jawabnya yang sudah selesai mimum
-
-
--
-
to be continued...
Pak inget belum HALAL!!
jangan lupa vote, komen dan follow aku juga yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo | dosen
Teen Fictionseorang siswi yang dinikahkan dengan dosennya sediri bukan karena cinta melainkan karena urusan seorang arwah yang tidak bisa menyebrang ke alam selanjutnya karena ada urusan keluarga yang belum dia selesaikan saat dia masih hidup - - - - tak baca m...