Perjuangan Rosa

77 21 4
                                    

Anggun dan Cinta menghampiri Rosa yang sudah berada di perpustakaan sejak kelas mereka berakhir. Rosa bahkan meninggalkan jam makan siangnya.

"Eh..gila ya lu. Gua cari-cari taunya bersarang di sini"

Rosa cepat-cepat menutup apa yang sedang ia kerjakan. Kemudian meletakan satu jarinya di depan hidungnya.

"Ssst ...jangan berisik ini perpustakaan"

"Kamu tuh sebenernya ngerjain apa si ca?" Kali ini Cinta yang bertanya.

"Rahasia. Nanti aja aku ceritain"

"Oh gitu ya, sekarang rahasia dari kita?" Sergah Anggun.

Rosa akan menjawab Anggun kalau saja ponselnya tak bergetar. Ia mendapatkan pesan dari Kian, dosen tampannya.


"Sahabat-sahabat ku yang gemas. Aku harus pergi dulu yah .."

"Eh mau kemana?" Tanya Cinta

"Ada urusan sama pak Kian..." Ucap Rosa seraya menghambur dari tempatnya sebelum Anggun dan Cinta mendadak mengintrogasinya.

Anggun dan Cinta pun saling berpandangan.

"Kenapa sih itu anak?" Tanya Anggun.

Cinta mengedikan pundaknya.


🌸🌸🌸🌸🌸

Tok...tok...tok.


Rosa mengetuk pintu ruangan Kian, sebelum ia menyembulkan kepalanya di balik pintu. Kian tak bisa tak tersenyum melihat tingkah menggemaskan mahasiswinya itu.


"Kamu kenapa disitu?"

"Boleh masuk pak?" ...


"Engga kalau masih panggil bapak" ucap Kian seraya bersandar di pinggir mejanya dengan tangan terlipat di depan dada.

"Eh iya, boleh masuk mas Kian." Kali ini suara Rosa mencicit.

Kian menutup bibirnya dan tersenyum geli. "Masuklah.. kamu udah persis pencuri di situ"


"Ih bapak. Masa rapunzel gini di sebut pencuri"

"Iyadeh Rapunzel. Silahkan masuk"

Rosa menurut, ia masuk ke dalam ruangan Kian. Dengan tangan yang penuh barang-barang.

"Duduk.. mau minum apa?"

Rosa menggeleng.

"Mau minta tolong bantuin aja pak, eh mas. Aku udah baca tapi aku ngga ngerti. Tapi kalau Mas Kian yang jelasin biasanya aku langsung cepet ngerti"

Ada rasa kebanggaan di diri Kian. Selain karna yang mengatakan itu adalah Rosa, tapi ia jadi tau bahwa sepertinya ia memang cukup berbakat dalam mengajar.


Kian mengambil satu botol mineral yang masih baru dan meletakannya di atas mejanya.

"Kenapa masih berdiri?"

"Belum di suruh duduk"

"Yaudah duduk."

"Makasih pak..mas" Rosa duduk kemudian meletakan barang-barangnya di atas meja.


"Jadi, apa yang kamu mau aku jelasin."

Tanpa ragu-ragu Rosa menyodorkan tabnya.

"Aku ngga tau maksudnya ini."

HibiscusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang