Ekor mata Daniel terus saja terarah pada sang pengantin perempuan yang sedang sangat bahagia. Tanpa Daniel sadari sesekali ia tersenyum dengan tingkah Rosa itu.
Ah, sekarang Rosa sedang menonton penampilan dari para aktor musikal. Mereka menampilkan tarian juga nyanyian dari soundtrack-soundtrack film Disney. Sesekali Rosa akan bersemangat ikut bernyanyi. Atau hanya berdiri sambil bertepuk-tepuk tangan Rosa terus begitu seolah tak ada lelahnya.
Jansen duduk di samping Daniel.
"Kekasih mu yang itu.. bukan yang itu"
Jansen menunjuk ke arah Lilly kemudian ke arah Rosa.
Daniel menoleh ke arah Lilly yang sudah berganti pakaian, kini Lilly menggunakan baju tenun yang nampak sangat cantik di tubuh Lilly. Riasan di wajahnya juga sudah wanita itu ganti. Bukan hanya itu Lilly juga sedang repot dengan tim vlogernya. Foto sana foto sini, Daniel tak tau akan seberapa hebohnya Lilly kalau mereka yang menikah nanti. Pernikahan orang lain saja Lilly bisa sangat seheboh itu.
Seperti jari Jansen Daniel juga beralih pada Rosa. Entah mengapa Daniel selalu merasa perasaanya menjadi lebih baik, lebih tenang, lebih bahagia bahkan hanya sekedar melihat Rosa dari kejauhan seperti itu.
Daniel suka cara melihat Rosa tersenyum ataupun tertawa. Nampak sangat murni, jujur dan lepas. Jenis senyum dan tawa yang menular. Seolah lewat senyumnya Rosa sedang meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja.
Dulu, ia juga suka melihat senyum Lilly. Sampai akhirnya Daniel tau itu hanya konten. Lilly tersenyum hanya untuk terlihat mengaggumkan di kontennya. Daniel sampai tak bisa membedakan kapan Lilly jujur dan kapan itu hanya konten.
Rasanya sangat Aneh, Lilly yang sudah Daniel kenal lama terasa asing untuk Daniel, sedangkan Rosa ? Rasanya seperti Daniel sudah mengenal gadis itu bertahun-tahun lamanya. Ada rasa mengenal dalam hatinya. .
"Dia istri adik mu"
Daniel melirik Jansen sinis. "Memangnya apa yang aku lakukan?"
"Kau seperti sedang merencanakan menculik Rosa dari tempat ini"
"Aku tau kau itu aneh. Tapi jangan kelewatan"
Jansen tersenyum geli kemudian menganggukan kepalanya.
"Kau pernah menatap Lilly seperti ini saat pertama kali kalian bertemu. Lalu kau bilang Lilly adalah wanita yang kau cari. Aku mengerti itu, lalu apa penjelasan mu untuk tatapan mu yang seperti ini pada Rosa?"
Daniel terdiam. Ia sendiri tak tau. Mengapa ia melakukan itu. Ia tak menyadari kalau Jansen tak bilang. Ia hanya suka melihat Rosa. Suka saja, tanpa alasan yang jelas. Dan mungkin Jansen benar karna sekarang ia memikirkan hal yang sama. Rosa mirip dengan sosok yang ia cari. Tapi bagaimana mungkin orang itu ada dua?
Atau?
Daniel menggelengkan kepalanya. Ia sudah mulai kelewatan.
"Aku akan menemui Lilly..." Ucap Daniel dan bangkit dari kursinya. Ia harus menyadarkan dirinya sendiri dari pikirannya yang mulai mengacau itu.
🌸🌸🌸🌸🌸
Acara pernikahan selesai. Malam ini Markus dan Rosa akan menginap sekalian di kempinski.
Rosa sedang berpamitam dengan Anyelir, Annelise, dan Om Seno. Daniel tak ada, ia sudah pulang lebih dulu karna harus mengantar Lilly lebih dulu.
Di saat itu Markus berkumpul dengan gengnya.
"Nih bro..barang kali lu mau nyicip Rosa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hibiscus
Fiksi PenggemarHibiscus berasal dari bahasa Yunani "Hibiskos". Nama ini diberikan oleh seorang ahli botani dan dokter angkatan perang kekaisaran Romawi bernama Pedanius Dioscorides, sekaligus salah satu penulis dari beberapa naskah maupun manuskrip Romawi, De Mate...